Minghao menyunggingkan senyum sumringahnya saat melihat Jun berada di depan gedung perkuliahannya. Sebelumnya ia pikir Jun tak akan datang, namun ternyata pria itu sampai lebih cepat dari perkiraannya.Minghao melambai kearah pria itu, lalu bergegas jalan kearahnya, sebelum seorang wanita lebih dulu masuk kedalam mobil Jun, diikuti oleh Jun yang juga berlalu dari sana.
Bagai tersambar petir disiang bolong, Minghao masih mematung ditempatnya sampai mobil silver itu berlalu. Gadis itu tertawa setelahnya, tak menyangka dengan hal yang baru saja terjadi.
Dadanya bergemuruh kencang. Ia bertanya-tanya, siapa perempuan yang berani mendekati prianya? Dan Jun, apakah pria itu sengaja mempermainkannya?
Tangan Minghao mengepal kuat, dibarengi dengan nafas yang tidak teratur. Minghao bersumpah akan membuat perhitungan dengan perempuan itu. Tidak, tidak ada yang boleh memiliki Jun selain dirinya.
***
Dengan emosi yang meluap, Minghao kembali mendatangi perusahaan pria itu. Tak perduli dengan reaksi Jun yang pastinya tidak menyenangkan, ia harus mendatangi kekasihnya itu dan menunjukan ketidaksukaannya terhadap hal yang ia lihat sore tadi.
Minghao membuka handle pintu dengan cepat dan tidak menemukan siapapun disana. Gadis itu mendengus, ia mencengkram erat pinggiran meja kerja Jun, menyalurkan rasa marahnya yang sudah diubun-ubun.
Kemana Jun? Apakah ia sedang pergi berkencan bersama perempuan tadi?
Berbagai macam pemikiran buruk mulai mempengaruhi otak Minghao yang sedang kalut. Hatinya terbakar panas. Kenapa Jun tega melakukan hal ini padanya?
Kandas sudah rencana Minghao untuk meminta maaf dan berbaikan dengan Jun hari ini. Pria itu bahkan terlihat lebih nyaman dengan keadaan hubungan mereka yang sedang tidak baik-baik saja. Atau mungkin Jun malah sengaja menambah masalah agar hubungan mereka benar-benar kandas?
Oh, tidak bisa. Jika Jun ingin tahu, Minghao tak akan pernah menyerah, sekalipun itu Jun sendiri yang memintanya. Salah sendiri, pria itu yang memulai semuanya, jadi pria itu juga yang harus menanggung akibatnya.
cklek
"Kamu ngapain disini?"
Minghao mendongak, lalu bangkit dari duduknya dengan lunglai.
"Kamu habis dari mana?" Minghao bertanya datar, dan menatap Jun intens.
Jun tampak mengalihkan pandangannya kearah lain, lalu kembali menatap Minghao.
"Habis meeting di perusahaan sebelah. Kenapa?"
Minghao terdiam sejenak. Ia menatap Jun lurus-lurus.
"Siapa cewek itu?"
Jun tampak mengkerutkan dahinya.
"Cewek yang mana?"
"Cewek yang kamu jemput tadi di kampus."
Kali ini Jun yang terdiam.
"Aku habis meeting, dan gak jemput siapa-siapa."
Minghao tertawa dalam hatinya. Jelas sekali Jun berbohong. Ia tidak mungkin salah lihat. Pria yang beberapa jam lalu mendatangi kampusnya, dan menjemput seorang wanita itu memang benar Jun. Ia yakin itu.
Alih-alih marah dan kembali mendesak pria itu, Minghao malah mengangguk pelan.
"Aku bawain makan malem buat kamu. Dimakan ya, aku pulang dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY [JUNHAO]
RomanceSejak pria yang bernama Austin Jun Arsenanta, hadir di dalam hidupnya, Minghao jadi sering mempertanyakan, apa yang kurang dari dirinya? Kenapa Jun tidak bisa mencintainya?