bagian lima

87 8 0
                                    

Hari senin hari yang tidak disukai oleh Ilona hari dimana semua murid harus memakai topi dan dasi berdiri panas panasan mendengarkan pidato dari kepala sekolah yang isinya itu itu saja.

Ilona dan teman temannya sudah memasuki barisan sudah mengikuti aba aba yang diberi oleh pemimpin barisan.

Suasana dilapangan mulai tertib dan upacara segera dimulai. Petugas petugas pmr sudah siap di pinggir lapangan semua guru sudah datang dan upacara dimulai.

Saat upacara dimulai matahari sangat panas banyak dari mereka yang tumbang dan pingsan,petugas pmr sepertinya sibuk. Cuaca panas seperti ini berpengaru pada Ilona, Ilona yang tidak suka panas panasan yang terkena panas lama bisa pusing.

Ilona mulai merasakan pusing dikepalanya,menghiraukan teman temannya yang mengajaknya bicara sampai akhirnya..

"Na lo kok diem aja si" Ami sambil memegang tangan Ilona.

"Lo juga perasaan pucet banget deh" Kansa mulai cemas.

"Lo kan pernah bilang sama kita lo gak bisa panas panasan lama kan?" Fanny Ikutan cemas.

"Engga kok tenang gue gak papa" Ilona berusaha membuat temannya tenang.

"Lo harus ke uks sekarang juga! Gue panggilin pmr sekarang" Ami hendak memanggil anak pmr tapi tangannya di tarik oleh Ilona.

"Jangan gue masih kuat kok, gue -gue cum-"tiba tiba tubuh Ilona tidak kuat dan akhirnya Ilona jatuh pingsan. Untung saja disangga oleh Fanny.

"Astagfirullah Ilona" Fanny sambil menahan tubuh Ilona yang jatuh tepat di hadapan Fanny.

"Pmr pmr"teriak Ami dan kansa.

Sepertinya anak anak pmr sedang sibuk hingga tidak ada satupun dari mereka yang datang.
Semua pandangan tertuju pada barisan kelas Ilona.

Sampai akhirnya seseorang datang dan mengangkat tubuh Ilona menuju uks.
Ketiga teman Ilona mengikutin dari belakang.

Mereka sudah ada di depan uks memperhatikan tubuh Ilona yang sudah terbaring di atas kasur yang disediakan di uks, kemudian orang yang mengangkat Ilona tadi menghampiri Fanny Ami dan Kansa.

"Temen lo udah didalem,bentar lagi sadar kayanya" Katanya dengan nada dan tatapan tenang.

"Makasih ya kak, kalau gak ada lo gak tau deh gimana anak pmr juga sok sibuk banget" Ami sedikit kesal dengan anak pmr.

"Iya sama-sama, kebetulan gue tadi lagi keliling biasalah anak osis" katanya sambil menatap ketiga orang didepannya.

"Makasih ya kak sekali lagi" Fanny sambil menyatukan tangannya didepan dada.

"Iya tenang aja, eh kalian kelas berapa?" Tanya nya.

"Kita kelas X ipa 2 kak" kata Ami

"Ohiya kenalin nama gue Rio" sambil tersenyum.

"Gue Ami ini Fanny dan ini kansa" Ami sambil menujuk ke arah fanny dan kansa.

"Kalau temen lo yang pingsan tadi?" Tanyanya dengan nada penasaran.

"Dia Ilona sahabat kita" kata Ami.

"Oh gitu" tanpa dia sadari bibirnya terangkat membentuk setengah lingkaran.

"Maaf nih ka kita harus masuk mau lihat keadaan Ilona" kata Ami.

"Ohiya sampe lupa gue, kalau gitu gue balik kelapangan lagi ya sampai ketemu" kata Rio sambil berjalan.

Ami Fanny dan Kansa sudah berada di dalam uks untuk melihat keadaan Ilona, Ilona belum sadar.
Kansa terus menepuk pelan pipi Ilon agar Ilona sadar.

IlonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang