4

4.2K 90 25
                                    

Author POV

"Bel, pulang sono." Marvin menyudahi permainanannya.

"ngusir gue lo vin?" bella melotot protes.

"ini udah jam setengah 10 malem peak!" marvin menunjuk jam dindingnya.

"hah?"

astatang!! gue udah seharian aja main di rumah marvin. jangan-jangan gue udah frustasi duluan buat ngurusin tiga cecunguk jahanam itu.

"gue nginep aja deh dirumah lo! please lah.." bella menatap marvin dengan iba.

"lo mau terjadi hal-hal yg diinginkan?" seketika marvin tersenyum licik.

"dasar otak selangkangan!" seorang marvin dg segala pikirannya yg sialan.

"lagian kalo butuh temen, gue biasanya juga nginep di elo kan! kenapa sekarang gak boleh coba?" bella memandang marvin dg tatapan kesal.

"ini beda cerita, lo uda ditemenin tiga animal sekaligus tuh." marvin tersenyum mengejek.

"lo emang demen banget ngeliat gue menderita!" bella menghelas nafas malas.

"cepetan, gue anter."

ditengah perjalanan marvin tiba-tiba berhenti dan masuk di sebuah minimarket sendirian. setelah bella menunggu marvin diluar selama beberapa menit, marvin menyerahkan sebuah kantong plastik kecil pada bella.

"lo ngasih paan nih?" bella terheran-heran.

"lo buta ya? liat sendiri kali."

isinya adalah sebuah alat kejut listrik mini berwarna hitam dan spray cabai yg biasa dibawa teman-teman bella khususnya perempuan untuk melindungi diri mereka dari orang yg akan berniat jahat.

"lo ngapain ngasih gue barang-barang macem ginian bambang?" bella mengerutkan keningnya yg glowing.

"for defense!" marvin menyilangkan tangannya sebagai tanda perlindungan diri.

"hah gimana-gimana?" bella tetap tidak mengerti.

"tolol banget dah! gue jelasin ya bocah.. ini ntuh buat jaga-jaga aja, antisipasi buat ngelindungi diri lo semisal ketiga animal asing itu berbuat aneh-aneh sama lo!"

"lebay banget lo semvak kuda!"

"udah deh ya gak usah pake protes, sekarang masukin dalem tas lo"

"iyaaaaa bawel." bella memasukkan semua benda tersebut kedalam tas selempang kecilnya.

"buru, masuk sana." marvin mendorong bella untuk segera masuk kedalam pintu gerbang.

"temenin gue masuk dulu dong.."
bella merengek.

"gue gak bisa jamin kalo bogeman gue gak mendarat di senjata masa depan mereka." insting preman marvin mulai menampakkan diri.

"lo kumat lagi gue ruqyah nih!"

"G."

"yaudah thanks vin semoga lo dibegal sama banci ya, b-y-e!" bella melambaikan tangan.

"sama-sama, lo juga semoga diajarin bab reproduksi manusia sama tiga animal itu ya!" marvin menjulurkan lidahnya.

"sohib laknat kau Marqonaaah!" bella berteriak dg kesal.

Marvin melarikan diri dengan kecepatan 69km/jam. G, canda euy.
baru saja bella berjalan lalu sampai didepan pintu masion dan hendak membuka pintunya, terpampang manusia-manusia bertampang malaikat nan berhati iblis mulai memancarkan aura beracun dari ketampanan mereka.

'selamat datang mimpi buruk'
bella berbisik pada diri sendiri.

"akhirnya lo pulang juga bel." calvin tersenyum secerah lampu philips berkekuatan 120 watt.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pengasuh Tiga Pria BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang