NEET Receives a Dating Sim Game Leveling System

Bab 33

"Kotomi, adik laki-lakinya hanya bekerja sekali, mengapa ada perubahan besar?"

"Ryone, adik laki-laki itu seharusnya bertemu orang-orang aneh di tempat mereka bekerja, dan terpengaruh secara aneh."

“Uń uń, Kotomi, kamu harus tahu siapa orang aneh ini.”

"Kamu, Ryone, bisa memanggil bibi, dia harus tahu ~"

Saudara kembar saling memandang, dan ketika Anda mengucapkan sepatah kata pun, Anda menebak faktanya dan menghasilkan metode survei.

Di antara mata mereka, ada mata-mata yang menemukan hal-hal menarik, dengan tangan mereka digenggam bersama, dan mulut masing-masing meringkuk dengan busur licik.

Senyum licik, mengambang di aula.

Itu seperti bisikan Demoness.

……

Ada firasat yang luar biasa.

Minggu baru, Senin pagi.

Setelah bangun, Seiji selalu merasa samar-samar, seolah-olah sesuatu akan terjadi, dan sepertinya ia telah melupakan sesuatu yang penting ... kehalusan yang tak terlukiskan.

Bukankah saya tidur tadi malam? Dia memikirkannya.

Ini sedikit kerja keras untuk bekerja selama dua hari ini, tetapi bonus lebih banyak, dan tidak ada yang perlu dikeluhkan. Pendatang baru Kouhai baru saja mulai canggung, tapi itu jauh lebih baik pada hari kedua dan semuanya berjalan lancar.

Jika Anda harus mengatakan sesuatu yang salah, bahwa Kouhai - Amami Hoshi terlalu antusias dengan sikapnya, haruskah itu terlalu memalukan atau menyembah?

Singkatnya, citranya tampak terlalu tinggi dan tinggi di mata Amami, dan yang terakhir memiliki wajah jebakan, yang mengarah ke mata aneh ketika mereka berdiri bersama.

Amami Hoshi juga seorang siswa wanita Motohana Middle Schooffice, sekarang di tahun ketiga.

"Haha, apa yang terjadi, jangan pergi ke bagian wanita sekolah tinggi untuk datang kepadaku, orang itu." Kata Seiji sambil tersenyum.

Tapi saya tidak bisa tertawa.

Mb, pikirkan itu, sangat mungkin!

Kemudahan Amami Hoshi, bahkan jika tidak ada tampilan Sistem, Seiji juga dapat mendeteksi bahwa itu pasti lebih tinggi dari teman normal ... Lebih baik untuk mengatakan bahwa semua orang menyadarinya, dan bahwa kinerjanya tidak terlalu jelas!

Seiji merasakan tekanan ketika dia memikirkan perhatian lengket yang dia derita di toko dan mungkin melanjutkan sekolah.

"Maafkan aku……"

Saya harap tidak akan seperti ini. Dia berpikir begitu, dan berjalan keluar dari rumah.

Meskipun ada firasat, Seiji tidak pernah membayangkan bahwa hari berikutnya akan menjadi luar biasa ...

Gelombang awal muncul di lemari sepatu.

Seiji pergi ke sekolah dengan Mika seperti biasa, dan kemudian menemukan beberapa amplop di lemari sepatu terbuka.

Merah muda, biru muda, lavender ... Amplop imut berbagai warna dengan spidol berbentuk hati di atasnya.

"Ini ... ini ..."

Surat cinta sepatu yang legendaris! ?

"Selamat pagi, Mika, Seigo ... Ara?" Juga datang ke Chiaki di sekolah saat ini, tersenyum dan menyapa teman-temannya, dan menemukan sesuatu di tangan Seiji.

"Hehe, tentu saja, aku sedang memikirkan kapan itu akan terjadi, dan itu pada hari Senin ini."

Chiaki sama sekali tidak terkejut, tersenyum dan mengambil bahu Seiji.