sedih saia tuh, kalian gak mau komen:(
-
"mengapa telat?" tanya pak siwon alias kepala sekolah.
aku hanya mendudukkan kepalaku, tak berani menatap bapak itu. "maaf"
"bisakah kau ceritakan dengan jujur semua yang telah kau perbuat?" tanyanya.
"saya tak melakukan semuanya pak, saya serius, saya telah jujur"
"semua buktinya sudah kuat, apa kau masih ingin mengelak?"
lagi lagi aku hanya menunduk. rasanya ingin ku ceritakan semua yang wendy lakukan padaku.
"kau diskors selama seminggu nak. nikmati dan renungkanlah dirimu selama libur" ujarnya lalu menghampiriku.
"cabut nametag mu"
aku tak diperbolehkan mengikuti pelajaran selama seminggu. dan akhirnya aku izin pulang kerumah saja.
pagi pagi sekali, aku menyeret koper ku untuk keluar kamar.
tapi, yerin malah terbangun. dia duduk sambil mengucek ngucek matanya.
"apa kau benar benar akan pergi?" tanya nya. aku mengangguk.
"maaf kemaren aku tak terlalu peduli padamu. karna aku belum sepenuhnya percaya dengan ucapan mu" ujarnya.
aku hanya mengangguk dan senyum ke arah nya. "aku pulang dulu ya? tolong beri tau eunha nanti saat dia bangun"
yerin mengangguk, lalu berjalan menghampiri ku.
dia memberikan tangannya padaku. seperti ingin salam. aku pun menerimanya.
"hati hati umji" katanya lalu mengelus kepalaku.
lalu dia memelukku. "maaf aku telah mencurigakan mu. sebenarnya aku tak percaya jika kau yang melakukan kajahatan itu. aku yakin ada yang merencanakan ini. kami semua akan membantu mencari tau siapa pelakunya. dan nama mu akan bersih nantinya" ujarnya. aku hampir saja menangis.
"apa kalian tak keberatan?" tanya ku ragu, dia melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahuku.
"untuk apa kami keberatan disaat teman kami ada masalah? tenang, kita semua akan bereskan masalah ini"
🌿
author point of view"mamah!"
umji menutup pintu mobil taxi itu dengan kencang, lalu berlari menghampiri mamanya.
dan supir taxi itu mengeluarkan koper umji lalu pergi dari sana.
"kenapa tak sekolah? tak belajar?" tanya mamanya, umji malah terisak dipelukan mamanya.
"hey, ada apa?" mamanya panik lalu menatap muka umji sambil memegang kedua bahu umji.
"ayo cerita di dalam" ajak mamanya, mereka pun masuk dan duduk di sofa.
"mahh" ujar umji sambil menahan isakan nangis nya. seperti inilah umji, hanya bisa menangis saat dirinya runtuh.
"cerita kan" ujar mamanya.
"aku mau pindah saja, aku tak sanggup disana"
"ada apa? kenapa?"
umji masih berfikir. jika diberi tau dengan jujur, mamanya pasti akan terlibat dengan masalah sekolah. seperti perdebatan dengan guru misalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
silence✔ •sumji
Random•| 𝐰𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐫𝐞 𝐟𝐨𝐫 𝐦𝐞? [COMPLETED] [baku] #19apr2019 ©jihansalw