Ranty,sedang berbelanja kebutuhan pokok di sebuah supermarket yang tak jauh dari rumahnya.Ia hanya membeli makanan saja.Ranty berjalan menuju tempat makanan ringan,lalu tersenyum dan mengambil beberapa makanan ringan yang akan di makanya nanti.
Ranty tidak membeli banyak makanan untuk mengemat uang nya selama 3 bulan kedepan.Setelah dari supermarket,Ranty memutuskan menuju toko buku—yang dikunjungi Dean kemarin—untuk membeli beberapa buku yang akan ia pelajari.
***
Ketika ia sampai rumah,ia mulai menata belanjaan nya dan membereskan rumahnya.Ranty istirahat sejenak lalu mengecek ponsel nya . Sangat sunyi. Ranty belum memiliki teman sama sekali,baru esok,saat ia berangkat menuju kampusnya baru ia akan memiliki teman.
Bosan.
Itulah yang dirasakan nya sekarang,Ranty memutuskan untuk mengunjungi rumah saudaranya yang tak jauh dari rumahnya.
***
Sore itu,Dean,Altaf,Bilqis dan Rhin berkumpul di suatu café untuk bernostalgia masa SMP mereka.
Rhin POV
"aku terkejut saat aku mengetahui kau masih berhubungan dengan 2 sahabat itu". Dean berkata semabri menunjuk aku dan bilqis.
"Ah masa". Aku menyela.
"iya woi". Dean ngegas.
"Sahabat mah beda,ya gak?".Tanya Altaf.
"yoi!!!". Ucap aku dan bilqis bersamaan lalu melakukan tos.
"mereka nggak ada beda nya dari dulu". Ucap Dean setelah melihat adegan tos aku dan bilqis
"iya dong, kita kan setia selamanya". Ucapku,lalu di benarkan oleh bilqis.
"besok kita udah mulai kuliah ya..".Ucap bilqis.
"Teman baru alhamdulillah~". Ucapku bernada
"masih suka nyanyi ternyata".Timpal Dean.
"tau tuh mending kalau suaranya bagus,lah ini....?". Altaf terdiam
" Apa??hm?apa".Aku sedikit mengeraskan suaraku,terkekeh.
"enggak,suara mu indah".Entah ia berkata jujur atau tidak.
"Ah masa?, suaraku sama sekali tak indah".
Keributan kecil ini di hentikan oleh kedatangan makanan dan minuman pesanan kami.suasana di café sore itu tenang.Beberapa meja di sekitar kami di isi oleh beberapa remaja. Pengunjung silih berganti,tapi kami belum pulang sama sekali dan masih asyik berbincang,hingga secara tiba tiba,Dean terdiam,mematung.Ia memperhatikan sesuatu di pojok sana,namun aku tak begitu peduli dan melanjutkan perbincangan Bersama kedua sahabatku.
Ketika sahabat sahabatku tersadarkan bahwa Dean hanya diam saja—bahkan tak menyimak--,kami memcoba membuat Dean sadar. Bilqis memetikan jari nya tepat di depan mata Dean.Itu membuat Dean terkejut,memejamkan matanya.
"eh!!,aish!".
Kami yang melihat kejadian tersebut lantas tertawa.Dan yang di tertawakan menghela nafas.
"kalian membuatku terkejut".Ucap Dean,agak sebal.
"Bukan aku atau Rhin,tapi Bilqis".
"siapa pun lah,aku tak peduli,yang penting jangan lakukan itu lagi".Deaan sepertinya kesal karena telah di kejutkan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun And Moon
RandomKetika bulan menatap matahari sore dan bertanya "seindah itu kah matahari? ". Maka sang bulan dengan penuh pengharapan atas pertemuan Apakah sang matahari dan sang bulan bisa bertemu dalam kehidupan sebenarnya? -the sun and moon©