-- eum, special chapter ?

4.4K 519 22
                                    


Setelah mating pertama mereka...

Bangchan bangun lebih dulu. Di hadapannya kini ada hyunjin yang sedang terlelap. Hyunjin sedang dalam mode hybrid nya. Ekornya mengibas pelan membuat bangchan gemas ingin sedikit menggodanya. Tangannya terulur untuk menyentuh ekor itu.

Hyunjin menggeram merasa tidur nyenyak nya terusik. Hybrid yang dalam masa heat itu sensitif.

Tapi hyunjim bukan lagi vilain, ia sudah dikarantina dan menjadi lebih jinak.

Ekor nya bergerak menyentuh perut telanjang bangchan tanpa disadari. Membuat bangchan sedikit kegelian.

Tangan nya menyentuh pipi hyunjin. Mengelusnya penuh kasih sayang. Kemudian mengecup bibir hyunjin tanpa berniat membangunkannya.

Bangchan tau hyunjin lelah.

Ia merengkuh tubuh hyunjin , aroma cinta mereka begitu kuat. Membuat ia tersenyum bangga karena telah mendewasakan hybrid rubah ini.

Bangchan menaruh telunjuknya diatas bibir menunjukkan gestur 'jangan berisik' ketika felix tiba tiba masuk kedalam kamar nya. Ia tidak bisa memarahi felix, memang salah nya yang lupa mengunci pintu.

Wajah felix memerah, ia malu melihat keadaan bangchan dan hyunjin sekarang.

"Ung--disuruh sarapan" ucap nya , lalu bergegas keluar setelah nya.

Bangchan terkekeh , ia kemudian memutuskan untuk membangunkan hyunjin dengan penuh kecupan di setiap permukaan wajah hyunjin.

Keningnya , matanya, hidung , kedua pipi juga beberapa kecupan di bibir.

"Masih ngantukk" lirih hyunjin , ia lalu membelakangi bangchan untuk menghindari buttterfly kiss dari mate nya.

Tidak menjadi masalah untuk bangchan , justru ia jadi punya ruang lebih banyak dengan mengecupi punggung telanjang hyunjin.

"Bangun sayang, kita sarapan, yang lain udah nunggu"

Meski belum sepenuhnya bangun, tapi hyunjin bisa mendengar bangchan memanggilnya sayang, dan itu membuat nya malu. Ia menarik selimut dan menutupi wajah nya. Bangchan bisa melihat ekor dan telinga hyunjin yang mengkerut lucu , hal yang selalu hyunjin lakukan ketika ia malu.

Bangchan beranjak , memungut pakaian mereka yang berserakan di lantai kemudian memasukkannya kedalam keranjang pakaian kotor. Ia sendiri membersihkan diri di kamar mandi tanpa berniat mengajak hyunjin mandi bersama.

Bahaya.

Bangchan tidak lah sekuat itu untuk menaham hasrat nya.

Setelah selesai mandi , ia menarik pelan tangan hyunjin agar siempunya duduk.

"Bangun , mandi , abis itu sarapan bareng. Aku tunggu di luar. Kalau lama entar ga dapet hadiah"

Mata hyunjin mulai terbuka sepenuh nya , "hadiah apa?" Tanya hyunjin.

"Kamu mau nya apa? Entar aku turutin"

Senyum hyunjin melebar, ia menyodorkan tangan nya , "oke , deal yaa. Abis ini aku mau minta sesuatu"

Bangchan menyambut uluran tangan itu dengan sedikit bingung.

"Hyunjin mau apa emang nya?" Batinnya.

.
.
.

Setelah selesai sarapan , semua penghuni kost mendadak pamit ingin keluar menyisakan hyunjin dan bangchan di ruang tengah sambil menontom kartun pagi hari.

"Yang lain tadi aku suruh pergi keluar" ujar hyunjin tiba tiba.

Bangchan mengerutkan alis bingung, "kenapa?"

Hyunjin beringsut, mendekatkan diri dengan bangchan. Kemudian menarik lengan bangchan untuk merengkuhnya. Ia mengendus aroma tubuh bangchan membuat bangchan bingung dengan tingkah hyunjin

"Ga tau kenapa, tapi rasanya kangeeen banget. Pengen berduaan seharian sama bangchan" jawab hyunjin. Hidung nya sibuk mengendus perpotongan leher bangchan , membuat manusia itu kegelian.

Setelah di karantina , maka ingatan vilain akan menghilang. Tapi hyunjin punya sedikit ingatan yang tersisa tentang bangchan.

Hyunjin begitu mencintai bangchan hingga ingatan itu masih tersisa.

Ah , bangchan jadi menyesal karena pernah menyuntikkan cairan itu ke hyunjin. Hybrid rubah ini benar benar mencintai nya dengan tulus.

Bangchan memeluk hyunjin gemas, kemudian mencium pipi gembil hyunjin beberapa kali. Hari ini entah sudah berapa kali bibir bangchan menyentuh mate nya.

Bangchan membawa tubuh hyunjin untuk berbaring. Dengan tubuhnya yang memeluk hyunjin dari belakang. Sementata hyunjin menikmati setiap belaian di pucuk kepalanya. Kartun yang ia tonton jadi berkali kali lipat menyenangkan karena ada bangchan yang menemani.

Sesekali bangchan akan menggoda hyunjin dengan memainkan telinga hybrid nya.

Membuat sang hybrid melenguh. Dan ---

"Nyaahh, C-chan , jangan begitu"

Bangchan menyeringai, "hyunjin , kita hanya berdua dan sepertinya kau---"

"T-tidaak mauu!! Yang semalam saja masih sakit tau!"

Bangchan tertawa puas setelah menggoda hyunjin nya. Hybrid nya sudah benar benar dewasa ternyata. Kkk
.
.
.

-fin
.


.
.

Tiba tiba aku rindu book ini , wkwk. Kaget ga '-'?

Btw, untuk bagian changlix kalian bisa baca diakun calzuella dengan judul yang sama.

VILAIN ● [ chan × hyunjin ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang