Exo Art High School, sebuah sekolah ternama di Korea, tak jarang semua lulusannya sukses di dunia hiburan.
Pagi itu halaman sekolah dipadati dengan para siswa, mereka sibuk berlarian mencari nama mereka yang terpampang di beberapa bus yang singgah dihalaman sekolah.
Luhan hanya berpangku tangan menyaksikan para siswa yang berhamburan, beberapa dari mereka sibuk memperhatikan Luhan dan Baekhyun yang tidak peduli dengan pencarian bus pagi ini.
Sebenarnya banyak sekali para gadis yang mengidolakan Luhan dan Baekhyun tapi mereka tidak peduli dengan gadis gadis itu dan memilih untuk tidak menjalin hubungan dengan salah satu gadis di sekolahnya.
"Apa mereka akan tetap disana memandangi kita?". Baekhyun membuka bukunya dan mulai membaca.
"Entahlah".
Earphone yang sedari tadi bertengger di leher Luhan akhirnya berfungsi juga untuk menutupi telinganya, dia tidak peduli dengan para gadis disekitarnya yang menatapnya tanpa henti.
Alunan lagu di earphone dinikmatinya hingga lagu itu berakhir menyisakan kesunyian ditelinga Luhan.
" Mengapa kalian masih disini? Cepat masuk ke bus kalian".
Suara itu merambat ditelinga Luhan. Dia membuka earphonenya memastikan earphone kesayangannya baik baik saja.
"Mengapa ada suara Mr. Kyung Soo di earphone ku? Apa dia artis baru di kota ini?".
"Em... Hyung sebaiknya kita pergi, suara Mr. Kyung Soo tidak berasal dari earphone mu tapi dia ada dihadapan kita".
Pandangan Luhan beralih pada Mr. Kyung Soo yang mengusir siswa untuk segera memasuki bus. Para siswa itu berhamburan menuju bus masing-masing.
Baekhyun beranjak, dia menarik tangan Luhan dan mengajaknya pergi.
"Ayo Hyung kita pergi sebelum Mr. Kyung Soo melihat kita".
Luhan mengangguk, dengan langkah yang setengah berlari mereka mencari nama mereka di bus.
" Oppa".
Seorang gadis melambaikan tangan pada Luhan dan Baekhyun.
"Kemarilah tempat duduk kalian disini".
Gadis itu menunjuk pada kursi kosong yang berjarak satu kursi dari tempat duduknya.
Hanya sebuah senyuman yang Luhan berikan pada gadis itu sementara Baekhyun mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Kau dengar? Baekhyun oppa mengucapkan terimakasih kepadaku, bahagianya aku hari ini". Ucap gadis itu pada teman sebelahnya.
"Kau hanya beruntung mendapatkan ucapan itu dari oppa". Teman gadis itu terlihat cemburu.
Baekhyun hanya memutar bola matanya mendengar perdebatan mereka berdua.
Mereka duduk di kursi nomer 4 dari depan.
Luhan si hiperaktif. Namja tampan itu memetik gitarnya sembari menyanyikan sebuah lagu yang baru saja diciptakannya.
Semua siswa didalam bus menikmati lagu Luhan. Banyak dari mereka mengidolakan Byun bersaudara karena tidak hanya tampan tapi mereka sangat cerdas dan berbakat.
Baekhyun yang duduk di dekat jendela diam diam mengagumi lagu Luhan yang menurutnya selaras dengan perasaannya saat ini.
Sorotan mata Baekhyun tertuju pada Taeyeon gadis yang sempat mengisi hatinya beberapa bulan yang lalu.
Tatapan mereka bertemu, tiada satupun kata yang terucap dari keduanya.
"E'hem".
Suara derhaman Luhan menghentikan tatapan mereka.
Taeyeon tersenyum kemudian berlalu dari hadapan Baekhyun."Ada apa? Apa kau merindukannya?". Luhan tersenyum usil.
Sebenarnya Baekhyun sangat merindukannya tapi bagaimanapun juga dia harus segera mengubur perasaannya dan melupakan kenangan bersama Taeyeon.
"Anio, Hyung berhentilah menggangguku".
Luhan tidak berkomentar lagi, dia memilih melanjutkan lagu yang belum usai dinyanyikannya sementara Baekhyun membuka bukunya ketika menyadari para yeoja yang diam diam memperhatikannya.
Perjalanan menuju museum Xoxo Sangat melelahkan, semakin lama jarak yang mereka tempuh semakin hening juga suasana dalam bus sekolah.
Banyak dari mereka tertidur begitu juga dengan Luhan. Most wanted school itu tertidur pulas disamping Baekhyun dengan suara dengkuran yang sedikit mengganggu Baekhyun.
"Ah Hyung,selalu saja mendengkur".
Tangan Baekhyun bergerak meraih earphone dan menikmati alunan lagu kesukaannya.
Sekilas bunga tidur yang menyapanya pada malam hari mulai teringat. Putri Boo Na. Kecantikannya masih memenuhi ruang pikiran Baekhyun, entah mengapa dia merasa bahagia dikala mengingatnya padahal selama ini tidak ada seorang perempuanpun yang berlama lama mengisi ruang pikirannya kecuali Taeyeon yang telah menjadi mantan kekasihnya.
Bus sampai ditujuan. Ditatapnya Luhan yang masih tertidur pulas disampingnya.
"Hyung bangun kita sudah sampai".
Luhan terbangun dari tidurnya, dengan wajah polosnya dia bertanya.
"Apa kau baru bangun tidur juga?".
"Aku tidak bisa tidur karena dengkuranmu Hyung".
"Maafkan aku dongsaeng". Luhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa gadis gadis mendengar dengkuran ku?".
Tanya Luhan setengah berbisik dia khawatir para gadis mendengar dengkurannya.
"Entahlah, mungkin mereka tertidur, ayo Hyung kita keluar".
Luhan menepuk keningnya pelan, dia beranjak menyusul langkah Baekhyun keluar.
♥️♥️♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Star's Lover (Exo Fanfiction) END
Pertualangan"Jadi jika ini bukan masa depan dan masa lalu?". "Dasar dua putri kuno kita berada diabad pertengahan, andai saja ada Doraemon disini, aku pasti akan memintanya kembali ke masa depan". Kata Baekhyun mulai kesal, dia meraih handphone yang tidak bergu...