Chapter 1. Just Dream?!

586 105 32
                                    

Sreek...

Seorang pelayan masuk kedalam paviliun Yerim membawa sepasang hanbok yang akan dikenakan Yerim.

"Selamat pagi, nona Yerim", sapa pelayan itu lembut pada Yerim kecil.

"Yuri-ssi?! Sebenarnya apa yang terjadi?", Tanya Yerim heran. Pelayan yang bernama Yuri itupun menatap Yerim heran.

"Nona mimpi buruk, ya? Rambut nona terlihat sangat berantakan", tanya Yuri.

"Yuri-ssi, dimana appa sekarang?", Bukannya menjawab pertanyaan Yuri, Yerim malah melontarkan pertanyaan lagi.

"Kalau pagi ini, tuan Kim ada ditempat latihan ", jawab Yuri seadanya.

Yerim pun segera berlari keluar dari paviliunnya menuju tempat latihan.

"Eh? Nona! Nona!", Panggil Yuri namun tak dihiraukan oleh Yerim.

Yerim berlari melewati para pelayan yang lewat. Para pelayan itu heran melihat tingkah Yerim pagi ini. Tak biasanya Yerim berlari tergesa-gesa di pagi hari ini.

"Appaaa!!!", Teriak Yerim senang saat melihat ayahnya bersama rekan-rekannya berada di tempat latihan. Yerim berlari menghampiri ayahnya dan memeluk ayahnya erat.

 Yerim berlari menghampiri ayahnya dan memeluk ayahnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huhhuu...syukurlah appa tidak apa-apa", ucap Yerim. Ayahnya menatap putri semata wayangnya itu heran.

"Waeyo, Yerimie?", Tanya sang ayah. Yerim melepaskan pelukannya dan dihadiahi tatapan heran juga oleh para rekan-rekan ayahnya.

"Nona Kim! Hosh...hosh...", Perhatian Yerim teralih saat melihat Yuri yang sepertinya kewalahan mengejarnya.

"Kembalilah ke paviliun mu, kasihan Yuri mengejar-ngejar mu...", ucap sang ayah dengan lembut. Yerim mengangguk dan mengikuti langkah Yuri pelayan pribadinya.

...

"Itu merupakan hal yang tidak biasa, nona. Tidak biasanya seorang putri keluarga Kim berlarian keluar paviliun dan masih menggunakan piyama. Keluarga Kim terkenal dengan etika yang tinggi tapi yang nona lakukan tadi sungguh mengherankan", ucap Yuri seraya menyisir rambut Yerim yang sedikit basah. Yerim menunduk malu mengingat tingkahnya tadi. Pasti ayahnya malu karena kelakuannya itu dilihat oleh rekan-rekan ayahnya.

"Sudah selesai, nona. Silakan keruang makan. Tuan Seokjin sudah menunggu anda pastinya", ucap Yuri setelah selesai mendandani Yerim.

"Terima kasih, Yuri-ssi", ucap Yerim dan dibalas senyuman oleh Yuri. Ia pun berjalan menuju ruang makan dan sudah melihat ayahnya disitu.

"Selamat pagi, appa", ucap Yerim seraya membungkuk hormat dan duduk dihadapan ayahnya.

Suasana makan pagi hari itu cukup sunyi hingga Seokjin, ayah Yerim mencoba untuk menghilangkan kesunyian tersebut.

"Yerimie", panggil sang ayah dan Yerim pun langsung menoleh pada ayahnya.

"Waeyo, appa?", Tanya Yerim.

"Ada apa tadi pagi, Yerimie? Kenapa terlihat sangat mengkhawatirkan appa?", Tanya Seokjin. Yerimie menghentikan aktivitas makannya dan terdiam sejenak.

"T-tadi... sebenarnya tidak ada apa-apa...appa, maafkan Yerim membuat malu appa didepan rekan-rekan appa", ucap Yerim seraya menunduk.

"Tidak apa-apa, appa maklumi, kok", ucap Seokjin membuat hati Yerim sedikit tenang. Setelah selesai sarapan, Yerim dan Seokjin kembali melakukan aktivitas mereka. Seokjin melatih para prajurit yang bertugas untuk menjaga keamanan kerajaan dan Yerim pergi ke perpustakaan di kediaman keluarga Kim dan bertemu dengan guru pembimbing yang berasal dari kerajaan Joseon. Itu sudah menjadi kewajiban bagi Yerim untuk menjalani pendidikan yang biasa diterima oleh keluarga kerajaan.

Hari ini sedikit berbeda. Yerim tidak fokus menuliskan huruf-huruf hanja seperti yang diminta oleh gurunya dengan fokus. Gurunya heran dengan perubahan Yerim hari ini. Fokus Yerim seperti terbagi.

"Yerimie, kau tidak apa-apa? Kau tampak tidak fokus belajar. Tidak seperti biasanya", ungkap sang guru.

"Eumh... mi-mianhae, songsaenim. Saya akan mencoba lebih fokus. Saya tidak apa-apa kok, songsaenim", jawab Yerim. Gurunya pun hanya mengangguk dan kembali mengamati Yerim yang tengah menulis disebuah gulungan.

'Mimpi itu terasa sangat nyata bagiku. Aku harap itu tak menjadi kenyataan...kalaupun itu akan menjadi nyata, mulai sekarang aku akan mengubah nasibku', batin Yerim.

...

Istana Joseon

Siinngg!!

Bunyi pedang yang dikeluarkan dari sarungnya terdengar nyaring ditempat terbuka itu. Jungkook memegang pedangnya erat dan maju melawan partnernya yang siap menemani Jungkook latihan. Dengan sigap, Sehun sebagai partner Jungkook langsung menghadang pedang Jungkook dengan pedangnya. Mereka melanjutkan latihan hingga selesai.

"Jungkook-ssi, kau tahu? Putri dari panglima Kim Seokjin sangat cantik", ujar Sehun seraya menyimpan pedangnya kedalam sarungnya.

"Tahu darimana kau?", Tanya Jungkook.

"Semalam aku melihatnya saat aku ikut dengan panglima Seokjin kerumahnya untuk mendapatkan pelatihan darinya. Dia juga orang yang cerdas", ujar Sehun.

"Kurasa aku tak tertarik", ucap Jungkook datar.

"Aku jamin, jika kau menemuinya, kau akan langsung tertarik dengan pesonanya", ucap Sehun yakin. Jungkook hanya diam seraya memandangi pedangnya yang memiliki ukiran namanya.

"Lain waktu, aku akan mengajakmu berkunjung ke rumah panglima Seokjin. Kau akan melihat pesona putrinya yang begitu memikat", ucap Sehun. Jungkook tersenyum kecil melihat temannya itu banyak bicara saat didepannya namun, ia terlihat dingin di depan orang lain.

Jungkook sedikit penasaran dengan putri panglima kerajaan nya itu. Setelah mendengar penuturan Sehun tentang putri panglima Kim Seokjin, Jungkook jadi ingin bertemu dengan orangnya langsung.

.

.

.

TBC...

Gw kambek!!  Gimana? Masih kesel sama prolog yg panjang" tpi hanya mimpi? Hehe ...maaf manteman...

Bagaimana part satu ini? Nah, JK pengen ketemu Yeri tuh...
Vote and comment saya tunggu lho!

.
.

Out of topic, Ada yg tau gak kalo BTS ada worldwide debut di BBMAs tgl 1 Mei bareng mbak Halsey??

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be My Queen | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang