Dalam Doa

60 6 0
                                    

Jemari bergerak lincah...
Menekan tombol pada layar ponsel,
sebuah kalimat sederhana (sapa) yang tertuju untukmu,
telah tertata dengan begitu rapi.

Ku baca lagi beberapa detik,
Sebelum akhirnya, kuputuskan untuk menekan tombol silang,
Sampai kalimat Itu pun hilang.

Sekarang, besok, lusa, entah sampai kapan nanti,
mungkin saja akan terus seperti ini,
pesan itu tak akan pernah ku kirim.

Ku letakkan kembali ponselku,
sembari menunggu.
Ada dering pesan yang tertuju untukku,
Ku kira dari dirimu,
ternyata sebuah pesan pengingat dari operator,
karena sudah hampir tipis kuota internetku.

Mungkin, caraku yang keliru,
terpikir ingin menyapamu lewat pesan,
sampai pada akhirnya aku tersadar,
Mendoakanmu adalah cara yang terbaik.

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang