"Sikapku memang semena, tapi aku memiliki jiwa tanggung jawab yang tidak diragukan"-Adrian Adinata Praksana-
Happy reading,
Saat memasuki kelasnya, Resya menoleh ke kanan dan kiri mencari sosok yang sudah membantu ia dan juga dia tabrak dikoridor tadi. Namun Resya tidak menemukan batang hidung cowok tersebut, Yuna yang melihat kelakuan Resya pun mengernyit bingung. "Eh lo nyari apaan si Res, dari tadi celingak-celinguk?!," tanyanya sambil menepuk bahu temannya itu.Resya kemudian menoleh kepada Yuna dan bilang bahwa ia tidak sedang mencari apa-apa. Namun saat Resya tengah menoleh kesamping kanan bagian pojok ia menemukan empat kursi kosong yang sudah berisi tas, dan salah satunya merupakan milik cowok tadi. Karena ia tidak menemukan sosok itu, Resya pun duduk dan mengeluarkan buku mata pelajaran pertamanya. Lima menit kemudian guru tersebut datang dan menjelaskan materi yang akan disampaikan.
Tidak terasa Resya sudah mengikuti pelajaran selama dua jam yang membuat ia lapar, Resya sudah gelisah ditempatnya karena perutnya sudah protes untuk minta diisi. Sepertinya dewi keberuntungan sedang memihak padanya, bel istirahat pun berbunyi.
Guru yang tengah mengajar pun menutup pertemuan untuk hari ini dan meninggalkan kelas. Siswa siswi berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan pada stand-stand kantin yang mereka inginkan
*****
Suasana dikantin SMA Taruna Jaya saat ini sedang ramai, banyak siswa siswi yang mengantri pada stand-stand kantin untuk mengisi perutnya yang sudah protes untuk segera diisi makanan.
Resya kini berjalan dengan sahabat lamanya ketika smp dulu, yaitu Anne, Cecil dan Yuna. Mereka berempat berjalan beriringan ke kantin. Saat berada di pintu kantin banyak tatapan mata memuja pada mereka berempat. Mereka pun tak menanganggapinya dan terus berjalan memasuki kantin, mencari bangku yang kosong.
"Disini aja gaes, masih kosong terus letaknya juga strategis karena ditengah, pasti bisa liat cowok-cowok ganteng lewat," ucap Yuna yang maniak dengan cowok ganteng.
Cecil pun menoyor kepala sahabatnya itu, "Dasar ya lo, pikirannya cowok mulu,sekali-kali pikirin tuh nilai gapernah naik," ucapnya dongkol karena sahabatnya yang ini memang sangat menyebalkan.
"Udah ah Yun, Cil,kebiasaan deh pasti ribut, sekarang kalian bertiga duduk aja,gue yang pesen makanan," ucap Anne dan menanyai pesanan sahabatnya satu-satu.
Setelah menunggu hampir 10 menit pesanan mereka pun datang, mereka menikmatinya dalam diam. Cecil yang terkenal dengan perut karetnya sudah habis terlebih dahulu. Ia pun mengambil tisu dan mengelap sisa makanan yang masih menempel di bibirnya. Namun gerakannya terhenti ketika melihat Adi dan the genk berada dipintu kantin. Resya, Yuna dan Anne yang sudah selesai makan pun bingung melihat sifat aneh Cecil.
"Lo kenapa Cil?, kok mendadak bengong? Kerasukan ya lo?," tanya Anne
Cecil tidak menjawab dengan suara melainkan hanya gelengan kepala yang ia tunjukkan, Yuna yang penasaran pun mengikuti arah pandang Cecil. Yuna hanya memutar bola matanya jengah. "Aelah ternyata Adi, tu cowok emang sableng, udah enggak masuk kelas dari kemarin dan sekarang dengan santainya ke kantin," cicit Yuna
Resya yang penasaran pun mengikuti arah pandang ke pintu kantin. Bola matanya membesar, ia tahu persis cowok itu. Cowok yang sudah membantunya dua kali dalam waktu satu hari. Resya yang penasaran pun bertanya pada Anne, "Dia emang siapa si Ne?, kok kelihatannya famous gitu ya?," bisik Resya pada Anne.
"Dia itu Adrian Adinata Praksana,Sya. Kebetulan si dia satu kelas sama kita, tapi dia suka bolos,masuk kelas aja semaunya," jawab Anne pada Resya. Resya pun menganggut manggutkan kepalanya mengerti, kemudian ia bertanya lagi pada Anne. "Kalau kelakuan dia kaya gitu, kok masih sekolah? enggak di do si?," tanya Resya dengan alis bertaut dan dahi berkerut. "Mau dia cuma absen seminggu 3 kali aja juga enggak bakal deh dikeluarin, toh dia nakal tapi otaknya enggak perlu diraguin," jawab Anne sambil mencubit pipi sahabatnya dengan gemas.
