---Author point of view---
Suga berlari menuju gudang asrama. Dan perasaan nya sekarang gelisah. Bagaimana bisa namjoon tidak menjaga pacar suga? Pikir suga seperti itu.
Padahal, suga lah yang harus menjaga umji. Dasar aneh.
Suga sampai di depan gudang itu. Dia sudah memutar mutar knop pintu itu. Tapi tak kunjung buka.
Dan dia mendorong alias mendobrak pintu itu menggunakan sebelah punggungnya.
"umji!!" teriak nya. Sambil mengetuk pintu itu.
"aku didalam" balas umji dengan suara yang mulai melemah. Keadaannya sedang tak baik skrg. Pandangan umji berkunang kunang.
Suga melihat ke arah kanan dan kiri. Mencari jendela. Dan dia pun melihatnya.
Dan kini matanya mencari batu besar untuk memecahkan jendela itu.
Untung keadaan disini sepi. Dia pun melihat keadaan umji didalam dari jendela.
"umji! Menjauh dari jendela ini, sejauh jauhnya" ujar suga dari jendela. Namun ia melihat umji sedikit merangkak agar menjauh dari jendela itu.
Dan umji pun tak sadarkan diri.
Suga membelalakkan matanya dan menokok batu besar itu ke jendela. Dan mulai pecah sedikit.
Dan dia pun tak peduli mau mengenai tangannya atau tidak. Dia menokok batu itu dengan kuat.
Lalu dia pun berusaha masuk ke kolong jendela itu.Dan dia pun berhasil masuk, dan dengan cepat ia memeluk umji lama.
Lalu ia melepaskan pelukan itu dan mengguncangkan badan umji.
"bangun umji! Bangun!"
Huh, sia sia..
Dia pun segera menghubungi namjoon.
"tumben nih?"
"namjoon, tolong minta kunci cadangan gudang pada pak taeyong sekarang"
"hah? Buat apa?"
"umji pingsan, kesini dan bawa kuncinya sekrang"
"apa?! Oke oke bentar"
Tut.
Suga memutuskan panggilan itu. Namun, sekarang dia menatap wajah gadisnya itu.
Penuh lebam dan luka. Darah di hidung umji masih ada. Dan pelipis nya ungu. Para bagian pipinya juga lebam.
Suga mengusap pipi gadis itu. "maaf"
"kapan kau akan memberi tau yang sebenarnya? Kasihan umji begini terus. Atau biarkan aku saja yang menjadi pacar umji yang baik" geram namjoon yang sibuk mengaduk teh buatannya.
"sembarangan!" kaget suga dan melotot pada namjoon.
Mereka sekarang sedang dikamar umji. Bersama namjoon,suga, dan eunha si pemilik kamar juga.
Yerin tak bisa bolos sekarang. Ada eskul yang harus dia lakukan.
Dan akhirnya hanya mereka yang bolos sambil mengobati umji.
Dan sekarang umji sudah sadar dari pingsannya. Dia pun menunggu teh yang sedang dibuat namjoon.
"umji, tolong jawab dengan jujur" ujar eunha dengan tatapan serius. Sedangkan suga yang duduk disamping umji hanya menyimak.
"tergantung" umji menggulum bibir.
Eunha menghela napas, "siapa yang membuat kau seperti ini? Pasti wendy kan?"
Umji sempat kaget. Dan dia pun merubah ekspresinya seperti biasa lagi. "maaf itu rahasia. Aku tak berani memberi taunya" balasnya.
Dan berapa kali pun eunha menananyakannya, umji tetap tak mau memberi tau.
Namjoon sedang berjalan menuju mereka bertiga sambil membawa tehnya. Tapi, tiba tiba dia memegang dinding gelasnya yang panas hingga gelas itu terjatuh.
Dan semua pun menoleh ke arah namjoon. Dan gelas itu pecah. Namjoon sempat nyengir dulu lalu dia memungut kaca gelas itu.
Ini alasan mengapa suga tak mau jika namjoon pergi ke kamarnya. Karna, semua barang yang namjoon sentuh akan rusak.
"dasar ceroboh!" timpal eunha lalu ikut memungut kaca itu. Namjoon sempat menepuk tangan eunha. "hey jangan, tanganmu bisa luka"
"justru tangan kaulah yang akan luka. Semua yang kau sentuh akan berakibat pastinya" cibir eunha, lalu namjoon hanya mendengus kesal.
Umji hanya terkekeh pada mereka berdua. Lalu pandangan menghadap ke suga.
"setelah istirahat kedua, aku akan masuk kelas ya?" tanya nya pada suga.
"gak, kamu harus istirahat"
"ini cuma lebam suga, buat apa istirahat?"
"sama saja, kondisimu belum baik"
"pokonya aku mau belajar!"
Akhirnya umji si keras kepala ini tetap mau belajar. Wajar, dia anak pintar.
Sekarang jam istirahat kedua. Dan itupun sebentar lagi akan masuk kelas.
Dan umji sekarang berjalan menuju kelas, banyak sekali orang orang disana membisikkan sesuatu atau pun menghinanya.
Sekarang tak ada yang ikut menemaninya. Semua nya sibuk. Dan dini hari namjoon terlalu sibuk dengan eskulnya.
"apa benar ia pacar suga?"
"di foto ini terlihat jelas mereka pelukan, astaga aku gak nyangka suga pandai pacaran"
"mereka juga tampak misterius, seperti menyembunyikan sesuatu"
Umji menutup matanya sebentar, mencoba tenang dari ucapan ucapan itu.
•••
Chapter yang ini emang ngebosenin yakan?:(
KAMU SEDANG MEMBACA
silence✔ •sumji
Random•| 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐫𝐞 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐞? [COMPLETED] [baku] #19apr2019 ©jihansalw