My Story

1 0 0
                                    

Nama ku Ica lahir Bogor, 30 november 2001. Pertama kali ku muncul di bumi penuh dengan tangisan. Ketika masih kecil menurut saya adalah anak yang nakal seperti anak yang suka bermain dengan teman tanpa memikirkan pelajaran sekolah, malas belajar, suka ketiduran di kelas mungkin karena lelah akibat terlalu lelah bermain dengan teman di siang hari hingga hampir memasuki waktu maghrib.

Karena kemalasan saya dalam belajar akhirnya nilai ku rendah dan aku harus mengikuti les.

Semasa kecil atau pada masa belajar di bangku sekolah dasar ada pelajaran yang paling saya takuti dan mata pelajaran tersebut adalah pelajaran matematika dan ketika guru saya menyuruh maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dengan menunjuk murid untuk mengerjakan soal matematika maka saya akan menunduk atau mengumpat dibalik punggung teman saya yang duduk dibangku di depan saya.

Dan biasanya di sekolah saya satu persatu harus maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan akhirnya saya maju untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dengan perasaan ketakutan karena sebelumnya tidak mempelajari pelajari mata pelajaran matematika. dan setelah saya selesai mengerjakan soal matematika setelah di nilai oleh guru saya dengan penilaian banyak kesalahan dan akhirnya di tunjuk murid lain atau teman saya yang mampu mengerjakan soal matematika dan kalau tidak salah akhirnya saya dihukum untuk berdiri didepan kelas karena tidak bisa mengerjakan soal matematika.

Pelajaran matematika adalah pelajaran yang amat teramat menakutkan untuk diri saya dari kecil hingga dewasa karena saya tidak bisa mempelajari matematika mungkin karena saya kurang berusaha keras atau kurang gigih dalam mempelajari pelajaran matematika. pada masa kecil hingga dewasa pelajaran matematika selalu membuat jantung saya berdebar kencang karena ketakutan untuk mengerjakan soal oleh guru.

Menurut saya guru saya sudah mengetahui bahwa saya tidak bisa atau tidak mampu untuk mengerjakan soal mata pelajaran matematika dan mungkin guru atau teman teman saya sudah dapat mengetahui dan melihat pada diri saya ketakutan sekali untuk mengerjakan mata pelajaran matematika baik dibuku tulis maupun mengerjakan soal matematika di papan tulis dan yang akhirnya selalu digantikan oleh murid atau teman saya yang bisa untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis. pada masa sekolah dasar saya pernah mendapatkan nilai 4 untuk pelajaran matematika hal tersebut di karenakan saya tidak belajar dan nilai rapot saya selalu banyak merah dimata pelajaran yang susah menurut diri saya.

Setelah lulus sekolah dasar (SD) sering perasaan sedih menghinggapi atau datang pada diri saya dan yang membuat saya sedih karena setelah lulus sekolah dasar maka saya akan tidak berpisah atau tidak bertemu lagi dengan teman teman saya semasa sekolah dasar. Pada saat yang sama saya juga sedih karena harus berpisah dengan guru guru saya dan apapun yang terjadi walaupun hati terasa sedih karena harus berpisah dengan teman teman dan guru guru saya maka kenangan yang menyedihkan tersebut harus saya lalui. Di perpisahan sekolah dasar di bandung tempat vila.. ada suatu cerita di vila tersebut.. tempatnya bagus indah bersih sejuk cocok banget untuk di tempatkan.. pas ngumpul di pintu masuk, pengurus vila itu bilang ke semua " kalian jangan ke kamar atas sebelah kanan yang banyak tangga di bawah kamar mandi, tidak diperbolehkan masuk ". Saya tidak tau ada apa dengan kamar tersebut.. setelah ku lihat dari bawah tangga banyak sekali lampu dan bunga mawar yg berserakan di tangga, debu dimana mana seperti tidak di urus dan tidak ada lampu yang menyala, saya sih tidak memikirkan itu. Hari itu sudah menjelang malam dan di suruh ambil kasur di vila laki-laki di samping, banyak kasur di sana bertumpukan dan mengambilnya berebutan karna tidak cukup dengan siswa siswi. Saya sudah dapat kasur dan diangkat ke vila perempuan setelah itu semua berkumpul untuk makan malam di bawah di taman sampung kolam berenang. Pukul 20:00 saya tidak tahan dengan mata saya yang sudah mengantuk lalu saya ke atas ke kamar mencari kasur saya tiba-tiba kasur saya hilang tidak tau kenapa ternyata di ambil anak laki-laki-_- lalu saya bingunh mau tidur dimana.. yaa terpaksa saya tidur di bawah.. disana ada kamar 2 khusus orang tua, yaa saya tidur bareng ibu saya lalu tengah malam saya keluar dari kamar soalnya kebelet buang air kecil semua swasana sepi soalnya pada tidur semua... saya melihat dari jendela ayunan gerak begitu kencang dalan pikiran saya mungkin itu angin dan saya melibat ada yang berenang di tengah malam ternyata itu guru nyanyi saya tetapi dia berenang sendiri dan berbicara sendiri,- orang aneh. Lalu saya tidur lagi dan bangun subuh buat sholat dan mandi di kamar mandi yang di atas kamar yang tidak boleh masuk... saya mandi biasa-biasa aja tidak ada yang aneh lalu ke atas melihat angin yang sejuk lalu saya duduk di sana sendiri yang lain di bawah makan makan, saya duduk di bangku dan belakang saya jendela lalu saya memenjamkan mata lalu ada yang mengetuk jendela dan saya langsung nengok dan itu perempuan rambut panjang dengan baju kotor lewat lalu saya tiba-tiba pusing dan jatuh pingsan. Setelah saya bangun, pengurus vila bilang " jangan sendirian " lalu saya bilang " loh kenapa? " kata pengurus vila " yaudah kalau saya bilang jangan sendiri yaa jangan sendiri tidak usah cari tau alasannya " terus saya diam dan badan lemas banget lalu saya makan untuk mengisi perut ku. Dan ada acara tukar kado lalu yaa acaranya lancar seperti biasa tidak ada apa-apa, lalu sorenya rombongan pulang naik bis.. dan alhamdulillah lancar sampai tujuan.

Memasuki masa sekolah menengah pertama saya tidak diterima di sekolah negeri karena Nem saya 24 sebenarnya bisa masuk negri namun sayangnya kartu keluarga saya dari daerah Bogor dan tidak bisa masuk ke negri jadi saya masuk sekolah swasta.

Ketika memasuki sekolah menengah pertama yang saya rasakan bertambahnya mata pelajaran tetapi tetap mata pelajaran matematika yang amat teramat saya takuti karena pada saat memasuki sekolah menengah pertama yang saya rasakan mempelajari mata pelajaran matematika semakin sulit. mungin karena sebelumnya saya tidak mempelajari mata pelajaran matematika dengan serius oleh karena itu mata pelajaran matematika saya sebut mata pelajaran yang tersulit tetapi bagi murid yang rajin belajar atau sering mempelajari matematika maka mata pelajaran matematika akan menjadi lebih

Pada saat saya harus berdiri memperkenalkan diri di depan kelas dengan di saksikan banyak murid padahal sebenarnya saya orang yang tidak percaya diri untuk berbicara didepan banyak orang. yang akhirnya saya berusaha memberanikan diri saya untuk berbicara di depan banyak orang dan saya berusaha untuk tidak berbicara banyak agar cepat untuk tidak berbicara di depan kelas atau di depan banyak teman teman saya dan paling sulit memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris -_-

Pada masa memasuki sekolah menengah pertama kebiasaan takut saya semasa belajar di sekolah dasar ikut terbawa yaitu selalu tidak mengerti untuk mengejakan soal mata pelajaran matematika dan selalu menunduk atau mengumpat di balik punggung teman saya seperti menunduk di balik teman saya yang duduk di depan saya.

Tetapi masa takut saya semakin bertambah memasuki masa belajar di sekolah menengah pertama karena di tambah lagi mata pelajaran yang membuat saya takut yaitu mata pelajaran fisiki dan kimia. yang mata pelajaran fisika dan kimia membuat saya tambah takut karena mata pelajaran fisika dan kimia banyak mempelajari hitung hitungan dan banyak juga rumus yang harus saya ingat agar dapat mengerti tentang pelajaran fisika dan kimia.

Sehingga semasa sekolah menengah pertama nilai yang terdapat pada rapot saya meningkat yaa.. ga meningkat banyak yang paling rendah adalah pelajaran matematika dan hal tersebut jarang belajar ketika tidak bisa atau tidak mampu pada suatu pelajaran dan di pada saat itu pula saya tidak mempelajari mata pelajaran yang saya tidak bisa atau tidak mampu. dan ketika lulus dari sekolah menengah pertama nilai evaluasi belajar tahap akhir nasional (Ebtanas) murni atau yang disebut dengan Nem kecil maka saya tidak diterima pada sekolah menengah atas negeri yang akhirnya saya harus mengikuti test untuk masuk sekolah di sekolah menengah atas swasta yang hasil testnya alhamdulillah di terima.

Ketika memasuki masa belajar di sekolah menengah atas dimana ada rasa ketakutan pada diri saya untuk mata pelajaran selalu tidak dapat di hilangkan pada mata pelajaran matematika tapi entah kenapa ada rasa suka dengan matematika dan mencoba untuk mengerti rumus rumusnya.

Dan akhir kata mohon maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan di hati karena pada dasarnya saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan dosa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang