2. Dare or Jedyer

18 2 0
                                    

"HOI SINIIN BOTOLNYA!"

"Ampun deh Ari suara kamu kek toa masjid aja."

"Tau tuh dasar gerobak sayur! Teriaknya di samping telinga aku lagi aduhh dasarrr"

"Hehe mon maap abisnya tuh si Rama main ambil aja."

"Ya sans dong bebeb Arii"

"Apasih!"

"Idih Rama! Kamu suka sama Ari? Siap-siap aja ngadepin kesadisannya hahaha"

"Brenda, diam."

"Dua."

"Tiga."

"Empat."

"Sembilan sembilan."

"Ih kalian mah gak lucu!" Brenda merengut kesal.

"Haha, kuy lah dimulai." Jehan mengambil alih botol air minum bermerek anoa tersebut dari tangan Rama.

"Satu.. Dua.. Tiga.. Nahh Lena selamatt!!" Aku tersenyum masam.

"Truth or Dare?"tanya Rama.

" Truth."jawabku santai.

"Eh eh! Gaseru deh kalo truth, mending dare aja. Jadi nanti gada yang milih truth ya!"tukas Bagas yang berada di samping Rama. Aku hanya menelan ludah, oh semoga gak aneh-aneh..

" Hm bener juga, ayo gaes mikir dare yang asiq buat Lena."

1 menit berlalu dan mereka masih sibuk berpikir.

Hmm kesempatan buat kabur!

"Eh gaes aku ma—"

"Aha!" Ucap mereka bersamaan. Mendadak feelingku gaenak. Taukan wajah-wajah mereka aja udah berbau gaenak apalagi ide gila mereka coba?

"Len, aku ada ide nih. Bentar kita rembugan dulu. Kamu jan nguping!"

Aku menghembuskan nafas pasrah. Bisa apa Lena yang hanya seorang diri melawan 5 orang teman? Hhh..

Krik krik

"Hehe, Len. Mon maap ya sebelumnya."

"Iyoo lah.. Sans"

"Nah, ini kan kita di kantin. Terus kamu mm.. itu, datengin mas mas itu gih. Yang duduk-duduk di kursi pojokan sana. Terserah yang mana."

"Ngapain?"tanyaku masih dengan rasa terkejut sekaligus gugup. Ngapura nggih kula taksih polos ahaha.

"Nembak."

"Heh? Mana senjatanya?"

"Ampun dah si Lena polosnya kebangetan." Aku hanya menyengir menatap Bagas yang menepuk dahinya dramatis.

"Len maksudnya tuh kamu ngajak pacaran si mas calon korbanmu." Brenda tertawa licik.

"Eiya gabisa dong! Pacaran itu haram bla bla bla.."jelasku panjang lebar namun seperti tak berarti bagi mereka.

"Udah cepetan sana hush hush, kalau kamu enggak juga kesana. Jangan harap bisa temenan sama kita!" Aku melongo menatap mereka yang serempak membuang muka.

Hish dasar! Untung temen..

"Iya"pasrahku dan kini dengan langkah yang sangat kupaksakan menuju arah pojok kantin sekolah.

Lima langkah lagi sampai namun mendadak kumpulan kakak kelas 12 itu bangkit dan berjalan santai keluar kantin.

Dan hanya menyisakan satu cowok yang juga hendak berdiri setelah menaruh gelasnya.

Buru-buru kudekati dirinya dan segera menepuk bahunya cepat.

"M-mas bentar jangan pergi dulu." Aku masih belum sanggup melihat wajahnya. Lah kalo bukan seleramu piye iki Len?

"Ada apa?" Oh goshh.. merinding..

Kutengokkan sekilas ke arah teman-temanku yang terlihat pura-pura sibuk. Hh!

"Uhm, m-mas mau jadi pacar saya?" Hening.

Oh iya! Dare nya kan cuma suruh nembak aja kan yaa berarti gausah harus diterima. Gotcha!

Aku merapatkan tanganku memohon padanya dengan suara pelan.

"Ampun mas saya cuma jadi korban dare teman-teman saya. Nah saya sudah tau kalau bakal ditolak jadi saya pergi dulu ya mas. Maaf ganggu!"ucapku dengan kecepatan yang mengalahkan Si Baby Alien uhuy  dan hendak berbalik lalu lari. Namun, tangannya dengan gesit menahanku.

"Siapa yang bilang ditolak?" Deg! Aku dengan ragu menatap wajah mas kakel ini.

Damn! Alhamdulillah! Masya ALLAH! eh astaghfirullah!

"Eh??" Aku masih lola menangkap maksud ucapannya karena lagi-lagi terhipnotis si mas yang baru kusadari orang yang sama dengan yang aku tabrak di wc. Oh meong!

"Nama kamu siapa?" Dia menatapku tajam bak elang yang hendak menerjang mangsanya.

"Ha-ha??"

"Hahaha, ck ck." Dia ketawa! Ganteng banget..

"Alena Ghina Restu Adji, mas." Dia tersenyum simpul.

"Nah, Lena. Nanti pulang nya mas antar."ucapnya seraya menepuk pelan kepalaku yang tertutup kerudung sebelum melangkah pergi.

WHAT THE HELL??!

"ASHIYAAP DEDEK LENA TAKEN NIH YEE.." teriakan dari arah samping pun tak membuat mulutku kembali tertutup.

Ta-tadi si mas itu ketawa kan ya? Senyum kan ya? Ngajak pulbar kan ya? Ganteng banget kan ya? Ouh tidak-tidak. Ini mimpi!

"Hei anak taken baru! Nglamun aja."

"Betewe beruntung banget Lena gak di tolak sama mas itu!"

"Iya! Aku dengar-dengar siyaa. Most wanted elah!"

"Aku nih penerusnya!"

"Betul!"

"Dihh, pede amat!"

"Lo kudu bilang makasih loh ya Len sama kita-kita ahaha.."

Haa? Jadi beneran aku dah taken?

🍋🍋🍋

Kalo Lena gamau, buat neng juga boleh!😋
Mumpung hati ini kosong😢

See you dear! - Lena dan mas kakel🐥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang