Wanita? Aku tidak butuh mereka. Berhati lembut dan sangat rapuh. Aku terlalu takut untuk mendekati mereka hingga suatu hari justru aku sendiri yang menjadi rapuh dan tak berdaya.
"Apa kau belum bisa melupakan dia? Lucky?!"
"Kurasa belum"
"Apa kau tidak ingin membuka kembali hatimu, bahkan untuk diriku. Sahabat kecilmu?"
"Maaf aku tidak bisa. Kau cari saja yang lain. Aku pergi"
Mungkin perkataanku terlalu kasar padanya, tapi sudahlah aku tak ingin berhubungan dengan wanita. Lebih baik aku fokus pada mimpiku. Sebentar lagi ujianku tiba. Aku harus masuk universitas itu, aku akan menjadi seorang dokter yang hebat dan mampu menolong orang yang mungkin hampir tiada, agar mereka tidak merasakan sebuah rasa kehilangan seperti yang kurasa.
***
Namaku Lucky, tidak seperti namaku, hidupku tidak seberuntung mereka. Aku harus kehilanganmu di detik terdalam rasa memilikimu. Kau menyelamatkan hidupku tapi hanya satu kata yang bisa kuucapakan bukan 'terimakasih' tapi kata 'maaf' karena aku tidak bisa selamatkan kembali hidupmu. Bintang.
Apakau tahu Perasaan terberat dalam hidupku? adalah melepaskan kepergianmu. Jika kau pergi karena seorang laki-laki yang lebih sempurna, mungkin aku bisa membenci dirimu dan itu lebih mudah untukku daripada harus kehilanganmu karena diriku. Persetan dengan mobil yang menabrakmu, aku takkan pernah melupakan kejadian itu. 13 Desember 2018 kau hembuskan nafas terakhirmu tepat didepan mataku dengan lumuran darah di tubuhmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Langit Awanama
FantasyKau datang dalam hidupku. Mengatakan segala hal yang ingin kau katakan. Membuatku melupakan kenangan buruk. Bersamamu aku tertawa. Dalam senja semua cerita dimulai dan berakhir. Dilangit yang berbeda ada satu rasa yang sama. Senja, kau gadis itu. Ce...