Re; 01

211 33 96
                                    

Savonette

Seminggu sejak para astronout itu melakukan konferensi pers, mereka tidak pernah terlihat lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu sejak para astronout itu melakukan konferensi pers, mereka tidak pernah terlihat lagi. Tidak ada yang tahu di mana keberadaan mereka. Bahkan NASA dan para petinggi Amerika enggan menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.

Waktu terus berjalan, gejala RE mulai terlihat. Di tahun 2046 seorang ilmuwan bernama, Sebastian, menemukan sebuah dokumen rahasia di salah satu rumah para astronout yang menghilang. Sebastian berkata, jika dokumen itu ditulis sehari sebelum para astronout menghilang. Namun, Sebastian tidak bisa menerjemahkan isinya, sebab dokumen itu ditulis menggunakan garis dan titik. 

Tiga hari berselang, sejak berita besar ini dikonsumsi masyarakat. Sebastian menghilang begitu saja, tidak ada yang tahu di mana dia berada, bahkan banyak yang berspekulasi jika dia dibunuh oleh pihak Amerika. Namun, sebelum Sebastian menghilang, dia mengunggah dokumen itu ke situs internet. 

Situasi semakin menegang. Masyarakat dunia semakin curiga dengan NASA dan Amerika, mereka meyakini bahwa ada rahasia yang disembunyikan dari mereka. Namun, kucurigaan itu dibantah mentah-mentah oleh Presiden Amerika. Dia berkata, jika hilangnya astronout dan Sebastian tidak ada urusannya dengan NASA dan Amerika.

Enam bulan sejak menghilangnya Sebastian, tiba-tiba saja sebuah berita baru muncul di berbagi media. Margaret Gers, perempuan berkebangsaan Italia, mengungkapkan isi dari dokemen rahasia itu. Dia berkata, jika Pemerintah Amerika telah melakukan kesepakatan yang dapat mengancam masyarakat dunia.

Sama seperti yang terjadi sebelumnya, Margaret Gers, hilang tiga hari setelah dia muncul di media. Tidak ada yang tahu dia di mana, bahkan keluarganya pun ikut menghilang.

Re; Earth

Washington D.C, 03 July 2055
08:30 a.m

"Jadi di sini ya, Ayah, tempat semuanya akan bermula," ucapku pada sebuah gambar yang tercetak pada liontinku.

"Light." tepuk seseorang dari arah belakangku.

"Rima," ucapku sembari menoleh kepada orang yang menepukku, "Duduklah, sudah lama aku menunggumu," lanjutku sembari mempersilahkannya duduk di sebelahku.

"Hal penting apa yang membuat, Light, murid terpopuler seantero sekolahan menemuiku?" tanya Rima, sembari duduk di sebelahku.

"Ada suatu hal yang terus mengganjal pikirannku, Rim, emm--aku bingung harus memulainya dari mana," jelasku sembari menggambil sebuah jam dari kantong celanaku.

"Savonette! Wow, kau masih memilikinya, Light, kukira jam ini sudah lama punah." Rima langsung mengambil jam sakuku yang berwarna putih metalik dengan beberapa ukiran pada tutupnya dan sebuah simbol aneh.

Re; EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang