“Telat? lagi?” Jinan ngegelengin kepalanya nggak percaya, dalam minggu ini, sahabatnya itu udah telat tiga kali termasuk pagi ini.
“Sekarang mending lo bantuin gue masuk, deh nan” katanya.
“Lo beruntung karena hari ini gue yang jaga gerbang, tang” meskipun sambil ngomel, tapi tangan Jinan mencoba buat ngebuka gembok yang tadi tepat jam 7 dia pasang.
Sebenernya Jinan nggak enak, karena sebagai anggota OSIS yang teladan dia harus menaati aturan yang ada, tapi mau gimana lagi, Jinan nggak tega kalau harus ngeliat Lintang dijemur untuk yang kesekian kalinya di tengah lapangan.
Jadi, mau nggak mau, dia harus nolongin Lintang.
“Got it! sekarang lo masuk barisan, biar gue yang pegang tas lo, bilang abis dari toilet!”“Thanks, nan!” Lintang lari menuju lapangan tempat upacara berlangsung, tanpa tau kalau dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan gerak geriknya sambil menghela nafasnya, kebiasaan.
“Kenapa lo bantuin?”
Jinan menarik nafasnya, “Gue bisa jelasin, bin.”
©®
‘Perhatian untuk seluruh siswa siswi SMA Negeri 5, di jam istirahat ini dimohon untuk berkumpul di aula utama, ada pengumuman yang akan disampaikan’Begitu speaker nya mati, semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya, tapi untuk sebagian orang kayak Haru Lintang, dia lebih memilih buat belok ke kantin daripada harus repot-repot pergi ke aula utama.
Langkahnya terhenti, sama tarikan bajunya sama Jinan, “ke aula dulu, bro”
“Males, ah. paling bintang lagi” katanya, mukanya udah keliatan bete banget. Sayangnya, di depan kantin ternyata udah ada guru-guru yang selangkah lebih cepat buat menghadang anak-anak yang punya pikiran kayak Lintang.
“Tuh, kan.”
Jinan maju bergabung sama rombongan para siswa yang menuju aula utama, karena nggak ada pilihan lain, lintang juga akhirnya ngikutin langkah Jinan berbaur sama rombongan.
Sesuai dugaan, Bintang lagi.
Lintang mendesah sebal, Jinan yang ada di sebelahnya cuma ketawa.
“kembaran lo, har”‘Semuanya sudah berkumpul disini ya, jadi ibu akan memberitahukan jika sekolah kita menang lomba menyanyi solo dan duet tingkat SMA’
Suara teriakan dan tepukan tangan memenuhi seisi aula.
“BINTANG KEREN”
“BINTANG KOK DILAWAN”
“TIAP BULAN DIA NYUMBANG PIALA KE SEKOLAH LOH”
Pujian-pujian itu justru bikin Lintang sakit kepala. Dia penasaran, gimana ya, rasanya jadi Bintang? Jangankan pujian, Lintang cuma pengen dianggap ada, tapi gimana mau dianggap ada...
“Terima kasih untuk teman-teman dan guru-guru yang sudah mendukung saya, dan menyemangati saya, terutama... teman-teman saya, Wendy dan Javier!”
....karena sang- megabintang aja, nggak.
bersambu ㅇ
Jeongwoo as Bintang
Haruto as Lintang
Jinwoo as Jinan
Wonyoung as Wendy
Jungwon as Javier
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling [Haruto, Jeongwoo]
Fanfiction[ON GOING] Bintang sama Lintang itu anak kembar. Bintang itu megabintang nya semua orang, sedangkan Lintang cuma garis khayal yang gak keliatan sama orang-orang.