[ ろく ]

499 84 4
                                    

"Felix."

Panggilan dari Hyunjin membuyarkan lamunan Felix.

"Kenapa ?"

"Ada seseorang yang akan kamu temui nanti disini, setelah semua kelas selesai."

"Siapa ?"

"Kamu akan mengetahuinya," ujar Hyunjin tersenyum.

***

"Siapa sih yang ingin menemuiku ?"

"Hai."

"Nama kamu Felix kan ? Apa yang ingin kamu bicarakan ?"

"Sial, apa yang Hyunjin lakukan ?!"

"A-aku.."

Changbin memiringkan kepalanya menunggu ucapan Felix.

"Aku menyukaimu !"

"Baik Felix, kamu sudah mengatakannya !"

Terdapat keheningan sebelum Changbin menanggapi pernyataan itu.

"Sebelumnya terima kasih untuk itu, tapi..maaf, aku tidak bisa membalasnya. Sekali lagi aku minta maaf."

Changbin sedikit membungkuk saat mengucapkan permintaan maafnya kepada Felix.

Felix tidak mampu berkata-kata.

Bukan ini yang ia harapkan.

Tapi bukan tidak mungkin ini akan terjadi.

"Haha baiklah kak, maafkan aku mengganggu waktumu, aku permisi."

Felix berjalan sedikit lebih cepat meninggalkan kelasnya menuju toilet.

Rasa sesak itu semakin menjadi kali ini.

Uhuk !
Uhuk !
Uhuk !

Kali ini kelopak bunganya tertutupi sepenuhnya oleh darahnya.

Dadanya terasa begitu sakit.

Sangat menyakitkan.

"Felix !"

Hyunjin menemukan Felix terduduk lemas di lantai menutup mulutnya.

"Semuanya sudah berakhir," ujar Felix pelan nyaris tidak terdengar.

"Maafkan aku.."

"Ini bukan salahmu, ini salahku terlalu menaruh harapan padanya. Haha, mana mungkin dia- uhuk ! "

"...menyukaiku."

you bloom inside of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang