chapter 1

405 42 10
                                    

~Seseorang yang selalu hadir~

Malam itu sangat gelap, hanya sinar rembulan yang menerangi jalan. angin hanya berhembus sekali. pohon-pohon pun hanya daunnya saja yang bergerak perlahan.

Felix memandang kiri dan kanan bergantian. Rasa takut mulai hadir dalam dirinya.

"Mengapa pohon besar  tepat di depanku rasanya ingin jatuh menimpaku? Aku ingin berlari, tapi kaki ku mati rasa." gumam felix yang merasa bahwa nyawanya bisa terenggut meskipun hanya sebuah mimpi setelah beberapa kali ia bangun dengan luka-luka.

"aku takut cepat lah datang." kata felix

Lirih dan berusaha menenangkan diri bahwa ini hanyalah mimpi buruk yang akan segera berlalu. Menanti kedatangan sesosok namja yang selalu datang menolongnya.

Tak lama kemudian pohon itu pun akhirnya jatuh, yang seharusnya menimpa felix, tapi hanya menggores kakinya karena ada seseorang yang menahan pohon itu dengan punggungnya. Seseorang yang begitu tampan, berkulit putih dengan tinggi ideal dan berambut blonde.

"Aku begitu dekat dengannya bagaimana ini? ia tepat di atasku. Aku merasa jantungku tak terkendali, padahal ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengannya." Felix terus memandang wajah namja itu dengan mata yang berbinar. Namun namja itu tak menatapnya, ia terlalu fokus pada pohon di atasnya.

Wajah orang itu memerah seiring darahnya naik mengumpul si wajahnya, ia menatap tanah di sebelah kanannya dengan rasa sakit yang di tahannya. Otot kedua tangan dan kakinya tegang seiring pohon yang bersender di punggungnya.

'Wajahnya yang terasa khawatir aku bisa merasakannya. Lagi-lagi kau membuat mimpiku terasa indah, aku benar-benar merasa aman. Mimpi buruk? Tidak. Kau membuat mimpi ini menjadi indah'  batin felix.

"kau... sebenarnya siapa?" Felix bergumam dalam hati dengan jantung yang berdegup kencang. Tak lepas dari tatapannya pada wajah di hadapannya.

Seketika Felix tersadar dari pandangannya, mengingat pria itu terlihat menahan rasa sakit. Felix segera merangkak keluar tanpa berpikir panjang lagi.

Pria itu, Felix tidak tahu dari mana asalnya selalu mengubah mimpi buruknya menjadi mimpi indah. Tentu saja karena ketampanan dan kemisteriusannya. Bagaimana bisa namja itu selalu muncul di setiap mimpinya.

Setelah namja itu memindahkan pohon, Felix kembali menghampirinya dan berkata, "Terimakasih sudah menolongku, lagi," Kata Felix dengan senyuman lebar di wajahnya. Namja itu tidak mengatakan apapun dan tanpa melihat kearah Felix yang berada di depannya.

"Kamu bisa bicara atau mendengar? Kenapa selalu diam saja setelah menolongku. Maksudku, aku hanya penasaran denganmu, apa alasanmu menolongku? Dan kenapa selalu muncul setiap mimpiku?" Senyuma felix terlepas dengan rasa penasaran.

Pria itu tetap diam dan hanya menjulurkan tangannya ke arah felix dan seperti biasanya, felix menggapai uluran tangannya sembari memejamkan mata.

Ia terpaksa menggapai uluran tangan namja itu, karena felix beramsumsi jika ia tidak melakukanya, ia tidak akan cepat terbangun dari tidurnya. Dan khawatir jika bahaya yang mengincarnya kembali mengintai nya.

ia pun terbangun dari tidurnya.

.

.
Maaf pendek dulu, selanjutnya bakal panjang..(?)
baru belajar hihi:') semoga nyaman..
Book ini harus bener-bener di dalami kalau mau lebih paham isinyaa(?)
Tinggalkan jejak di komentar, tolong sarannya bagaimana tentang book ini atau penyusunan kata(?)
Vote(?)
🌟

MyDreàm; HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang