Hot star VS Gank girl (1)

4 0 0
                                    

Nommensen Schule
Kring...kring...kring...
Bel masuk Nommensen Schule telah berdering sejak 5 menit yang lalu. Nommensen Schule adalah sekolah yang terletak di Jakarta yang berbasis Jerman. Didirikan oleh seorang miliader ternama, Christian Müller.

Seorang gadis berseragam Nommensen Schule dengan tubuh langsing, tinggi semampai, rambut cokelat, sepatu nike, dan tas zara tampak berlari-lari berusaha untuk menghentikan gerbang sekolah yang tinggal berjarak beberapa senti lagi.

"Oh my gosh, stop it!!!" Gadis itu berteriak sangat kencang sehingga membuat satpam yang akan menutup gerbang berhenti seketika.

"Danke!" Lanjutnya lagi setelah berhasil melewati gerbang sekolah. Satpam yang melihat kejadian itu hanya bisa menggelengkan kepala.

Di kelas
"Gila gila gila. Hari ini gue telat bangun. Shel, kok tumben hari ini lu cepet dateng?"

"Kemaren Adam nelpon gue, katanya ada anak baru, artis, ganteng lagi. Ya jadi gue harus prepare dong sis," jawab Shella.

Marshella Sabit merupakan sahabat dekat Jane yang kelakuannya sangaaaaatt manja dan terkadang menjijikan. Ia merupakan putri dari salah seorang pengusaha asal Indonesia yang menikah dengan wanita Jerman. Wajahnya yang sedikit indo-kebaratbaratan serta tubuh mungilnya menambah kesan manis pada dirinya. Entah mengapa juga mereka bisa bersahabat begitu erat. Mereka bahkan tidak tahu kapan mereka berkenalan.

"Ooooh... siapa?" tanya Jane.

"Schule guten morgen!?"
Belum sempat Shella menjawab, Frau Rose yang merupakan wali kelas mereka sudah datang.

"Guten morgen Frau Rose!" Jawab seisi kelas bersamaan.

"Okay, hari ini kita kedatangan murid baru. Ya kalian udah pasti tau lah yah. Tapi untuk formalitas aja gak ada salahnya dong kita kenalan. Einloggen!"

"Hello. Guten morgen! Ich heiße Nicholas Justin. Ich komme aus London. Ich bin 17 jahre alt" sapa murid baru tersebut yang berperawakan tinggi, wajah tampan, tubuh atletis, stylist, dengan senyumannya yang menawan dan gayanya yang cool abis.

"Nichol baru aja selesai syuting film terbarunya. Dan dia memutuskan untuk kembali ke sekolah normal setelah beberapa tahun belakangan ini home schooling. Jadi tolong bantuannya ya anak-anak! Nichol, kamu bisa duduk di sebelah Jane. Jane, mulai hari ini tugas kamu jadi mentornya Nichol. Tolong ajari Nichol semua ketertinggalannya okay? Please be nice ya!" Ucap Frau Rose panjang lebar.

Untuk beberapa saat, pandangan Jane kosong. Dia mengingat sesuatu tentang masa lalunya. Pria yang ia benci kini kembali.

"LO!?" teriak Nichol dan Jane berbarengan ketika Nichol sudah duduk di bangku di sebelah Jane dan baru menyadari juga siapa Jane.

"Frau Rose, bisa tuker posisi gak?" tawar Jane pada Frau Rose.

"Gausah Frau Rose. Saya suka kok disini." cegah Nichol.

"Jane, please be nice." hanya 1 kalimat yang dilontarkan Frau Rose dapat membuat Jane diam tidak berkutik.

'Wah kayaknya bakal seru nih.' Ucap Nichol dalam hati.

'Sialan. Gue harus buang kesialan ini' sungut Jane dalam hati seolah tau akan ada banyak masalah yang dihadapinya bersama cowok yang kini menjadi teman sebangkunya.

---
Istirahat
Hanya ada keheningan diantara Nichol dan Jane. Padahal jam istirahat sudah berlalu 10 menit yang lalu. Saat Jane akan keluar bersama teman-temannya, Nichol mencegahnya dengan alasan ingin belajar lebih cepat. Nichol membuat satu kelas kosong dengan mudahnya. Cukup dengan mengeluarkan suara dinginnya saja sudah membuat semua orang lari ketakutan. Kecuali Jane.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Valued Stories (One Shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang