Musik adalah hal yang paling Chanyeol sukai di dunia ini.
Terlahir di tengah keluarga ilmuwan dan profesor, seseorang seperti dirinya cukup 'tabu', terlebih setiap pertemuan keluarga, Chanyeol merasa dirinya adalah alien dari planet lain.
Ayahnya, Yeonseok adalah dokter yang kini menjadi direktur rumah sakit.
Ibunya, Nanami Sakuraba adalah Kepala Farmasis di perusahaan obat terkenal.
Chanyeol punya seorang adik, namanya Park Sehun. Sejak Sehun lahir sampai anak itu masuk sekolah dasar, Chanyeol menganggap adiknya adalah adik paling menggemaskan di dunia.
Sehun ini bisa dibilang duplikatnya ayah, dilihat dari sisi manapun dalam ekspresi apapun, tetap saja mirip. Bedanya, Sehun itu lebih menggemaskan.
Kalau Sehun duplikat ayah, maka Chanyeol adalah duplikat ibu. Meskipun tidak semirip Sehun dan ayah, tapi Chanyeol anak kandung kok. Bukti lainnya, Chanyeol fasih Bahasa Jepang sama seperti ibu yang berasal dari Jepang.
Sejak Chanyeol memutuskan untuk tidak mengikuti jejak orang tuanya, bahkan ia masuk jurusan sosial di SMA, tidak ada masalah yang berarti. Ayah dan Ibunya adalah orang tua dengan pikiran terbuka, tidak pernah mengekang keinginan anak-anaknya.
Konon, ayahnya dulu juga suka musik. Tapi hanya sebatas suka karena terbawa kakeknya—kakek buyut Chanyeol— yang memang seorang musisi.
Tapi kekacauan—menurut Chanyeol— mulai terjadi saat Chanyeol bertanya pada Sehun yang baru lulus sekolah dasar. Chanyeol yang entah saat itu kerasukan apa tiba-tiba berucap dengan sok bijak.
"Sehun, apa impianmu? Impian itu penting, lho. Agar kita memiliki semangat untuk menggapai masa depan yang cerah."
"Benarkah begitu, Hyung?"
Chanyeol mengangguk dengan mengusak gemas surai hitam Sehun.
Meski percakapan hari itu berakhir biasa, tapi keesokan harinya Sehun menghebohkan rumah dengan berteriak mendeklarasikan dirinya yang akan menjadi Fisikawan saat dewasa.
Tanpa Chanyeol duga, reaksi orang tuanya benar-benar berlebihan. Mereka seperti pemenang undian berhadiah satu milyar tanpa dipotong pajak.
Bahkan Chanyeol tidak ingat ayah atau ibu tersenyum selebar itu saat Chanyeol memberitahu impiannya.
Tidak adil.
"Chanyeol! Kecilkan musiknya, Appa sedang berdiskusi dengan adikmu!"
Dengan tidak ikhlas Chanyeol mematikan lagunya, "Tapi aku juga perlu berlatih, Appa."
"Kau 'kan sudah punya studio pribadi di lantai atas."
"Iya Chanyeol Hyung jangan di sini. Mengganggu."
Detik itu juga Chanyeol mencabut gelar yang telah ia berikan kepada Sehun selama dua belas tahun. Adiknya tidak lagi menggemaskan.
"Kenapa rasanya sakit?" Chanyeol bergumam lirih sambil memegangi dadanya. Meniti perlahan anak tangga satu per satu. Tentu saja sakit. Chanyeol sedih, ia telah kehilangan adiknya yang menggemaskan.
Adiknya kini hanyalah seorang penggila Fisika yang bercita-cita bisa membuat mesin waktu agar bisa bertemu Albert Einstein.
Tidak ada lagi Sehun yang antusias mendengarkan lagu-lagu ciptaannya. Tidak ada lagi Sehun yang selalu memujinya. Tidak ada lagi Sehun yang mau menghabiskan waktu bersama di studio kecil miliknya.
Yang ada hanya Chanyeol sekarang. Sendirian.
Oh, apa Chanyeol terlalu mendramatisir keadaan?
...
Ini hanyalah cerita ringan ChanHun. Itu di atas Chanyeol aja kok yang berlebihan.
Setiap chapternya di ff ini cuma drabble ya, jadi pendek-pendek.
Terima kasih @bl4ckwhit3 atas sarannya untuk peran ibu. Nanami Sakuraba :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Physicist
Fanfiction[CHANHUN] [Brotherhood, AU] a story about a Rocker Park Chanyeol and his Physicist Dreamer Brother Park Sehun. The most annoying person in this world is Park Sehun. No doubt.