Nafasnya terengah menyusuri jalanan kota Seoul di sore hari. Cowok tampan itu berlari berpacu dengan waktu yang seakan mengejarnya. sesekali dia melihat langit yang mulai gelap, semburat warna mega merah yang mengantarkan sang surya keperaduannya sudah tidak terlihat lagi . Dia melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Lelah. Tapi dia terus berlari tidak ingin amarah Luhan mulai membuncah ketika dia terlambat pulang ke apartemen. Dia menerobos masuk mendorong
gerbang besi yang menjadi pembatas apartemen dengan jalan. Langkah lelahnya menuju sebuah ruangan yang mempertemukan nya dengan Luhan.Luhan.
Baekhyun."Ah kau sudah pulang dongsaeng?". Tanya Luhan ketika menyadari Baekhyun memasuki ruangannya.
Sedikitpun dia tidak menoleh kearah Baekhyun, pandangannya tetap fokus pada gitar tua pemberian abeoji di pangkuannya.
Baekhyun tidak menjawab. Tubuh lelahnya dia hempaskan begitu saja pada kursi sofa disampingnya, tangannya bergerak menurunkan dasi yang terasa sesak mencekik lehernya, ditatapnya Luhan yang sedang bermain gitar tua dengan nafas yang terasa lebih baik dari sebelumnya.
"Ah gitar tua yang malang". ucap Luhan lirih.
Jemarinya menari diantara list gitar menciptakan sebuah lagu sendu di sore hari.
"Hyung". Suara Baekhyun membuat Luhan menoleh.
"Mwo?".
"Besok kita akan pergi ke museum Xoxo, kepala sekolah sudah menyetujui tour kita kesana" .
"Apa kau serius?". Tanya Luhan tidak percaya dengan realita yang baru saja di dengarnya.
Rasa senang menyergapnya mengukir senyuman kebahagiaan diwajah tampannya.
"Apa kau serius?". Baekhyun mengangguk ketika sorotan mata Luhan mengarah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Star's Lover (Exo Fanfiction) END
Adventure"Jadi jika ini bukan masa depan dan masa lalu?". "Dasar dua putri kuno kita berada diabad pertengahan, andai saja ada Doraemon disini, aku pasti akan memintanya kembali ke masa depan". Kata Baekhyun mulai kesal, dia meraih handphone yang tidak bergu...