chap 3

84 6 2
                                    

"woojinie gassda " teriak jisung ketika woojin tiba di markas mereka...

Woojin tersenyum.. "hai minhyun hyung... Apa kabar?" woojin berhambur memeluk minhyun...

"baik.. Kau sendiri bagaimana?" minhyun mengacak lembut kepala woojin..

"habis nangis semalem tuh gara-gara soulmate berantemnya masuk rumah sakit"

"apasi jisung hyung? Hyung ini benar-benar suka mengada-ada" woojin mencibir kesal

"hahahaha... Kalian ini. Gimana kondisi terakhir jihoon?"

"sudah baikan kok hyung. Sudah bisa mengumpat."

"heh! Kau ini! Masih saja" minhyun terkekeh melihat tingkah adik kesayangannya itu...

"oke haruskah kita mulai sekarang?"

"baiklah hyung." woojin segera membuka laptopnya, menyalakannya dan menyambungkannya ke layar proyektor.

"jadi sebenarnya.... Ada yang mengganjal pikiranku tentang kejadian ini." minhyun memulai...

"kupikir, ini bisa saja terlalu dini bagi mereka mengetahui keberadaan Woong. Sejauh yang aku tahu, mereka masih berpikir kalau Woong sekarang masih terbaring koma." minhyun menjelaskan

"heol! Jangan-jangan kau memikirkan hal yang sama dengan kami."

"jadi, kalian juga menebak seperti itu?"

Jisung dan woojin serempak mengangguk....

"bukan lagi menebak, hyung" woojin mempertegas

"woojin putarkan sekarang cctv nya.." perintah jisung

"nee hyung"

"ini juga yang membuat kami yakin hyung"

Woojin mulai memutar video cctv ...

Menunjukkan rekaman suasana tempat kejadian penabrakan jihoon malam kemarin...

"lihatlah hyung, mobil itu bahkan berhenti di sisi kiri jalan... Tempat jihoon berdiri... Akan sulit memantau sisi kanan jalan karena pasti terhadang lalu lalang kendaraan lain.

lagipula posisi penabrakan ini sebenarnya terlihat jelas... Disini (bagian kanan jalan) bahkan ada ruang kosong yang lebih lengang dan memudahkannya untuk dengan mudah memaksimalkan kecepatan mobilnya. Tapi sepertinya matanya memang bukan tertuju kesana, ia dari awal hanya terfokus di bagian kiri... Bukan kanan" woojin menjelaskan panjang lebar...

"dari awal dia memang sudah menargetkan seseorang di sisi kiri... Jihoon..." jisung menambahkan...

Minhyun menghela nafas panjang

"Harusnya aku tak membiarkan jihoon berbicara sesumbar tentang peristiwa daerah tambang 5 tahun yang lalu di depan publik seperti waktu itu."

"bukan salahmu, hyun..."

"kufikir dia sengaja..."

"maksudmu?"

"entahlah... Sepertinya dia sengaja ingin menunjukkan keberadaannya di mata pria itu. Dia ingin menunjukkan bahwa urusan pria itu dengan kasus 5 tahun yang lalu itu belum berakhir..."

"anak itu benar-benar... Selalu gegabah dan berfikir pendek..."

"lalu menurut kalian, apakah jihoon juga akan menyadari tentang hal ini?"

"kurasa tidak..." ujar woojin. Dia tadi begitu meyakini kalau mobil itu benar-benar mengincar Woong...

"kalau begitu jangan katakan dulu padanya.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Partner in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang