Wajahnya yang begitu sendu menatap kosong ke arah kendi arak yang sengaja ia beli dan di sembunyikan di bawah lantai kamarnya ini . Wangji langsung melangkah menuju meja kecil yang ada di ruangannya dan mengambil secarik kertas dimana ada gambar dirinya yang tengah membaca buku dan sebuah bunga di kepalanya, ia sangat merindukan sosok yang melukis ini, ia baru menyadari betapa ia sangat menyayangi sosok tengil yang selalu menggodanya itu
" Wei Ying "
Wajahnya semakin sendu setelah ia mengucapkan nama itu. Wangji langsung mengambil Guqinnya dan pergi meninggalkan Jingshi. Disinilah tempat ia selalu melantunkan musik Guqinnya setia menunggu jawaban dari sosok yang sangat ia rindukan. Setiap malam ia selalu termenung menunggu sosok itu menjawab panggilannya, namun sampai saat ini ia tidak mendapatkan jawaban seperti harapannya.
...
Waktu terus bergulir namun Wangji masih tidak bisa melupakan sosok itu, setiap hari ia memetik Guqinnya, melakukan inquiry setiap hari selama bertahun-tahun ia lewati namun ia tetap tidak mendapatkan jawaban.
" Wangji"
" Xiong Zhang"
Pria dengan wajah sama persis dengan Wangji itu mengukir senyuman hangat di wajahnya.
" Wangji.. kau harus segera berangkat ke Desa Mo bukan, Sizhui dan yang lainnya pasti sudah menunggu disana"
" Baik Xiong Zhang.. aku akan pergi sekarang"
" Hm.. berhati-hatilah dalam perjalanan"
" Baik" ujar Wangji membungkuk hormat pada sosok sang kakak yang masih dengan setia tersenyum padanya.
Wangji segera pergi menuju desa Mo dimana para junior tengah melakukan pemburuan malam. Saat ia Sampai di desa Mo, ia langsung melihat sinyal Gusu di tembakkan, jelas ia tahu jika itu sinyal dari para Junior. Saat Wangji mencapai sebuah bangunan yang ia yakin adalah rumah bangsawan keluarga Mo. Wangji langsung memetik Guqinnya ketika melihat sosok mayat ganas yang menyerang para Junior Gusu, Wangji menatap sosok yang sejak tadi berdiri bersembunyi diantara pilar penyangga bangunan utama sosok yang menatapnya dengan tatapan syok dan tangan yang masih diselimuti energi berwarna merah. Seketika Wangji merasa ada yang aneh, ia merasa sangat pamiliar dengan sosok yang tengah menatapnya itu.
" Hanguang-Jun" ujar Sizhui yang sedang berusaha melumpuhkan mayat ganas yang sudah tidak bisa bergerak dibawah sana, Wangji langsung menghampir Sizhui dan Junior lainnya.
" Hanguang-Jun sepertinya tangan iblis itu berhasil kabur" ujar Jingyi yang memeriksa keadaan tubuh dari Nyonya besar Mo yang sudah kering.
" Jingyi kau melihat Tuan Mudah Mo ?" tanya Sizhui yang tidak menemukan sosok yang seharusnya ada di tempat ini bersama mereka. Wangji hanya terdiam ia masih bingung dengan perasaan hangat yang tiba-tiba saja mengisi jiwanya, dalam hati nya ia terus memikirkan bagaimana pemuda yang baru pertama kali ia temui itu seperti benar-benar tidak asing baginya.
YOU ARE READING
I love You Wei Ying
RomanceOneshot tentang Lan Wangji dan Wei Wuxian..hanya sebagai hiburan bagi autor yang tengah stress .. wkwkw.