Aku dan Ara bisa dikatakan berteman dekat. Di tempat kerja kita sering bercengkrama dan bergurau. Dia orangnya asik banget walaupun dia sangat sering mengejek ku, tapi itulah yang menyebabkan kita bisa sangat akrab. Sampai-sampai orang kantor suka meledeki kita berpacaran, padahal aku awalnya hanya menganggap dia seperti sahabat ku.
Setelah malam aku bertanya soal laci ku, aku dan Ara semakin dekat. Kita chatting setiap hari hingga tak mengenal waktu. Setiap hp ku berbunyi aku selalu berharap itu balasan dari Ara. Banyak yang kita bicarakan, awalnya kita lebih banyak membahas hal pekerjaan. Aku juga sering curhat dengannya tentang pekerjaan ku, tentang partner kerja ku, sebaliknya begitu. Kita berdua beda divisi, jadi kita sering sharing gitu. Tak hanya sampai disana, kita juga akhirnya sering menceritakan tentang pribadi kita masing-masing.
Siang ini aku merasa sangat kesal. Rekan kerja ku mendadak tidak bisa masuk kerja karena hal yang tidak ku ketahui. Mau tidak mau aku harus bekerja dari pagi hingga petang karena harus membackup pekerjaan rekan ku.
Aku masuk ke dalam ruang produksi dengan raut muka yang tak enak dipandang.
"kamu kenapa mar? Muka kusut begitu" tanya Ara.
"Iya lagi kesal, kak Newi mendadak tak bisa bekerja hari ini. Coba dia mengabari ku dari pagi, kan aku bisa istirahat pulang lebih awal. Kalau seperti ini kan waktu istirahat ku jadi berkurang" jawab ku dengan mulut yang sudah maju hingga 5cm.
"hahahaha. Yasudah tak usah sedih begitu, buruan pulang istirahat sana" ujar Ara.
Akhirnya setelah itu aku langsung bersiap-siap untuk istirahat pulang.Sore ini aku kembali lagi ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan ku.
Sambil menginput di komputer tiba-tiba hp ku berbunyi, muncul notifikasi yang membuat ujung kiri kanan bibir ku mengembang.Ara.
Semangat kerjanya Marie, jangan ditekuk gitu dong mukanya😊.Aku langsung menoleh ke ruang produksi, ku lihat Ara sedang memandang ku sambil tersenyum, ku balas juga sambil tersenyum.
Marie.
Terima kasih Ara! Kamu juga semangat ya kerjanyaa.Entah kenapa pesan dari Ara itu membuat ku terus tersenyum. Aku benar-benar semangat mengerjakan pekerjaan ku, seakan-akan aku sudah lupa hal yang sudah membuat ku kesal seharian ini. Ting! Bunyi notifikasi hp ku.
Ara.
Biar tidak kesal lagi, gimana kalo kita pergi ngopi aja? Siapa tau itu bisa membuat mood kamu jadi lebih baik.Marie.
Boleh, mau ngopi dimana?Ara.
Gimana kalau di kedai cokelat kacang? Kamu tau gak tempatnya? Kan dekat sama rumah kamu juga.Marie.
Aku tauuuu. Okedeh boleh kalo begitu. Kapan?Ara.
Besok aja gimana? Kalo sepulang kerja kasian kamu udah terlalu malem.Marie.
Iya boleh juga, lagian besok kan kita sama2 kerja pagi.Ara.
Yasudah kalo gitu besok yaa!Aku sangat senang sekali saat Ara mengajak ku untuk keluar, dan ini untuk pertama kalinya kita akan bertemu di luar kantor. Rasanya aku tidak sabar hari berganti menjadi besok!
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceCerita ini berdasarkan true story. Jika ada kesamaan bukan berarti mengambil cerita. Ingat! Kehidupan manusia seperti ini saja, selalu berputar disini.