PART 10

142 28 12
                                    


Bagian sebelumnya ....

"Tn. Jungkook?"

Terlihat seorang pria menatap mereka dengan datar dengan tangan yang mengepal cukup kuat.

"Kau tidak bisa mengatur kehidupannya, karena mulai saat ini Yuna akan menjadi tanggung jawabku!"

***

Jungkook melempar sesuatu pada Yuna.

"Hah? Ahh, kartu identitasku! Bagaimana mungkin dengan tuan? Bukan kah dengan tuan Lee ... "

"Simpan dan kau pasti sangat membutuhkannya." Ucapnya santai.

Ia kembali melihat kartunya. Raut wajahnya berubah seketika karena ini bukanlah kartu identitas aslinya melainkan kartu identitas yang ia gunakan untuk berada di Indonesia.

"Bagaimana mungkin, kartu ini dengan anda? Aku sempat kehilangan kartu ini, apa anda yang mengambilnya?"

"Sepertinya, kau orang yang pelupa?"

Yuna mengernyit dengan ucapannya.
"Maksudnya? Saya tidak mengerti."

"Kau tidak ingat? Dulu kau dikejar oleh polisi (kalau dak salah part 1 atau 2). Kau berpikir melakukan kesalahan, sehingga dikejar. Tapi nyatanya, mereka hanya ingin mengembalikan kartu identitasmu. Bukannya pelupa saja, kau mudah berprasangka buruk pada orang lain."

Yuna mengingat kejadian itu, ia menggigit pelan bibir bawahnya. Dasar bodoh, Yuna umpatnya.

Tiba-tiba, pria itu mendorong kepala Yuna hingga ia kembali terbaring di kasurnya.

"Jangan banyak bertingkah. Istirahat lah yang cukup, supaya kau cepat sembuh dan langsung keluar dari sini. Semakin cepat kau keluar maka tagihannya tidak terlalu besar."

"Tuan pelit sekali! Tenang aku akan  membayar semua kerugianmu!" Kesal Yuna.

Jungkook berbalik meninggalkannya. Sekilas, ia tersenyum kecil mendengar kekesalannya.

"Gomawo."

Satu kata itu mampu membuat Yuna terdiam. Ia ingin berkata, tapi pria itu sudah pergi dari sana.

Aku tau, dia keturunan korea. Namun, Yi-Joon pernah berkata jika kakaknya sangat membenci tempat kelahirannya. Barusan dia mengatakan satu kata itu yang ditujukan untukku? Apa dia mengetahui identitasku atau apa?

***

"Tuan, kami masih berusaha untuk mencari pelakunya. Untuk sekarang, kami hanya bisa menyimpulkan ... " mereka terdiam sesaat.

Jungkook menatap mereka tajam.

"Katakan! Kenapa kalian berhenti bicara? Jangan sembunyikan sedikit pun mengenai informasi ini! Kalian tau sendiri, sudah dua kali nyawa gadis itu dipertaruhkan dan itu sangat jelas target mereka ditujukan untukku. Tetapi, dia selalu melindungiku."

Mereka terdiam tak berani menatap tuan mereka.

"Kenapa kalian hanya diam saja!" Bentak Jungkook tak tahan melihat kediaman mereka.

"Maaf tuan, kami menyimpulkan ... "

Mereka terhenti sejenak, dan menghela nafas panjang.

" ... pelakunya mungkin adalah kerabat anda sendiri."

Pria itu terdiam sembari merenungkannya.

***

Sudah terhitung 2 hari, Yuna di rawat. Dan hari ini, ia diperbolehkan untuk pulang. Karena tersinggung dengan ucapan Jungkook beberapa hari yang lalu, membuatnya terus semangat untuk segera sembuh. Alhasil hari ini, ia bisa keluar.

Pasir Putih (SPECIAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang