o4. Kabedon

267 15 24
                                    

Kayanya saya harus kasih warning di atas ya. don't like don't read. Once again, ini GakuMen. Matsuda Gaku x Menjo Kentaro. Kalau anda memang tak suka ya jangan dibaca dan menyakiti hati anda.

.

.

.

.

.

Saat itu nenchou (pemeran nenchou) sedang benar-benar nganggur. Kerjaan mereka hanya menonton actor lain latihan dance atau akting di part mereka masing-masing. Sesekali tertawa melihat Ryouhei yang meminta maaf sampa berdogeza (Tatsuki dibuat repot dan harus membangunkannya) juga Shuuto yang berteriak sana sini, tidak mau disalahkan.

Sungguh tidak ada kerjaan.

"Ah! Aku dengar kalau Haru itu disebut kabedon-ou ya?" kata Taka random fokus pada smart phonenya. Doi yang seolah dipanggil menoleh, dengan senang hati dia menjelaskan tanpa disuruh. "Oh iyaa! Aku dan Piroki pernah melakukannya, Menchan malah sering."

Yang disebut namanya berdehem, matanya melirik ke lelaki lain disebelahnya. Untung dia tidak dengar, atau pura-pura tidak dengar? Karena matanya masih melihat Shuuto dan lainnya.

"Heee... Gakkun!"

Gakkun menoleh, kaget langsung gelagapan seperti biasa. Menjo tepuk jidat imaginer.

"Hah?"

"Kau bisa kabedon?"

"Kabedon?" tanya Gaku balik, menelengkan kepalanya tak mengerti. "Oh.. Kabedon. Kenapa memang?"

Taka berhenti memainkan smartphonenya, beralih pada Gaku. "Ayo latihan kabedon. Aku ingin meng-kabedon Doi-san di stage besok."

"Uwahh.. Kenapa tiba-tiba?" giliran Doi bertanya, menjauhkan jaraknya pada Taka yang mengeluarkan tatapan memohon. Yakin jika dengan ini Doi akan menurutinya. "Taka... Jangan---"

"Oke. Ayo Kenchan." Gaku bangkit dari kursinya kemudia menarik lengan Menjo yang menatapnya tidak paham, kenapa juga dia dibawa-bawa? Urusan ini kan dengan Doi dan Taka.

Taka mengikutinya menuju belakang panggung buatan, disertai Doi. Secara terpaksa. Disana ada beberapa orang yang sedang latihan juga, atau mengobrol. Tapi posisi mereka jauh jadi Gaku pikir tidak akan menggangu juga.

Doi Kazumi sungguh tidak mengerti jalan pikiran Taka. Apa orang ini benar-benar sudah terasuki jiwa Shun yang suka seenaknya itu? Dan kenapa juga harus Taka? Astaga. Tolong jauhilah Taka. Dia terlalu polos. Setidaknya itu yang Doi pikirkan ketika pertama kali bertemu dengannya. Tapi sepertinya Shuuto berhasil menyesatkan Taka hingga seperti ini.

Sekarang Gaku juga, dulu dia masih kaku. Menjawab jika ditanya, paling banyak diam dan jarang tertawa karena awkwardnya. Tapi sepertinya butai ini merusak sifat baik-baik aktornya, Gaku sekarang jadi agresif. Walau beberapa detik kemudian wajahnya akan berubah merah tanpa sadar.

"Tolong tunjukkan dengan baik, Matsuda Gaku-san!"

Sejak kapan Taka sudah mempersiapkan kameranya untuk memvideo?! batin Doi menjerit.

"Kenapa juga harus aku?" protes Menjo tidak terima. Dia hampir beranjak dari sana sebelum tangannya ditarik paksa lalu tubuhnya didorong hingga menabrak papan dibelakangnya. Dengan cepat Gaku memperangkapnya, kedua tangannya berada di samping kepala Menjo, sedangkan matanya menatap tepat pada mata lelaki di atasnya. Tidak ada yang bersuara dalam 10 detik, hingga suara Taka memecahnya. "Lalu?"

Doi hampir saja menjerit, rahangnya jatuh melihat adegan mereka selanjutnya. Hanya sekilas, tapi Doi bisa melihatnya jelas. Sangat jelas.

Tanpa ragu sedikitpun, tidak takut meski sadar bahwa mereka sedang direkam Taka. Gaku menempelkan bibirnya ke milik Menjo. Melumatnya sebentar lalu melepasnya.

"Sudah." ujar Gaku singkat kemudian menegakkan tubuhnya, menjauh dari Menjo yang bungkam.

"He? Heehh?! Gak---"

"Sudah kan?" cepat-cepat Gaku memotong teriakan Doi, lalu pergi dari situ. Meski sekilas Doi bisa melihat wajah Gaku memerah.

"Sip! Sudah." Taka menyusul, dia tersenyum sambil menonton video tadi di smart phonenya.

Doi harus segera mengahapus video itu sebelum dilihat yang lain.

Sedangkan Menjo sendiri?

Mungkin ini balas dendam setelah beberapa hari terakhir dia menggoda Gaku terus.

.

.

.

Gue nulis apa sih? Heran kadang tuh...

Btw Mutsuki-kun sama Yayoi udah tunangan ya. Yeay!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang