Era saat ini sudah sangat berkembang, kemanapun orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum. Jadi, tak perlu ditanyakan lagi kenapa sekarang sering terjadi macet dimana-mana.
"Huft, menyebalkan jika aku harus gas rem gas rem seperti ini, pegal!" gumam ku dalam hati.
Aku baru saja pulang dari rutinitas ku sehari-hari, yaitu mencari sebongkah berlian. Terasa melelahkan jika harus dihadapkan dengan keadaan seperti saat ini, mana ini sudah mulai jam keluarnya burung hantu.
Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam dijalanan yang penuh kesesakan, akhirnya aku bisa menyentuh pulau kapuk ini.
"Akhirnya aku bisa merebahkan badan ku" ucap ku sendiri setiba di kamar ku. Sambil memejamkan mata tiba-tiba dikepala ku terlintas pikiran yang membuat ku sedikit memacu jantung ku. "Aku sudah mengunci laci meja ku belum ya? Kalau belum mampus nih aku! Mana di laci itu isinya uang semua lagi" ujar ku kaget.Ku ambil hp ku, lalu aku mencari nama orang yang bisa ku percaya di tempat kerja ku. Ara! Yas, i got it!
Kemudian jari ku mulai menari diatas keypad hp ku. "Ara, aku bisa minta tolong gak? Bisa tolong mengecek laci meja ku? Sudah terkunci belum ya laci ku, dan apa kunci ku masih menggantung di laci ku?" dan aku langsung memencet tombol kirim.
Tak lama kemudian, hp ku berbunyi. Pesan masuk. "Sudah kok, aman mar. Makanya jangan pikun dong jadi orang". Seketika saat itu juga aku langsung lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceCerita ini berdasarkan true story. Jika ada kesamaan bukan berarti mengambil cerita. Ingat! Kehidupan manusia seperti ini saja, selalu berputar disini.