prolog

73 10 6
                                    


Annyeong yeorobun.
Ini merupakan cerita pertama kami.
Semoga kalian suka Ya!
typo! ⚠
Enjoy.
***
SUN

Pada malam itu, seorang Ayah mengabulkan salah satu dari banyaknya mimpi sang Anak

"Apakah kau sudah bersiap?,Nak? ". Tanya ayah.
Si anak mengangguk dengan memberikan senyuman terbaiknya. Hal ini membuat sang ayah ikut tersenyum.

"Bawa barang barangmu ke depan nak, lalu kita makan malam ". Ucap sang ayah.
"Baik, Ayah". Sang anak melakukan apa yang di ucapkan oleh Ayah nya itu.
Separuh hatinya merasa senang akan menjemput mimpinya dan separuh sedih karena akan meninggalkan orangtua dan kampung tercinta.

Setelah menaruh barang barang di mobil, sang anak ikut bergabung dalam meja makan.

"bunda memasak makanan kesukaan mu, Ranty ". Ucap sang bunda kepada sang anak bernama Ranty itu.

"oh...bunda.. ". Ranty berkata sambil terharu.

"selamat makan! ". Keluarga itu kompak mengucapkan selamat makan.

"kalau sudah sampai di kota, jangan lupa kabari kami. Berbaurlah dengan yang lain, cari lah sahabat yang setia padamu". Nasihat yang tak terlupakan oleh seorang Ranty.

"jika kau sudah menemukan 'bulan'-mu beritahu kami ya". Sang ayah berkata lantas terkekeh.

"tentu saja, ayah, hihihi. Aku akan menemukan 'bulan purnama'-ku". Ranty terkekeh.

"omong omong, makanan ini lezat sekali". Puji ayah dari Ranty.

"bagaimana tidak? Satu kampung pun menyukai makanan lezat ini, mana pula yang tak suka? ". Ucap Ranty membangkit kan suasana.

"bisa saja kalian ini..". Bunds Ranty, tersipu.

Lama mereka bercakap, sehingga tak terasa bahwa piring mereka telah tandas. Ranty,membawa piring dan gelas kotor menuju tempat cuci piring dengan senyum yang lebar, Ranty, dengan tulus mencuci piring. Bunda dan ayah Ranty, sedang memastikan barang barang yang akan di bawa ranty, dan tentu saja tiket pesawat Ranty.

"nak? Sudahkah urusan kau dengan piring? ". Tanya bunda

"ya! ". Kata Ranty, segera menyusul kep depan rumah.

"mari, naik ". Ajak ayah Ranty yang sudah berada di dalam Mobil sejak tadi.

Bunda dan Ranty menangguk dan menaiki segera mobil. Ranty mengecek ponsel nya. Tentulah bunda nya mengerti. Banyak kawan dari Ranty mengucapkan selamat tinggal.
-----------------------------------------------------
LINE
kai (1): oh ya?? Selamat mengejar.......
Tina(35): huee, mengapa mendadak....
Aisye(20) :apa?? Boleh kah aku...
-----------------------------------------------------
Kai (1)

Ranty :
Aku hari ini akan pergi.. Ke kota!
12.30 (read)
Kai:
Oh ya?? Selamat mengejar mimpi mu! Janganlah kau lupa kan sahabatmu ini, hati hati ya
19:01 (read)
Ranty:
Huhu 😭 terima kasih, kai, sampai kapan pun aku tak akan melupakan kau lah❤.
19.01 (read)
Kai:
Baiklah.. Ingat pesanku
19.01 (read)
Ranty :
Ye lah
19.01(read) -----------------------------------------------------
Ranty terkekeh sejenak. Dan membalas pesan dari 2 teman nya itu.

***

19:30.
Kai,Tina dan Aisye telah menunggu di bandara untuk sebuah perpisahan kecil.

"RANTY! ".Seorang gadis berteriak histeris saat Ranty turun dari mobil nya.
Mereka menghampiri Ranty. Kai, membantu Ranty menurunkan beberapa koper nya. Sementara Aisye dan Tina, memeluk Ranty.

"Aku akan merindukan mu". Ucap Aisye pelan.

"Aku pun".Tina tak mau kalah.

"Kami semua akan merindukan mu, Ranty". Kesimpulan ini diambil oleh Kai tepat ketika ia selesai menurunkan koper Ranty dan menaruhnya di dekat Ranty.

"Kita pasti saling merindu, mana mungkin tidak?? Aku tak akan melupakan kalian... ". Perkataan Ranty membuat Tina dan Aisye menangis. Hanya Kai yang sama sekali tidak memangis. TetapiRanty tau Kai pun sedih akan Kepergian nya.

"Sudah lah.. Jika kalian rindu aku, mengapa kalian tak mengunjungi ku saja? Sekalian liburan".ucapan Ranty membuat Tina Dan Aisye tenang.

"hmm boleh lah.. ". Ucap Aisye

"Kau hati hati ya, jangan lupa beri kabar pada kami, kalau ada masalah, cerita saja. Kami selalu ada untukmu, meskipun berada di pulau yang berbeda, kita tetap dilangit yang sama".Kai, mewakili sahabatnya yang tak mampu berkata kata.

"Tentu saja, Kai, terima kasih". Ranty tersenyum.

"kalian tak sanggup berbicara? Baiklah, akan ku wakili kailan ".

"Jangan lupakan Aisye, sahabatmu sejak kau menginjak TK. Tina teman mengaji yang baik,sejak SD, ia mengajari mu banyak hal, jangan lah kau lupakan itu, ajarkan apa yang telah Tina ajarkan kepada mu. Jangan juga kamu lupakan aku, yang selalu setia menemani kalian, hehe". Kai diam sejenak.

"Hanya itu pesan terakhir kami, Sekarang sudah pukul 19:45, bersegera lah, pesawat mu berangkat jam 20:00 kan? ". Kai mengakhiri ucapan terakhirnya.

"Baiklah.. Kai, Tina, Aisye.. Ayah dan Bunda... Izin kan aku meninggalkan kota ini untuk pertama kali nya... Assalamualaikum ". Lalu Ranty berlari kecil membawa kopernya. Sisanya menjawab salam dan pulang

***

"ini akan menjadi pengalaman pertamaku". Batin Ranty.

Ia sudah ada dalam pesawat, duduk paling ujung dekat jendela, ia menatap beberapa pesawat lain juga. Maka malam ini, Ranty berdoa, berharap bertemu jodohnya di Ibukota sana.

***

MOON
19:30
seorang pria, memarkirkan motor nya tepat di depan sebuah toko buku.Pria itu mengenakan hoodie abu abu , celana jeans tak lupa masker yang menutupi hampir separuh wajahnya.

Saat pria itu masuk ,ia merasakan ke anehan pada salah satu pria sebayanya.Pria tersebut menatap nya dengan tajam.

Pria dengan hoodie itu mengernyit. Heran dengan kelakuan pria yang akan dilewati nya sekarang. Saat berpapasan tiba tiba pria yang menatap tajam nya tadi menepuk nya.

"Hey!".Ucapnya
Pria dengan hoodie itu mengangkat alis nya.

"kau sama sekali tak mengigatku? ". Sambungnya.

Maka pria dengan hoodie itu berpikir sejenak.Mengingat apakah ia. Pernah bertemu dengan pria yang ada di hadapan nya sekarang?

"Seperti nya aku pernah mengenal mu ". Akhirnya pria dengan hoodie mengeluarkan suara nya.

"Altaf, kau Altaf kan?".Ucap pria itu setelah berhasil mengingat kawan lamanya.

"Hehe". Pria yang disebut Altaf itu pun tersenyum karena kawan lama nya telah berhasil mengingat nya.

"Ternyata kita masih bisa bertemu dalam kesempatan seperti ini ". Ucap pria dengan hoodie. Lalu membuka maskernya.

"Alhamdulillah, Dean". Ucap Altaf, bersyukur.

"Ku harap kita akan satu sekolah lagi.. ". Ucap Dean

"mungkin aku juga berharap seperti itu".

                            ***

Setelah membeli buku dan bercakap sebentar, mereka keluar dan melakukan sholat isya.

Maka malam ini, di malam yang sama ketika Ranty berangkat meninggalkan kampung halaman nya, satu doa dalam sujud terucap oleh salah satu manusia diantara puluhan manusia di masjid itu.

Doa yang sama dengan Ranty, yaitu mengarap jodoh.

Apakah ini pertanda bahwa mereka berjodoh?
Ketika matahari bertemu bulan dan bulan bertemu dengan matahari...

Kita tidak akan tahu jawaban nya ketika kita tidak mengikuti alur cerita ini dari awal hingga akhir.

-The Sun and Moon©

The Sun And Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang