Chapter 1 - Keep it

2K 230 184
                                    

Sorry For typo Guys,,, beneran ini klo ngetik ga pernah baca ulang.. langsung Up aja gt..
Maklumin yak,..
Cerita Friend.. Are We ini hampir sama kaya Doyh Part nya.. alias ga banyak,...
Jadi jangan kaget kalau tiba-tiba aja emak END nin... ahahha....
.

.

NORMAL POV

"Perth! bangun!" teriak sebuah suara begitu Saint membuka pintu kamar Perth

"Ngg... 5 menit lagi" alih alih bangun Perth sang empunya kamar, malah menarik selimut.

"Perth 1 jam lagi kelasmu dimulai dan kau masih bergulat dengan selimut??" ucap Saint meninggi dan berusaha menarik selimut

"Ohh Saint... 5menit lagi na.. aku masih mengantuk" jawab Perth masih dengan mata terpejam dengan tangan yg mempertahankan selimutnya.

"Tidak! Di kamus mu tidak ada 5 menit Perth. itu akan menjadi 30 menit, siapa suruh kau begadang untuk maen Game hah! cepat bangun atau aku akan merestart Game mu dan kau akan mengulang ke level Awal..."

"Ah aku bangun, aku bangun" jawab Cepat karena mendengar ancaman yg menakutkan itu membuatnya langsung bangun dan terduduk.

"Iskk! Ck! Dasar"

"Aku tunggu 10 menit atau ku tinggal"

"Krab Nyonya Suppapong" jawab Perth dan bergegas bangun menghindari jitakan dari Saint.

.

.

Kejadian ini sudah terjadi hampir tiap hari, tiap pagi, tiap Perth ada kelas pagi.. Saint dengan rajinnya membangunkan si macan malas itu, karena ia tau Perth susah untuk bangun pagi.

Saint.. tinggal di sebelah rumah Perth,. hari ini sudah 1 bulan mereka menjalani hari sebagai mahasiswa. Setelah 1 minggu yang melelahkan untuk menjalani SOTUS, kini mereka di sibukkan dengan kegiatan kampus.. belum apa-apa tugas sudah mulai berdatangan.

.

.

"Saint, bagaimana apa anak nakal itu sudah bangun"

"Sudah mae" jawab Saint sambil memberi V pada mae Tui dengan dua jarinya membentuk V, Tui adalah Ibunya Perth, Saint memanggil Mae sejak awal atas permintaan mae Tui sendiri..

"Hh.. anak itu kapan berubahnya,. Mae tak tau harus bangaimana jika tidak ada kau Saint, mae lelah mengurusi bayi besar itu"

"Hahah.... " Saint tertawa tiapkali mae Tui menyebut anaknya sendiri Bayi besar. Sangat kontras mengingat Perth selalu bilang jika dia adalah macan.

"Hei apa yg kalian bicarakan? Pasti membicarakan aku" sela Perth saat turun dari kamarnya dengan sudah memakai seragam, kemeja putih dan celana panjang hitam.

"Tentu saja membicarakan mu anak nakal" jawab Mae Tui

"Seharusnya kau mencontoh Saint, lihat dia rajin, dan pintar, tidak sepertimu selalu saja main Game!" sarkas mae Tui

Namun seperti biasa, perth tidak menghiraukannya.. sudah bosan mendengar ibunya mengatakan itu,

"Eer,, kan sudah ada Saint, jadi aku tak perlu menjadi baik,. Kan Saint anak mae juga" jawab Perth santai.

"ISh kau ini, selalu saja menjawab" jawab Mae Tui kesal.

"Saint,. Ini makan yg banyak.. kau perlu banyak tenaga agar kau bisa bersabar menghadapi anak nakal Ini" lanjut Mae Tui,

"Ohoo.. mae... aku masih anakmu kalau mae lupa" jawab Perth seraya memasukkan potongan roti ke mulutnya

"Aku berharap aku lupa" jawab Mae Tui

09. Friend..Are We? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang