chapter 2

6 2 0
                                    

"Selama ini lalu bertemu lagi tapi aku masih silau dan tidak berani untuk hanya mengucapkan hai.."
Ophellia
"Mungkin lama sekali.. mata bulat itu, pipi mulus yang sedikit menggembung apa dia masih sepolos dulu, ya dia masih.."
Pratama

Ini sore hari yang cerah seperti rencana sebelumnya ophelia sudah berjanji dengan june untuk bertemu, pertemanan mereka berawal ketika june adalah senior ketika ophelia pertama kali bekerja setelah lulus kuliah di karenakan hobi yang sama yaitu baca novel, akhir nya mereka semakin dekat dan sudah berteman  kurang lebih 5 tahun.

"Terus lo gak lakuin hal konyol kan..?"

June bertanya sambil mengaduk minuman nya , ophellia melirik sebentar pada sahabat nya itu dan tersenyum ophellia tidak tersinggung karena june memang tipe orang selalu langsung mengatakan apa yang dia pikirkan. sambil menyandarkan punggungny  ke kursi dia pun menjawab dengan mimik wajah yang tidak begitu meyakinkan.

"Tau ahh.. se inget gue sih gue cuman planga plongo karena luna ngomong klo dia liatin gue"

"Seriusan dia liatin lu dan temen lu tahu...? asli nya dari pertama kita deket terus lu selalu ngomongin dia, gue pikir sebener nya dia itu sedikit ada rasa deh.."

Ophelia agak tercengang dengan pendapat sahabatnya itu walaupun ada sedikit rasa senang sambil menahan senyum malu nya,june hanya mengelengn kepala pelan karena sikap teman nya yang sudah salting hanya karena satu pemikiran bahwa pratama suka padanya tapi selama ini dia gak pernah liat tanda-tanda kalo tama suka.

" terus gimana pas ketemu lagi sama lo di lift?"

Tanya june, ophelia menghembuskan napas pelan dan mulai bercerita.

Flashback

Pov ophelia
Setelah perbincangan dengan luna dan beberapa temen bertanya kalo aku kenal pak pratama dimana dan akhirnya aku harus bertemu dia di lift ketika jam pulang kerja,seharusny tadi ada luna gak tahu kenapa dia harus ketinggalan handphone dan balik lagi keruangan ketika lift terbuka kak tama ah bukan pak pratama ada di lift itu di sebelah kanan tombol lift dengan jas yang di sampirkan di lengan sebenarnya bukan berniat untuk menghindari tapi memang berniat menunggu luna sampai suara itu bertanya pada ku.

"Kamu gak masuk?"

"Oh iya.." jawab ku sambil bergegas masuk dan mengetik pesan pada luna kalo aku sudah duluan.

"Jadi kamu kerja disini..?" Tanyanya atau sebuah pernyataan.

"Iya .." jawab ku singkat sambil tersenyum simpul

"Udah lama banget ya kamu juga gak secerewet dulu.."

entah lah medengarkan kata dulu dari tama membuat ku merasa bahagia ternyata dia masih mengingat seperti apa aku dahulu , dan aku hanya tersenyum lebar sambil mengangguk.
Dan lift pun berhenti aku langsung melangkah kaki tapi sebuah tangan memegang bahu ku lembut beberapa karyawan ada yang menyadari dan mereka hanya tersenyum sambil berlalu yang lain nampak tak peduli, aku pun menghentikan langkah ku dan menghadap kebelakang dan dia disana dengan aura yang harus selalu aku baca dan kadang aku menyukainya tapi kadang membenci situasi ini.

"Keluarga kamu masih di jakarta?" Tanya nya sambil memasukan sebelah tangan nya ke saku celana.

"Engga sudah 3 tahun mereka pindah" jawab ku dan langsung berjalan kecil dia pun mengikuti disebelah.

"Ayah kamu msih pindah-pindah tugas?, trus sekrang kamu tinggal sndri ? Dmn?"

Wow aku takjub dengan pertanyaan panjang seorang pratama yang tidak pernah berbicara  lama dan aku hanya melihat kearah nya dan tersenyum hingga suara tama membuat ku sadar apa senyum ku tadi terlihat bodoh.

"Koq di tanya malah senyum-senyum?"

"Ehmmm ahh ya kerjaan ayah ya masih githu, aku tinggal dikosan dekat-dekat sini"

Dia mengerutkan dahi nya aku langsung berkata lagi.

"Kosan nya didaerah perumahan dan aman fasilitas oky lahh.. dan khusus perempuan"

boleh kah aku mengartikan kalo dia khawatir karena tempat tinggal ku sebuah kos-kosan tapi seperti nya itu bukan perkiraan ku karena kerutan nya menghilang dan dia mengangguk seperti lega karena itu aman untuk ditinggali.

"Ayo saya antar pulang.."

Sebelum aku memberi penolakan tiba-tiba handphone nya berbunyi, dia melihat ke arah layar nya dan melihat  ku sekilas sambil mengangkat telapak tangan memberi tanda untuk menunggu sebentar karena dia langsung agak menjauh untuk mengangkat handphoneny itu. Tak berapa lama dia datang dan menghampiri sambil agak menunduk terlihat menyesal.

"Maaf seperti nya saya tak bisa antar mungkin lain kali"

"Sebenar nya aku juga mau ketemu temen"

aku langsung berkata agar dia tidak salah paham karena aku menunggu bukan karena  akan diantar pulang walaupan entah mengapa ada sedikit rasa kecewa tapi bukannya itu situasi yang sering terjadi dulu

" saya tahu pasti kamu sudah terbiasa dengan rasa kecewa dari saya"

seperti membaca pikiran dia mengutarakan apa yang aku pikirkan dari nya selama ini.

Pov ophelia end

Ophelia tidak sengaja melihat kearah jendela ketika menunggu june membayar makanan mereka, ini  sudah pukul 6 sore dan tanpa sengaja dia melihat tama bersama seorang perempuan yang ophelia kenal juga sedang membuka kan pintu mobil sampai june menepuk punggung nya dan ophelia menunjukan sosok tama dengan wajah nya pada sahabat nya itu.

"Ooh jadi itu tama cinta lu yang gak kesampaian.."

tanpa mengatakan klo yang ophelia tunjuk tama, june langsung tahu kalo itu sosok pria yang membuat temannya gagal move on selama 8 tahun ini sebenernya dengan perkataan june itu mungkin bakal tersinggung tapi ophelia hanya tertunduk karena apa yang june katakan sangat benar.

"Terus cewek itu siapa?"

Bukannya menjawab pertanyaan june, ophelia langsung keluar dari restoran itu ketika mobil tama sudah melaju pelan.
Tanpa ophelia sadari tama melihatnya dari kaca spion dan bergumam menyebutkan nama wanita yang sedang memandangi mobil nya.

"Phelia..?"

Walaupn pelan tp masih terdengar oleh wanita yang ada dsampingnya.

"Kenapa? "

tanya wanita itu sambil melihat ke belakang tapi memang sudah tidak terlihat sosok yang tama lihat tadi.

" kamu tadi bilang phelia? Itu bukan ny tetangga kamu di bandung ya ?"

Tama hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan wanita itu. Seakan sudah terbiasa dengan kebiasaan tama wanita itu hanya tersenyum kecil.

Ini bagian kedua agak lama saya bikin semoga kalian suka.
Dan saya minta vote dan comment nya untuk saran agar karya saya bisa lebih baik.
Thank you 😘

Meet My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang