satu

30 4 1
                                    

Happy Reading!

_____

Pagi ini Selfa masih disibukkan dengan pekerjaan yang menurutnya sangat lah penting untuk kelangsungan hidupnya, yang tak lain tak bukan ialah berfangirl ria di dalam kamarnya. Terdengar sangat berlebih, tapi itulah kenyataannya.

Seorang kpopers akan mendahulukan idolanya dibanding dirinya sendiri. Contohnya Selfa, yang rela tak makan dan mandi pagi sebelum membuka hp nya dan menghidupkan wifi di ponselnya yang langsung terhubung dengan wifi pribadi yang dipasang dirumahnya, lalu segera membuka sosial media untuk sekedar mengetahui info atau berita mengenai idolanya.

Ia tahu itu hanya buang-buang waktu plus buang-buang kuota saja. Tapi baginya itu adalah hal yang menyenangkan bila dilakukan. Ia bisa tertawa terpingkal-pingkal hanya karena video yang durasinya tidak sampai satu menit yang menampilkan sosok idolanya itu.

"Aduh, suami gue makin hari makin gemesin banget sih. Jadi pengen remes-remes." Ujar Selfa sambil menatap gemas ponselnya.

"Apa yang diremes-remes!?" tiba-tiba mamahnya-Rifa muncul dari daun pintu kamarnya yang memang tidak tertutup rapat.

"Eh mamah. Kebiasaan suka muncul tiba-tiba gitu ya." Jawabnya dengan cengiran khas nya.

"Kamu tuh ya, anak perawan jam segini baru bangun. Kebiasaan banget sih, bukannya langsung mandi, beres-beres kamar, malah teriak-teriak gak jelas." Nasihat Rifa kepada anaknya.

"Iya mah, ini bentar lagi mandi kok." Jawab Selfa yang masih terfokus ke layar ponselnya.

"Bentar, iya bentar. Bentarnya lima jam kemudian. Uh bentar banget." Sindir Rifa.

"Apaan sih mah, iya ini nih mau mandi. Yaudah mamah keluar dulu makanya." Ujar Selfa seraya menaruh kekasih hatinya-ponselnya diatas nakas samping tempat tidurnya.

Tentunya, selepas mamahnya keluar, ia langsung menutup rapat pintu kamarnya  dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda akibat mamahnya. Ingatkan ia untuk mengunci pintu jika tidak mau mamahnya yang super itu menceramahi nya.

"Huh ganggu ajah." cibirnya. "Maaf ya suamiku, tadi ada mamah yang menggangu kita yang sedang mesra-mesraan ria." Sinting memang. Ponsel diajak bicara.

Itulah Selfa, yang kewarasannya akan hilang setengah jika menyangkut idolanya yang berasal dari negri gingseng itu.

_____

Selepas mandi pagi, yang terbilang cukup siang, Selfa dengan lesu beranjak dari singgasana nya menuruni tangga menuju dapur untuk mengisi perutnya. Letak kamarnya dilantai atas yang membuat ia malas untuk sekedar pergi ke dapur untuk makan.

Kalo bukan demi perutnya yang sedari tadi keroncongan, ia tidak akan mau menuruni anak tangga yang jumlahnya lebih dari dua puluh itu.

"Mah, yuhuu. Where are you now?" Seru Selfa dari arah dapur.

Tak lama kemudian, datanglah Rifa dari taman belakang. Dia tadi habis menyirami tanaman di taman belakang rumah dibantu bi Nung. "Apasih nih anak, sukanya teriak-teriak mulu" balas Rifa yang merasa curiga anaknya merupakan titisan Tarzan.

"Aku laper mah. Dari pagi belom makan." Adu Selfa.

"Heh, inget makan juga kamu. Udah selesai hibernasinya?" Jawab Rifa. Ia tidak tahu apa yang anaknya lakukan selama berjam-jam di kamar dan betah tidak keluar.

"Plis deh mah, gausah bercanda. Tuh denger perut aku udah keroncongan." Memang, sedari tadi ia merasa cacing-cacing diperutnya sedang berdemo untuk segera diberi asupan makanan.

"Gaada makanan. Mamah ga masak hari ini." Jawab Rifa seraya beranjak dari dapur.

"Ya elah, terus aku makan apa mah?" Memang sungguh tega mamahnya itu.

"Beli sana sendiri." Jawab Rifa.

Selfa hanya mendengus mendengar jawaban mamahnya. Lalu ia berjalan mendekati mamahnya yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

"Yaudah, mana duitnya." Seru Selfa seraya menodongkan tangannya begitu sampai di depan mamahnya.

"Pakai duit kamu dulu, kan kemarin baru dikasih sama papah." Jawab Rifa. Ia ingin protes, tapi diurungkannya.

Selfa hanya mendengus pasrah sambil menaiki tangga menuju kamar untuk mengambil duit di dompetnya. Memang ia jika kemana-mana tidak pernah membawa dompet karena terlalu ribet katanya. Dan jangan lupakan kekasih hatinya yang berbentuk kotak persegi dengan gambar idolanya di belakang kotak tersebut. Memang ia tidak pernah lupa akan ponselnya untuk dibawa kemana pun ia pergi, bahkan ke kamar mandi pun ia bawa. Agak aneh memang, masa ke kamar mandi bawa ponsel. Begitulah Selfa.
__

"Kamu cantik deh." Ujar seorang pria yang khas dengan suara seraknya. Tangan pria itu sedang mengelus pipi Selfa dengan lembut.

"Oppa juga ganteng, ganteng banget malah. Aku heran sama orang di luar sana yang menyebut oppa cantik. Apa mereka tidak bisa membedakan mana cowok dan mana cewek?" Sahut Selfa dengan nada sedikit kesal.

Pasalnya banyak temen sekelasnya bahkan kelas sebelah, yang menyebut oppa nya cantik. Mereka yang tidak suka jika dirinya mengagumi sosok pria yang kental dengan wajah putih bersih itu. Cowok kok kulitnya mulus!-itu tanggapan mereka saat ia menunjukkan foto idolanya.

"Udah gausah fikirin mereka yang tidak suka sama kita. Yang penting aku cinta kamu." Sahut pria yang bermarga Kim itu.

"Aku juga cintaa banget sama oppa. Saranghaeyo oppa." Ujar Selfa yang memajukan bibirnya untuk mencium pria di hadapannya.

Ketika tinggal beberapa senti lagi bibirnya  bertemu dengan bibir pria itu. Tiba-tiba rasa sakit mendera di bahunya.

"Aduh!" Pekik Selfa kaget. Bagaimana tidak kaget, tadi dia hampir mencium bibir oppa nya dan yang terjadi malah dia sedang terkapar di lantai bawah ranjangnya.

"Ih rese banget sih pake bangun segala, padahal tinggal dikit lagi tuh. Ih gemess." Seru Selfa kesal. Salahkan otak dia yang tiba-tiba menjadi ngeres bila berhubungan dengan oppa nya.

Tadi sehabis membeli makan di luar. Ia melanjutkan kegiatannya-berfangirl ria yang sempat tertunda karena ia kelaparan.

Saat itu ia sedang menonton drama Korea yang dibintangi idolanya. Lalu, tidak berapa lama kemudian Ia tertidur di tengah episode. Untung saja laptopnya berada disampingnya dirinya saat tertidur.

YaAllah Alhamdulillah laptop kaga jatuh, kalo jatuh abis gue Ama mamah batin Selfa lega

_____

Lanjut gak nih?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang