Tok tok tok
"Shea makan dulu nak sudah malam ini"ucap bunda Shea
Nghhhhh
Dengan mata yang masih terpejam Shea bangkit dari tidurnya dan meraih handphonenya yang berada di sebelahnya.
Jam 18.36
Sudah malam rupanya
"Iya bunda bentar nanti Shea turun kok"
"Ya sudah jangan lama lama"
Bunda Shea langsung pergi ke kamar adiknya. Sam.
Rasa kantuk masih bersarang di tubuh Shea. Ia memutuskan pergi ke kamar mandi untuk mensegarkan wajahnya.
Lalu turun ke bawah untuk makan malam. Nampak sang adik sudah duduk di kursi makan.
"Sam bunda mana?"tanyanya pada adiknya
"Itu lagi di dapur"Sam menunjuk dapur
Bunda datang di antara mereka meletakan sejumlah lauk yang akan mereka makan nantinya.
"Yuhuuu makan"teriak Sam semangat
Shea memiliki dua adik Samuell Danial Cathabel dan Sancross Danial Cathabel. Mereka berdua kembar tetapi tidak identik. Semenjak perceraian kedua orang tuanya. San ikut dengan papanya. Dan ia bersama Sam bersama bundanya.
Papanya merupakan CEO perusahaan ternama di Amerika. Sedangkan ibunya juga seorang CEO di salah satu perusahaan besar di Indonesia.Usia mereka dua tahun dibawah shea.
Sam sekarang kelas satu SMA tepat di bawah Shea yang sekarang sudah kelas dua SMA karena ia terlalu cepat masuk sekolah dulu. Di sekolah Shea dan Sam bagai orang asing yang tak saling mengenal. Ini semua adalah perintah dari Shea. Sam sebagai adik yang berbakti hanya bisa menuruti kemauan kakak tersayangnya. Walaupun tanpa sepengetahuan Shea ia diam diam selalu mengawasi kakaknya."Sam ke kamar dulu"Sam berdiri berjalan menuju kamar
"Shea bantu bun"
Shea berdiri ikut membantu bundanya membersihkan meja makan. Memang dirumah sebesar ini hanya ada dua pembantu saja yang tugasnya membersihkan rumah , mencuci dan menyeterika baju.
Selesai membersihkan meja makan Shea langsung bergegas menuju kamarnya.
"Huftt Untung aja besok gak ada ulangan"
Matanya mencari cari suatu benda
Tas sekolahnya
"Lah tuh dia"
Shea duduk di tempat tidurnya bersiap menjadwal untuk pelajaran esok hari. Tanganya bergerak mengambil semua benda yang ada di tasnya.
Buku
Alat tulis
Tunggu
Seperti ada yang kurang?
Astaga gelangnya!!
Tapi dimana gelangnya.
"Aduh gelang gue dimana sih"
Sebenarnya Shea bisa melafalkan bahasa lo gue dalam kehidupan sehari-hari tapi dia terlalu malas untuk berinteraksi dengan yang lainya. Aku kamu terlihat lebih sopan dimata Shea. Tapi jika ia sedang sendiri terkadang kata lo gue terlafalkan secara sendirinya. Dan jangan lupakan ketika ia sedang emosi dan tidak bisa mengendalikan diri bahasa itu muncul dengan sendirinya.
"Jangan jangan jatuh lagi"
"Aduhh gimana nih"
"Apa jatuh di taman tadi ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLY EFFECT
Teen FictionThis is my first story. Happy Reading^^ ______________________________________________________ Ketika semua tak lagi sama seperti dulu. Sebuah kisah yang menggambarkan dua orang remaja yang terpisah jauh selama 10 tahun lamanya. Menimbulkan suatu ja...