Resya kemudian mengamati gerak-gerik Adi dengan cara sembunyi-sembunyi agar tidak ketahuan oleh sahabatnya maupun oleh si empu yang diawasinya. Belum sempat ia mendapatkan gerak gerik yang aneh pada Adi, namun bel masuk sudah berbunyi.
Kringg... Kringg... Kringg
Anna, Cecil, Yuna, dan Resya pun bergegas meninggalkan kantin dan menuju ke kelasnya, karena setelah ini adalah pelajaran sejarah Indonesia yang gurunya terkenal dengan sifat disiplin dan tegas, telat masuk 1 menit saja tidak boleh mengikuti pelajarannya.
*****
Kini Adi, Nando, Dean, dan Ino sedang berada di rooftop sekolahan. Ya,lagi-lagi mereka berempat membolos pelajaran,bahkan satu hari ini mereka tak memasuki kelas sama sekali. Mereka berempat sedang duduk santai di sofa yang berada di rooftop dan melihat keadaan jalanan Jakarta yang macet.
"Di, lo enggak takut sama bokap lo kalau ketahuan bolos?," tanya Nando sahabat Adi sejak masih kecil.
"Enggak," jawab Adi sambil menyruput minuman soda yang sempat ia beli dikantin tadi.
Dean,Ino dan Nando pun hanya menggelengkan kepalanya. Tidak heran dengan sifat Adi yang begitu terkesan santai,tidak peduli dengan ucapan orang lain tentang dirinya. Asalkan saja dia bisa mengimbangi sifatnya, nakal boleh tapi tidak lupa dengan kewajibannya.
"Eh udah pada denger belum ni?, ada hot news," ucap Ino yang diantara mereka berempat terkenal dengan admin gosip. Adi hanya memutar bola matanya malas, Ino itu sebenarnya laki-laki atau perempuan,kok mulutnya kaya akun lambe turah. Sedangkan Dean dan Nando matanya berbinar, kali saja gosip yang diucapkan Ino merupakan kebruntungan bagi mereka. "Gosip apa No kali ini?," tanya Nando antusias. "Kita kan 2 hari enggak masuk kelas,dan kalian tau enggak? Kalau kemarin itu ada cewek cantik pindahan dari Bandung," ucap Ino. "Gila-gila besok mesti masuk kelas kalau gini, ada bidadari baru," ucap Dean antusias. Adi yang bosan mendengarkan cerita konyol dari sahabat-sahabatnya itu hanya berdecak malas.
Karena dia sudah malas, ia pun beranjak dari rooftop dan berniat untuk pulang saja. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, suara seseorang menghentikan langkah Adi. "Ehm,maaf kalian berempat disuruh masuk kelas, karena ada ulangan sejarah," ucap cowok yang selaku ketua kelas itu dengan kikuk. "Aelah bos udah niat pulang malah ulangan, sialan," decak Dean
Kini mereka berempat berjalan dengan santai memasuki kelas, tidak peduli dengan tatapan teman-teman mereka. Toh, tujuan mereka hanya untuk mengikuti ulangan dapat nilai dan pulang.
Ulangan pun berjalan dengan tenang dan kondusif. Adi yang sudah selesai mengerjakan soal pun segera mengumpulkan lembar jawab dan soalnya kemudian keluar begitu saja. Guru yang tengah mengadakan ulangan pun hanya geleng-geleng dan mengelus dadanya agar tidak emosi dengan murid seperti Adi. Untung saja murid semacam Adi hanya ada satu orang, jika ada 10 mungkin guru-guru di SMA Taruna Jaya sudah terkena penyakit darah tinggi.
"Dasar mentang-mentang dia pintar, ada guru ngasi ulangan aja enggak dihargain!," batin Resya kesal karena sifat Adi yang semena-mena.
Gimana sama part ini?,
Gaje ya? :(
Apa gimana? ^_^
Dukung terus ya, kasih kritik saran, vote dan komen yaa ^_^Thankyouu readers :)
25-4-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
INESPERADO
Teen FictionSeperti judulnya "Inesperado" dalam cerita ini banyak hal-hal yang tak terduga yang dialami oleh Fresya Bananta murid pindahan dari Bandung yang bertemu dengan Adrian Adinata Praksana yang notabenenya adalah seorang badboy. Lantas bagaimana kisah me...