Chapter 02

7 0 0
                                    

The night of this lover..
Remembered me of you..
Like you present..
On the side to accompany me..
I bring it home..
You are always my dear..
With both of us happy...

Semilir angin melewati dari jendela kamar ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin melewati dari jendela kamar ku. Terasa dingin menyentuh kulit wajah ku. Perlahan aku memejamkan mata mencuba meresapi keheningan malam. Sesuatu yang paling aku sukai. Kesunyian... Aku tersenyum. Merasai perasaan yang tenang,  kelapangan dada tanpa beban walaupun setiap hari otak dan tenaga badan ku terkuras dan berkutat dengan segala hal yang memenatkan. Tapi aku sentiasa tenang dan bertenaga semula jika dalam keadaan seperti ini. Aku sangat menyukai angin malam. Kesendirian,  kesunyian.............

BRAKKKK!!!

"Baby! Yeah there you are..." Aku menggeram perlahan tanpa menoleh ke belakang ku. Evil satu ini sentiasa mengganggu ketenteraman ku.

"Heh! Heh! Look it me! Tak ada apa-apa yang menarik di luar sana. Sini ada abang ganteng kagak ketulungan memanggil mu." Suara itu berbunyi lagi menambah kekesalan di hati ku. Ganteng kepala otaknya! Biar ganteng tapi tiada aturan sama saja dengan wajah orang pecah rumah! Aku perlahan menghadapnya. Memamirkan wajah datar. Lantas menaikkan sebelah alis ku. Mengisyaratkan dengan pertanyaan 'apa?' Padanya.

"Ada apa dengan wajah mu baby.. you know your face is very beautiful like my face very handsome. Jadi..silakan senyum dengan manis. Ya?" Ucapnya sambil tersengih menampakkan gigi putihnya. Aku memutar bola mata ku bosan.

 Aku memutar bola mata ku bosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Katakan!" Ujar ku garang. Dia terlonjak sedikit. Kemudian menjuihkn bibirnya. Dia menapakkan kakinya memghampiri ku,  dan duduk di pinggir katil tepat di sebelah ku. Mata ku mengawasinya. Aku tahu dia akan menghampiri ku jika ada mahunya. Dan melihat dengan gelagatnya yang penuh sok sopan aku menjadi curiga.

"Baby..you know kan? Esok nastya birthday. Kita pergi sama-sama ok?" Katanya dengan sengihan handalannya. Aku memicingkan mata ku sambil bersedekap. Seolah bertanya lagi 'apa maksud mu yang sebenarnya'. Dia menggaru-garu dahinya yang ku pastikan sebenarnya tak gatal barang sedikit pun.

"Well,  aku sekarang kan tengah single. Kau pun bukan ada boyfriend. Jadi..apa salahnya kita pergi sama-sama."

"Mana kekasihmu yang pakai baju tak cukup kain tu?"

"Ara...tak baik menghina.."

"Itu kenyataan Ary.. Aku hairan macamana kau boleh terpikat dengan perempuan macam tu? Eh! Kak Ash model tau. Tapi ada kau tengok dia pakai pakaian yang tak cukup kain selain dari waktu dia photoshoot?"

Ary menghembuskan nafasnya perlahan. Matanya menatap ku lembut. Pandangan yang aku suka darinya ketika dia tidak menjahili ku. Perlahan tangannya meraih jemari ku dan menggenggemnya.

"Kau tahu kan aku tak serius pun dengannya. Dia yang menghampiri ku,  aku hanya menyambutnya dengan tangan terbuka. Dia bertahan ya aku ok,  kalau dia pergi pun aku ok. Tidak melibatkan perasaan yang sesungguhnya." Katanya kepada ku. Aku melihatnya tepat di anak matanya. Aku tahu Ary pernah jatuh cinta. Tetapi ketika itu dia masih terlalu muda. Jadi tidak punya keberanian yang besar untuk mengungkapkan perasaannya. Dan pada akhirnya,  gadis itu bersama dengan lelaki lain. Aku tahu Ary kecewa. Ingat? Kami adalah sepasang twin. Terkadang perasaan kami berhubungan, dan kami seolah-olah sangat memahami diri kami antara satu dengan lain. Susah untuk membohongi. Aku menghela nafas ku.

"Termasuk nastya, ini dah 5 kali tau kau breakup. Ada apa sebenarnya brother? Hm?" Aku bertanya dengan lembut. Mencuba sesantai mungkin. Ary adalah  termasuk orang yang sangat perahsia.

"Nothing.. Just like you. Aku belum ada hati untuk serius." Jawabnya sambil mengangkat bahunya sekejap.

"Jangan samakan dengan diri ku Ary. we are not the same.. Aku masih menanti seseorang yang tepat untuk ku tanpa bermain-main duluan dengan siapa-siapa."

"Pengalaman Ara.. Dan sedikit bersenang-senang." Jawapnya dengan tertawa ringan. Aku memutar bola mata ku. Dasar lelaki beringsek!

"Jangan terlalu larut dengan kesendirian baby.. Kau perlu teman. Berlajar la membuka sedikit hati mu untuk bersenang-senang. Aku tak meminta kau menjadi bajingan seperti ku. Big no! Aku orang pertama yang akan mematahkan leher sesiapa yang berani macam-macam kepada mu. Tetapi cuba la meramaikan kawan-kawan mu. Bukan bergantung pada satu-satunya bestfriend mu itu. She had a boyfriend right?" Dia berkata lagi. Kali ini agak panjang lebar. Namun kata-katanya sedikit menyentil hatiku. Aku tertunduk.

Aku bukan tidak ingin bergaul. Aku masih normal. Aku punya kawan-kawan, hangout bersama, melakukan banyak aktiviti bersama. Cuma.....aku tak punya kekasih!  I don't have a boyfriend.. and never have.. Aku masih menanti 'dia' yang selalu di dalam angan ku. Yang entah berada di belahan dunia mana. Dan setakat ini hidup ku baik-baik sahaja tanpanya. Aku tahu sekarang belum waktunya untuk dia muncul dan memperkenalkan dirinya pada ku. Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba. Aku masih sanggup menanti, aku sangat kuat dan penuh sabar dalam penantian ku. Kerna aku pasti satu hati nanti, kami akan bertemu. Di dalam kenyataan bukan lagi dalam anganan ku..

#Hai gais!!! Sudah baca? Minta votenya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Hai gais!!! Sudah baca? Minta votenya ya.. Dan silakan komen.. Komen apa saja. InshaAllah akan saya balas. 😊 Thank you...

#Flaminggo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bisikan hati (Love for someone who is in there)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang