chapter 3

194 36 13
                                    

Setelah pelayan istana usai mengobati Hyunjin. Ia pun izin berpamitan kepada hyunjin sebagai rasa hormat kepada Knight di istananya.

"Permisi, tuan. Saya selesai mengobati luka tuan." ucap pelayan sambil menundukkan kepalanya.

"Baiklah kau boleh pergi."

Pelayan itu pun meninggalkan kamar.

Sementara seungmin sedang berdiri didekat jendela sambil memejamkan matanya.

"jin, sepertinya dia dalam bahaya." Seungmin memberitahu hyunjin hasil telepati dengan bawahannya, jihoon.

"Ayo, pergi?" lanjut seungmin

"Tunggu, maksudmu dia sudah tidur lagi? Ini baru sepuluh menit sejak aku kembali." tanya hyunjin heran.

"Tidak sepertinya kakakmu menggunakan alam fana." 

"Apa? secepat itu?"

Hyunjin terkejut meskipun ia sudah tau, cepat atau lambat kakaknya akan menggunakan alam fana untuk mempercepat rencananya.

Seungmin menganggukan pertanyaan hyunjin.

"Tunggu, energiku sudah banyak terbuang. Keadaan ku tidak memungkinkan untuk menggunakan teleportasi lagi." ucap hyunjin menjelaskan meskipun seungmin sudah tau tanpa ia beritahu.

Hyunjin tersenyum kecil dan berusaha memanfaatkan keadaannya, "Bagaimana jika kau saja yang pergi?"

"Kau ini! Kau pikir aku pelayanmu?!" teriak seungmin kesal.

Hyunjin tertawa dengan reaksi seungmin yang kesal dan kembali memanfaatkan keadaan.

"Ayolah, jin. Aku tidak bilang begitu. Lihat ini? Punggungku masih terluka dan memar. kau tau sendiri, butuh waktu untuk pulih."

"Ayolah, bantu aku?" Hyunjin memasang muka memelasnya.

seungmin yang tak tega memandang sahabatnya akhirnya luluh dengan terpaksa.

"Baiklah. Tapi ini untuk yang terakhir kalinya. Lain kali, aku tidak mau pergi ke alam fana menggantikanmu." Seungmin berjalan ke arah pintu dan bersiap melakukan teleportasi.

"Jika ka bukan sahabatku , mungkin kau sudah kujadikan makanan karena menyuruh atasan istana."

Gumam seungmin dalam hati setelah mengingat saat kecil mereka pernah bersama sebagai teman baik.

Hyunjin tersenyum dan tertidur dengan nyaman.

***

Tanpa butuh waktu lama, akhirnya seungmin sampai disekolah felix, Ia heran melihat felix yang tengah belajar dikelas dan memperhatikan guru yang mengajar dengan fokus.

Ia terus memperhatikan semua aktifitas yang felix lakukan. Hingga pulang sekolah tiba, mereka berjalan berdampingan. Namun keadaan masih baik-baik saja tanpa ada bahaya yang menyerang felix. Seungmin bingung dan kesak. Ia berpikir apa ia telah di bohongi oleh jihoon?

"Apa-apaan ini! Kenapa tidak ada sesuatu yang terjadi!"

"Apa jihoon membohongiku?! Awas saja kau, jihoon. Aku akan membunuh mu nanti!" Seungmin mengepal keras tangganya, membayangkan wajah jihoon.

Dari kejauhan terlihat Ran sedang berjalan dengan langkah cepat. Dengan mata tajam dan muka memerah terlihat di wajah putihnya. Matanya mengarah pada felix.

Ran hendak mengambil sesuatu dari saku roknya dan mengeluarkan secepat mungkin. Ia mulai melewati felix yang tengah berjalan bersama jisung. Ia pun mulai mengayunkan tangannya ke atas sejajar dengan telinga dan posisi telapak tangan searah dengan wajah felix.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MyDreàm; HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang