Happy Reading:*
Sesampainya di bandara, Dewi langsung pamit kepada semua yang hadir disitu. Terutama Anandea, Dewi memeluk Anandea erat.
"Dey, bunda nitip Andra ya, kalo dia nakal rebus aja gakpapa ko Dey,"mendengar ucapan Dewi, Andra hanya menatap bundanya dengan tatapan tajam.
"bunda minta sama kamu kalau ada masalah di selesaikan baik baik ya?"tanya Dewi sambil menangis dalam pelukan Anandea. Anandea melepas pelukannya dan menatap mertuanya sambil tersenyum.
"Iya bunda, dea bakal turuti permintaan bunda ko"jawab Anandea sambil tersenyum.
"Janji ya? Seberat apa pun masalah kalian, kalian selesaikan baik baik dan jangan sampai ada kata cerai sampai kapanpun."Anandea menatap bundanya, dan kemudian mengangguk.
"Iya bunda, Dea janji."jawabnya kemudian. Setelah itu bunda dan papa mertuanya pamit pergi.
Setelah kepergian Dewi dan Zaky ke luar negeri, semuanya memutuskan untuk pulang.
A & A
Author pov
Setelah tiba di rumah, Andra langsung mengajak Anandea ke kamar anandea."Ada apa sih ? Udah tau gue capek pengen minum dulu, duduk duduk dulu di sofa depan sambil nonton TV, eh lo malah ajak gue ke sini. Gak liat sikon lo mah."cibir Anandea.
"Sttt, diem deh lo jangan bawel ya. Sekarang beresin semua barang barang lo. Terus kita pindah sekarang oke?"jelas Andra.
"Lah capek, males gue. Besok aja ya ndra? Pliss"
"Gak, sekarang Dey."
"Tap-"Belum selesai Anandea berbicara Andra pun segerai memotongnya "ngelawan suami dosa loh Dey."
"Yaudah iya iya maap."
40 menit kemudian, akhirnya mereka selesai packing semua barang barang yang akan dibawa. Mereka pun pergi ke bawah untuk pamitan ke pada Bram dan Hana.
"Loh ini mau pada kemana udah rapi?"Tanya Hana.
"Ini tan, jadi kita mau pindah rumahnya sekarang aja tan."jawab Andra.
"Panggil mama aja ndra.... Knp sekarang sih, gak besok aja ndra? Udah hampir maghrib loh ini. Kalian juga kan baru pulang, masa langsung pergi sih,nanti kecapekan gimana?"Saran Hana.
"Gpp kok maa, lagian gak jauh dari sini juga kok. Mama tenang aja Andra sama Dea gak bakal sampe kecapean kok."jelas Andra.
"Ndra bsk aja ya, gue capek nih."ucap Anandea agak manja. Bram dan Hana yang mendengar ucapan Anandea langsung menatapnya tajam.
"Kalo nggak gini aja ndra, kamu packing semua yang kamu mau bawa aja dulu di rumah kamu, nah nanti ke sini lagi aja gimana? Soalnya papa mau kangen kangenan dulu sama Anandea nya."Jelas Bram.
"Oke deh Pa, yaudah Andra pamit dulu ya Pa, Assalamu'alaikum."pamitnya sambil pergi meninggalkan kediaman bram.
A & A
Anandea pov
Setelah mendengar ucapan papa tadi, aku sangat bersyukur karena mungkin aku bisa beristirahat sebentar. Namun ternyata, tidak seenak yang aku bayangkan."Dey, sejak kapan papa ngajarin kamu gak sopan kaya gitu, pake bahasa lo gue. Apalagi itu ke suami kamu sendiri, gak sopan dey. Tadi juga pas suami kamu pergi bukannya cium tangan malah diem aja kaya gitu."Jelas bram pada anaknya dengan tegas.
"Yaelah pah lagian aku panggil dia apasih? Aku gak cinta sama dia pah, jijik tau gak."jawabku acuh.
"Kamu makin sopan aja ya, gitu gitu dia tuh suami kamu. Harusnya kamu bersyukur punya suami kaya dia, udah sopan, mandiri, rajin pula. Gak kaya kamu yang gak punya sopan santun, males pula. Papa kecewa sama kamu dey."Kata bram dengan menahan amarahnya.
"Belain aja terus pah, disini yang anaknya papa itu aku atau Andra sih?" Ucapku dengan suara tinggi.
Plak...
Papa menamparku, hal yang sangat menyakitkan bagiku. Pertama kalinya papa menamparku. Aku tak berani berkata apapun lagi, yang aku lakukan hanya diam sambil memegang pipiku yang sedikit memar dan perih."Beraninya kamu, nih mah liat anak kamu yang sering kamu manjain, jadi kaya gini kan mah."Bentak papa pada mamaa. Mendengar hal itu hatiku sakit. Tak terasa air mataku mengalir begitu saja.
"Istighfar mas, dia juga anak kamu. Mama juga kecewa sama dia pah, tapi gak gini dong pah. Mama mohon sama papa, udah ya pah."Ucap mama dengan lembut sambil mengelus lengan papa. Emosi papa pun sedikit mereda.
"Yaudah mulai sekarang serah kamu Dey, papa gak peduli apapun yang kamu lakuin. Papa kecewa sama kamu."ucap bram cuek, sambil meninggalkan aku dan mama. Setelah papa pergi aku langsung memeluk mama erat dan menangis.
"Mah, papa gak sayang lagi ya sama Dey."lirihku dalam pelukan mama.
"Gak sayang, papa kamu sayang kok sama kamu. Cuma papa kecewa aja liat sikap kamu yang kaya gini, bgitu pun dengan mama. Sebenernya mama kecewa, tapi ya mau gimana lagi kan? Ini semua udah terjadi. Jadi mama minta sama kamu, kamu ubah kebiasaan kamu. Walaupun itu sulit kamu harus berusaha ya Dey, buktiin ke papa kalau kamu bisa berubah, nanti mama juga bilang ke papa kalau kamu lagi gak mood jadi gak sengaja bersikap begitu ke papa."jelas mama sambil mengusap punggungku.
"Iya Ma, Dey bakal berusaha merubah sikap Dey. Dey gak mau papa marah sama Dey, Dey rindu papa. Rindu pelukan papa, canda tawa bersama papa." Ucapku sambil menangis.
"Sttt, udah ya nangisnya Dey. Skarang kamu cuma muka gih. Bentar lagi andra jemput kamu ke sini. Jangan bantah suami kamu, Kali ini kamu mungkin belum cinta sama dia. Siapa yang tau kan, nanti kamu yang bisa tergila-gila sama dia Dey."
"Iya Ma,"jawabku sambil mengangguk.
"Yaudah tunggu di kamar gih bentar lagi juga Andra dateng."ujar mama padaku. Dan aku pun akhirnya pergi ke kamar.
~Bersambung~
Jangan lupa vote and commennya readers😚❤See tou next chapter 😚👌😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Andra & Anandea
RandomAndra dan Anandea di jodohkan oleh orang tua mereka. Andra dan Anandea menikah saat mereka masih sekolah, mereka juga menikah tanpa ada rasa Cinta sedikit pun. Apakah mereka bisa menjalani rumah tangga mereka, apa lagi mereka masih labil? "Aku tak m...