Prolog

11 2 0
                                    

Hari itu mungkin menjadi hari terbahagia bagi semua orang. Kembang api terus bermuntahan di langit malam. Berteman cahaya bintang dan bulan yang menambah manis malam itu. Semua orang tersenyum terkecuali gadis kecil yang tengah membenamkan wajahnya diantara kakinya yang ia tekuk, tubuhnya bergetar hebat, nafasnya semakin tak beraturan.

Ia menangis tersedu di tengah - tengah lapangan yang sepi. Sangat sepi karna ini tengah malam. Bukan karna penghuni rumah - rumah sekitar lapangan itu tengah tertidur,melainkan mereka tengah menikmati pertunjukan kembang api pergantian tahun baru di pusat kota.

"Aaaaaaaaaaaaaaaagggghhhhhhhh !!!!!!!!!" Teriakan gadis itu menggelegar di senyapnya udara malam.
Tangisannya semakin menjadi. Isakannya begitu menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya.

Sedangkan berkilo-kilo meter  dari tempat itu, disuatu ruangan juga dihiasi tangisan pilu. Mereka kehilangan orang yang begitu berarti dihidup mereka. Orang itu telah pergi. Pergi tidak untuk kembali. Pergi untuk selamanya.

Lo Sama GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang