PROLOG

16K 335 23
                                    

⚠️Warning: blood⚠️

————————————

Di gelapnya malam, juga jalanan yang sepi, seorang wanita yang sedang memutar otaknya untuk mengambil kotak pria yang berjalan cepat di depannya, sontak terkejut. Sebuah tubuh yang baru saja terpental karena tertabrak truk, terjatuh tepat di hadapannya. Dengan darah yang memercik ke kaos kaki putihnya.

Dia dapat melihat betapa hancur badan anak perempuan yang masih memakai seragam putih abu itu. Dia terduduk menatap datar anak perempuan yang sudah tak bernyawa dengan bagian kaki yang sudah terpisah dengan tubuhnya beberapa meter.

Lantas, dia menatap ke arah sopir truk yang masih terkejut. Tak lama, sopir itu kembali mengendarai truk, meninggalkan jalanan sepi ini. Tidak bertanggung jawab.

"Baguslah."

Suara benda jatuh membuatnya melirik. Pria yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya terjatuh karena berlari, seperti orang yang ketakutan. Membuat kotak yang dipegangnya jatuh. Pria itu dengan cepat dan asal asalan memasukkan lagi isi kotak yang keluar. Lantas, kembali berlari pergi.

Sedang, wanita yang sedari memperhatikan pria itu kini tersenyum miring sembari kembali menatap mayat di hadapannya. Dia mengelap darah yang terus mengucur dari dahi anak malang itu dengan tangan. Untuk kemudian dia jilat.

"Darah B min. Boleh, lah."

Dia menatap gelang mas yang melingkari lengan anak itu. Lantas, mengambilnya.

Seseorang yang dia kenal tiba-tiba muncul di hadapannya, dengan membawa sepasang kaki. Wanita dengan rambut panjang, blonde.

"Lo ngikutin gue?"

Wanita blonde itu menaruh kaki di atas telapak tangan anak pemilik kaki tersebut. Diliriknya kalung dan juga anting mas yang sudah dihiasi dengan darah. Dia melepas kalung, dan anting sebelah kanan. Kemudian, memutar kepala anak itu untuk mengambil anting sebelah kiri. Sampai kepala anak tersebut terputus.

"Nope. Gue ngikutin naluri gue." Setelah menjawab, dia berjalan menghampiri tas yang tergeletak, menggambil lembaran uang. Serta mengambil satu set suntikan yang tergeletak tak jauh dari tempat dia berdiri.

"Lo mau ambil seluruh darahnya untuk stok kan?" tanyanya, seraya melempar plastik putih besar. Lantas, dia meninggalkan tempat ini.

Setelah berjalan cukup lama, wanita blonde itu menemukan sebuah rumah yang pintunya terbuka. Tanpa ragu, dia masuk ke dalam. Pilihannya tepat, dia dapat melihat pemandangan indah hari ini.

"Hidup yang menyenangkan akan di mulai."

——————————————————
Mohon untuk dibaca:

Penasaran? Lanjut baca part 1, ea🥵

Jangan lupa vote, komen, dan share! 🍒

JADIKAN LAPAK INI RAME BIAR AKU SEMANGAT BUAT OUTLINE 😫🖐️

——————————————————

Note: Cerita 27 Letters for Maguel resmi ditutup. Bakal pindah ke Twitter, dengan peran utama yang bukan Magu, jadi judulnya juga akan berubah.

Kenapa?

Jawabannya:

1. Lebih seru nulis cerita thriller. Cerita ini dijamin banyak plot twist kayak IQ. Bahkan akan lebih dari itu.

2. Magu gak akan bisa jadi peran utama di dunia Sibel. Karena itu, di twitter Magu cuma jadi pemeran laki laki pendukung, laki laki di masa lalu saja. Sebab, Magu punya dunianya sendiri sebagai tokoh utama bersama wanita yang bukan bernama Sibel itu.

3. Peran utama belum bisa di-spill, dan gatau akan di-post kapan ceritanya, lagi dibuat. Intinya, ada laki-laki yang lebih cocok jadi peran utama, yang bisa mencintai Sibel apa adanya. Yang pasti bukan Magu orangnya.

4. Untuk IQ season 2, sedang dibuat outlinenya. Kalau lapak ini rame, mungkin bakal lebih cepat proses buat outlinenya, so jangan lupa ramein 😆

8 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang