Affraid

858 68 9
                                    

DO NOT COPY MY STORY
I KNOW MY STORY IS BAD
.
.
.

Hari ini merupakan hari yang menurut Baekhyun bagaikan berjalan diambang kematian. Pasalnya hari ini adalah hari pengambilan raport bagi siswa maupun siswi di Seoul School. Tak hanya itu, ia takut akan hasilnya yang jauh dari ekspetasi.

"Baekhyun,apa kau sudah siap?Jika sudah cepat masuk mobil" sang ayah muncul dari kamar bersamaan dengan Ibunya yang sudah berdandan cantik dengan balutan gaun coklat selutut

"Ya,ayah. Aku sudah selesai". Setelah itu mereka memasuki mobil menuju sekolahan Baekhyun.

...

Ketika tiba namanya dipanggil oleh sang wali kelas, keringat dingin pun semakin muncul di pelipis dan muka pun berubah pucat. Ibunya sudah menghadap wali kelas,sedang ia hanya ditemani sang ayah di bangku kelas. Sang ayah yang mengetahui keadaan anaknya pun memberikan pelukan hangat sebagai penenang.

"Ayah,bagaimana jika Guru Kim cerita kepada Ibu?"

"Tenanglah sayang,ayah yang akan mengatasinya" Tak lama sang Ibu datang dengan raut wajah bingung dengan dahi yang mengkerut.

"Baekhyun, apa benar yang dikatakan Guru Kim?" Sang ibu memandang tepat kedua obsidian baekhyun tanpa berkedip yang mana membuat sang anak semakin susah untuk meneguk ludahnya.

"A-pa yang I-bu maksud?" Sebenarnya ia tahu apa maksud pertanyaan sang ibu, namun ia benar-benar takut akan terbongkar rahasia yg selama ini disembunyikan.

"Apa benar setiap pagi kau akan datang dengan kesusahan,dan selalu dengan wajah pucat dan selalu terlambat?" Memang selama ini sang ibu sering bepergian untuk urusan pekerjaan, sehingga ibunya tidak tahu apapun tentang anaknya.

"A-anu,i-ibu..." Mengerti dengan kegugupan anaknya,ayahnya pun meminta ibu Baekhyun kembali ke mobil terlebih dahulu,sedangkan dirinya membawa Baekhyun ke taman sekolah.

"Ayah,aku takut. Bagaimana jika ibu tau dan marah lalu aku diusir?"

"Tenang sayang, ayah akan bertanggung jawab. Jika ibumu marah,ayah hanya cukup menceraikannya dan kita menikah.  Ini juga salah Ayah yang setiap malam hilang kendali tiap mendengar desahan dan eranganmu,apalagi mulutmu yang  pintar memakan permen hingga kau tidur 2jam dan akhirnya kau ketinggalan"

'Terimakasih ayah tapi bisakah nanti ketika ibu kembali ke paris ayah libur dulu untuk membuatku mengangkang dan mendesah, aku lelah" kerucutan di bibir si mungil berhasil mengundang birahi sang ayah. Tak tahan dengan sikap menggemaskan ia langsung mencium singkat bibir Baekhyun yang dihadiahi senyuman tipis.

"Baiklah, oh ya kau lupa jika kita berdua saja hanya panggil ayah dengan nama saja kan sayangku.hm?

"Ah iya hehee maafkan aku Chanyeol" 

'Aku mencintaimu Chanyeol sayang"

"Aku lebih mencintaimu sayang"

Mereka pun berpelukan tanpa menyadari bahwa sang ibu mendengar percakapan mereka dari balik pohon

The Truth (Chanbaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang