Prolog

64 7 2
                                    


     in Jimin's dream

     Namja itu kembali menangis di dekat peristirahatan sang yeoja kali ini ia terus berteriak memanggil nama sang yeoja.

"Kim Jihye!!! " teriaknya.

     Ia terus berteriak memanggil nama sang yeoja seperti orang tidak waras, sampai akhirnya sebuah bayangan yang tak kasat mata ada di belakangnya.

"Choi Jin Hyuk" kata bayangan yeoja tersebut.

"Kim Jihye? " tanya sang namja.

"Jangan sakiti dirimu seperti ini" kata sang yeoja.

"Tapi aku tak bisa hidup tanpamu" kata sang namja.

"Memangnya kau siap untuk ikut denganku? " tawar sang yeoja.

"Arraseo aku siap" kata sang namja.

"Mianhae tapi aku harus lakukan ini semua" kata sang yeoja.

     ~Malam itu sang namja~
~Pergi dengan tragis seluruh~
~Darah memenuhi  tubuhnya~
~Sebuah pisau tertusuk tepat~
           ~Di jantungnya~

     Jimin woke up

"Hah.... Hah....  Hah"

     Ia terbangun dengan keringat yang memenuhi tubuhnya pikirannya tidak bisa di kontrol dia benar benar stres.

"Damn it! " kata Jimin.

"Kenapa mimpi ini terus menghantuiku" tambahnya.

     Jimin mengambil buku gambar yang ada di meja kecil tepat di sebelah kasurnya ia mulai menggoreskan pensilnya di atas halaman kertas putih.

"What is this?" tanyanya setelah selesai menggambar.

'Kenapa begini? Semua mimpi ini semua gambar yang kuambil dari mimpi ini semuanya berurutan tapi kenapa seperti ini kenapa harus aku? Sial kenapa kalian tidak memperlihatkan wajah kalian kalau seandainya aku bisa lihat akan mudah menemukan kalian, tapi sayang kisah kalian dimulai di Seoul maaf jadi aku tidak bisa membantu kalian' kata Jimin dalam hati.

BRAK!

~Pintunya terbuka kasar~

What's Wrong With Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang