PROLOG

2 2 0
                                    


Aku tahu, sejatinya manusia adalah makhluk sosial.

Tapi entah mengapa, berjalan sendirian untuk diriku yang munafik, itu jauh lebih baik. Ketika emosi tengah tercabik, ada yang menawari bahu untuk bersandar mungkin asik.

Tapi sayang, aku adalah manusia kuat, tidak butuh bantuan ketika darurat. Begitulah anggapan dari seluruh para sahabat.

Padahal bukan, aku sama seperti kalian, yang keluhnya kadang meronta ingin didengarkan.

Aku ingin menyelesaikan sendiri semua kesedihan, tapi tetap saja aku kewalahan. Aku butuh teman, bukan pasangan yang cintanya karena taruhan.

Belum lagi orang tua, yang selalu meninggalkan peran. Dan akhirnya aku terjebak dalam zona kesedihan.
Sendirian, sampai senja yang kadang menjadi teman, kini ikut hilang tanpa pamitan.

Kayana Ressi Assihab  :)

Kembalilah Jingga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang