satu

14 1 0
                                    

Zia pov✨

"yeeeiiii..akhirnya aku gak bakal kesepian lagi."

"Kamu itu ya Zi, ibu jadi gak yakin deh nyerahin Ziki ke kamu"

Aku langsung mati kutu. Wah jangan gitu dong, aku udah seneng banget ini masa harus batal.

"Yah ibu mah, saya kan cuma bahagia bu, masak ibu tega sih misahin saya sama Ziki"

Bu Asih, wanita didepanku ini terkikik geli.

"Ibu bercanda Zi, lagian mau gimana ibu batalinnya, orang semua surat-suratnya udah selesai diurus"

Akupun kembali menampilkan senyum terbaikku. Tak bisa kupungkiri,aku begitu bahagia. Sangat bahagia. Bayangkan aku menunggu momen ini sejak 1 tahun yang lalu. Momen dimana aku berhasil mengadopsi Keiziki farel. Bocah laki - laki yang kini berusia 4 tahun.

"Jadi Zia udah boleh bawa pulang Ziki kan bu ?" Tanyaku penuh harap pada Bu Asih. Ketua Yayasan Panti Asuhan Delima tempat Ziki selama ini tinggal.

"Tentu saja, Ibu juga sudah siapkan barang-barang Ziki untuk kamu bawa sekalian"

"Kalau gitu, Zia ke kamar Ziki dulu ya bu," Pamitku pada bu Asih dibalas anggukan dan senyum manisnya.

Aku setengah berlari melewati lorong lorong yang sudah kuhafal diluar kepala.
Sampai di depan pintu kayu berwana biru laut, bertuliskan angka 22, aku berhenti. Membuka pelan pintu kayu itu yang menghasilkan bunyu berderit.

Perlahan aku memasuki kamar itu, ada 4 ranjang berjejeran disana. Salah satunya terisi bocah laki -laki yang tengah tertidur pulas.
Aku mendekati bocah itu lalu duduk di sampingnya. Tanganku terulur mengelus rambutnya. Wajah nya begitu tampan. Pipi gembulnya menambah kesan imut pada dirinya. Siapapun yang melihat nya pasti akan jatuh cinta langsung dengan bocah ini. Termasuk diriku. Aku masih ingat peristiwa tahun lalu yang mempertemukanku dengan bocah ini,

Flash back

Liburan sekolah tahun ini sama seperti liburan tahun lalu, aku kembali mengunjungi kota surabaya, kota kelahiranku sekaligus "rumah" Ku. Tapi alih-alih pulang kerumah, aku yang notabennya sedang bersekolah di jakarta dengan beasiswa enggan untuk pulang. Aku malah mengungjungi panti asuhan delima. Panti asuhan yang sejak kecil selalu aku singgahi bersama Ayah. Entah untuk memberikan donasi, berbagi makanan ataupun hanya sekedar berbagi tawa.

Kedatanganku ke panti hari ini disambut tangisan pilu anak laki laki yang kira-kira masih berusia 3 tahun di depan pintu masuk panti, disana juga terlihat 2 polisi beserta bu Asih dan bu endah, pengurus panti.

"Mama..iki auu mama..huaa hiks hiks hiks..mama ..mama.."

Aku yang begitu menyukai anak kecil, hatiku tergerak untuk semakin mendekat. Kuhampiri anak laki-laki itu

"Hai jagoan, kenapa menangis ?" Tanyaku pada anak laki-laki itu. Tanganku terulur untuk menggendongnya, tangisan nya sekejap berhenti. Mata beriris coklat itu memandangiku lekat lekat.

"Mama.." Lirih anak itu yang masih bisa ku dengar, perlahan ku gendong dia dan dia tidak menolak. Malah mengeratkan pelukan tangannya pada leherku.

"Ayo jalan-jalan sama aunty"

Akupun mengajaknya keliling panti hingga akhirnya ia tertidur pulas di gendonganku.saat kembali ke panti, aku sudah tidak menemukan 2 polisi tadi, yang tersisa hanya Bu Asih.

"Sepertinya kamu berbakat jadi pengasuh Zi" Ucap Bu Asih

"Apaan ibu mah,ngomong-ngomong anak ini baru datang ya bu?"

"Iya, hari ini. Yaudah antar anak itu ke kamar dulu, kasian tidur digendongan kamu, nanti kita ngobrol lagi, ibu kangen sama kamu"

"Siap bos!"

Akupun mengantar anak laki-laki itu kekamar barunya yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah itu aku kembali menemui dan mengobrol dengan Bu Asih, dari situ aku tahu bahwa anak laki-laki tadi bernama Keiziki farel.orang tuanya meninggal dalam kecelakaan beruntun 2 hari yang lalu saat keluarga kecil itu tengah berkemudi di ruas tol pinggiran kota bandung. Dan anak kecil itulah satu-satu nya korban yang selamat.

"Bu, aku mau ngadopsi Ziki"
"Kamu yakin Zi ?"
"Aku belum pernah seyakin ini sebelumnya"
"Baik, ibu akan bantu kamu"

Flash back off

"Egghh..mama ?"
"Apa mama mengganggu tidur mu jagoan ?"
"Tidak, ziki kangen mama, mama lama banget sih baliknya"
"Uhh putra mama kangen ya..sini sini peluk mama" Aku pun meraup Ziki dalam gendonganku, berat. Sudah bertambah lagi berat badannya dari terakhir kali aku menggendongnya

"Sayang, kita harus pulang"
"Pulang ? "
"Iya, mulai sekarang ziki bakal tinggal sama mama, nggak sama bunda lagi "
"Yeeeiii...Ziki sama mama terus dong"
"Tentu saja"
"Ayo Ma kita pulang sekarang, Ziki udah gak sabar liat rumah baru kita"

Aku bersyukur tidak ada beban yang terlihat diwajah tampan Ziki, bagaimanapun aku sanksi jika ia tak ingin meninggalkan panti ini.

Menjelang sore, aku memutuskan untuk kembali ke jakarta. Perpisahan Ziki dengan anak-anak panti yang lain tadi menguras banyak waktu terlebih tenaga Ziki sendiri. Hal itu nampak jelas sekarang, ketika ia tertidur dengan wajah kelelahan dipangkuanku.

"Itu adiknya mbak ?" Tanya pak Rusdi, supir travel yang mengantarku dari surabaya ke jakarta. Biasanya aku memilih pulang naik kereta api, tapi berhubung kali ini aku tidak sendirian, jadi aku memutuskan untuk naik travel saja

"Bukan pak, ini anak saya"
"Hah !? Nggak bohong mbak"
"Iya bener lah pak, apa untungnya saya bohong coba ?"
"Mbak hamil diluar nikah ya ?" -_- ini orang kok pertanyaannya ngeselin ya ?
Tapi ya siapa juga sih yang gak berpikiran negativ ketika liat aku masih muda, udah bawa anak, gede lagi ?
"Saya ngadopsi dia pak, bukan nya hamil diluar nikah"
Nikah ? Boro -boro nikah pak, pacar aja nggak punya, ucapku dalam hati



---- next ?

🌿hai gyus, tau lah aku masih belajar nulis, salah masih di mana mana, butuh saran dan masukan nih 😍

Salam cinta dari eneng😘
☕30april2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lo Sama GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang