Bintang dan Lintang itu anak kembar.
Bintang itu megabintang-nya semua orang, sedangkan Lintang adalah garis khayal yang gak keliatan sama orang-orang.
Itu adalah definisi yang paling tepat menggambarkan keduanya. Lintang selalu penasaran, tentang gimana sih rasanya dipuja-puja orang? tentang gimana rasanya jadi seorang superstar?
Bug!
Lamunan Lintang tersadarkan sama lemparan bola basket dari Jinan. Mereka berdua berada di satu club' basket yang sama di sekolah, nggak tau itu suatu kebetulan atau memang Haru Lintang yang nggak bisa jauh-jauh dari temen satu SMP nya itu.
“Mau balik jam berapa lo? kok belum ganti baju?” teriak Jinan, dia baru aja keluar dari ruang ganti, barengan sama Jayden.
Matahari udah setengah ilang, area sekolah juga udah mulai sepiㅡatau mungkin udah sepi karena parkiran pun tinggal menyisakan tiga buah sepeda motor.
“Mau nginep lo disini?” tambah Jayden.
“Gue ganti di rumah” Lintang ngambil jaket dan tas sekolahnya, terus lari nyamperin Jinan sama Jay jalan ke parkiran.
“Gua duluan, har” teriak Jinan setelah motornya Jay pergi keluar dari area sekolah.
“Yoi” jawabnya sambil masangin helm. Saku celananya tiba-tiba berbunyi, menandakan ada notif pesan yang masuk.
Message (1)
Bintang
| Pulang, har
| Papa udah pulangMatanya melotot, lalu bergegas nyalain motornya buat pulang.
Setelah sedikit agak ngebut, akhirnya Lintang sampe di pekarangan rumahnya. Disana juga udah ada mobil papa-nya yang memenuhi garasi rumah mereka.
'cklek'
Lintang masuk, dan mendapati Bintang dan papa-nya makan di meja makan dengan banyak menu kesukaan Bintang.
Oh, pantesan batinnya.
Lintang baru inget kalau hari ini Bintang dapet prestasi di sekolah, yang artinya papa-nya pulang.
“Mas Lintang baru pulang? mau bibi bikinin apa?” tanya bi Dewiㅡasisten rumah tangga mereka.
Lintang ngangguk, “Abis basket bi, udah kenyang kok”
Sebelum naik ke kamarnya, Lintang menatap ke arah papa-nya dan Bintang diam-diam, mau gue balik atau nggak juga kayaknya ga akan mempengaruhi hidup mereka batinnya.
Lintang ngelanjutin langkahnya buat naik ke atas tangga. Langkahnya gontai, menyeret tas nya sampai kamar seolah-olah nggak memiliki tenaga yang tersisa. Begitu sampai di tempat tujuannya, Lintang menenggelamkan dirinya di kasur.
ㅇㅁㅇ
Berbeda dengan kehidupan Lintang sebelumnya, Bintang adalah superstar sekolah. Persis seperti namanya. Bintang.
Dalam setiap langkah kakinya di sekolah, atensi semua orang akan selalu tertuju pada Bintang.
Contohnya kayak sekarang, pas Bintang lagi di kantin pun, mata mereka nggak lepas dari Bintang.
“Hai bintang”
“Hi” dibales Bintang.
“Lo tau Mikha anak modern dance ga? katanya dia suka sama lo” kata Wendy.
“Gak usah ngawur. Eh iya lo jadi ambil beasiswa yang kemarin?” Bintang balik nanya.
“Jadi, gue lagi daftar kok. Oh iya, gue mau tanya soal kembaran lo, if you don't mind sih” tanya Wendy.
Bintang yang lagi makan batagornya hampir keselek, masalahnya, ini pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir ada orang yang nanyain soal kembarannya, Haru Lintang.
“Lintang?”
“Yup, gue sebagai anak cheerleaders gak pernah liat dia tanding basket”
Bintang juga baru nyadar.
“Kata temen gue Jay, Lintang nggak pernah mau ikut seleksi jadi pemain inti”
“Lintang gak pernah ikut seleksi?” Bintang kaget.
Javi ngegeleng, “Iya, dia beda banget sama lo, bin.”
“Lo kan kembarannya bin, emang gak pernah cerita?”
Pertanyaan Wendy bikin Bintang gak bisa jawab.
Bersambuㅇ
Minji NJ as Mikha
Jay EN- as Jayden
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling [Haruto, Jeongwoo]
Fanfiction[ON GOING] Bintang sama Lintang itu anak kembar. Bintang itu megabintang nya semua orang, sedangkan Lintang cuma garis khayal yang gak keliatan sama orang-orang.