Bingung, bagaimana harus bersikap kepada sebuah keadaan.
Bagaimana bersikap kepada diriku sendiri dan dia.
Ini tentang bagaimana cara menghargai seseorang, terlebih kepada yang tersayang.
Menurutku, cara paling baik untuk menghargai nya adalah dengan berusaha membuat dia selalu menjadi yang aku pikirkan, yang selalu aku harapkan, dan aku melakukannya dengan tanpa pikir panjang , kenapa?.
Karena aku menghargainya, menghargai karena dia telah bersedia untuk mebiarkan ku mengenalnya lebih dalam dan hal-hal lain yang aku juga kurang tau.
Yang aku lakukan adalah bertanggung jawab terhadap hubungan ini, lalu ku lakukan yang seharusnya dilakukan selayaknya orang yang bertanggung jawab.
Menjaga hati, menjaga perasaan dia terhadap aku dan perbuatanku, menjaga nya untuk tetap percaya kepadaku, menjaga setiap perkataanku.
Dan aku selalu berfikir untuk selalu menjadikannya seseorang yang butuh bantuanku, dengan begitu aku selalu ada saja yang dilakukan untuknya supaya selalu ada waktu untuk merasa dekat dengan nya, dan itu cukup membuatku menyisihkan waktu berpikir dan memikirkan dia.
Aku adalah seorang yang pencemburu berat, terkadang kepada hal-hal yang tak masuk akal pun aku cemburu jika itu berkaitan dengan kasih sayang.
Dan harus di akui dan diterima bahwa aku adalah seorang yang kurang kasih sayang dari orang-orang tua ku.
Kemungkinan sifat pencemburu ku terbentuk dari itu, sehingga aku mencari pelampiasan untuk menemukan kasih sayang selain dari kedua orang tua ku, siapa lagi kalau bukan dari seorang kekasih.
Namun kasih sayang itu tidak akan ku terima jika aku tidak memberikan kasih sayang terlebih dahulu, maka dari itu ku luapkan kasih sayang sebanyak mungkin kepadanya, harapan ku adalah supaya aku juga mendapat kasih sayang dari nya seperti aku memberikan seluruh kasih sayangku padanya.
Akhir akhir ini, hubunganku dengan nya semakin menjauh saja, seakan akan kita akan mengalami sebuah kehilangan hubungan yang spesial ini, entah kenapa akhir-akhir ini kita sering sekali bertengkar.
Aku selalu ingin sekali marah namun tak bisa, dan aku tau itu karena apa.
Apa yang semua ku lakukan padanya seakan-akan itu hanya hal yang kurang bernilai untuknya, mungkin itu hanyalah sebuah perlakuan biasa yang kuberikan padanya sehingga itu bukan lah sesuatu yang spesial.
Yah mungkin itu benar adanya melihat kenyataan bahwa sesungguhnya aku bukanlah seseorang yang ia harapkan untuk menjadi seorang kekasih.
Ada beberapa sumber menyatakan bahwa sesungguhnya yang ia harapkan adalah seseorang yang berlatar belakang seorang mempunyai wibawa di mata sosial, maupun memiliki latar belakang keluarga yang bagus, tercukupi dan terfasilitasi.
Dia pernah sesekali ketika berbicara denganku mengindikasikan bahwa sesungguhnya ia mengharapkan seorang yang kedepannya memiliki pekerjaan minimal seorang pegawai negeri, mungkin seorang tentara adalah pasangan impian nya.
Ataupun mungkin dia menginginkan seorang yang memiliki gaya hidup yang sebagimana orang-orang kategori lebih dari cukup, yah dengan kata lain orang kaya.
Ataupun orang yang sanggup mencintainya apapun yang ia lakukan tanpa ada batasan tanpa ada kekangan tanpa ada pertengkaran.
Yah, aku jauh sekali dari kategori pasangan yang ia harapkan, dan itu mungkin yang membuatnya memandangku sebagai aset yang kurang bernilai.
Aku hanya seorang lelaki yang menginginkan sebuah kasih sayang, ingin juga dihormati selayaknya aku menghormatinya, ingin sekali terbuka seperti aku terbuka terhadap segalanya padanya tanpa ada sesuatu yang ditutupi, jujur seperti aku jujur padanya, berusaha supaya dia tau bahwa aku sedang berjuang untuknya, aku juga ingin di posisinya, bagaimana rasanya memiliki orang yang sangat menyayangi nya.
Ah mungkin kali ini itu hanyalah mimpi-mimpi ku saja, harapan yang akan terus berputar-putar di benak ku.
Dia dengan ego nya yang besar, aku dengan harapan yang selalu ingin di penuhi, menjadikan sesuatu yang mengganjal di hubungan kita berdua.
Aku bukanlah tipe orang yang berasal dari keluarga harmonis, kaya, mempunyai kepribadian yang baik, tidak ada sebenarnya dalam diriku yang dapat dibanggakan dan dipamerkan kepaada khalayak umum, seperti pasangan impian nya yang memiliki masa depan jelas, seorang tentara, seperti yang ia inginkan.
Aku percaya bahwa masih banyak lelaki mapan diluar sana yang menginginkan dia sebagai istri nya, dan pastinya memiliki apa yang tidak kumiliki dan lebih dari ku dari segi apapun.
Aku bukan merendah maupun mengasihani diriku sendiri, namun itu kenyataan yang dapat kukatakan tentang ku, Dan masih panjang lagi tentangku.
Sulit memang aku menghadapi diriku sendiri yang berpikir tidak semudah orang lain, jika hubungan ini memang harus mencapai titik dimana harus disudahi, itu mungkin pilihan terbaik baginya untuk melanjutkan hidup yang lebih bermanfaat dan lebih berkualitas.
Aku merasa diriku hanya sebagai orang yang selalu menyakitinya saja, dan itu tidak baik,
Dia menginginkan pasangan yang menerima nya apapun yang ia lakukan, bagaimanapun sifatnya, entah itu baik maupun kurang baik, aku menginginkan dia memahamiku dan menghargaiku, dimana kedua keinginan itu tidak akan tercipta jika tidak adanya saling menghargai.
Aku paham itu, aku menghargainya namun tidak sebanding dengan apa yang ingin ku dapatkan, ia lebih memilih untuk marah padaku, bagaimana cara dia berbicara seperti tidak di pikir dahulu apakah itu akan menyakitiku atau tidak, pernah ia bilang padaku begitu ringan nya dan begitu mudahnya bahwa ia ingin mengakhiri hubungan ini, bukan karena aku salah, tapi hanya karena orang lain yang salah.
Bisa kalian bayangkan bagaimana rasanya, orang lain yang salah, kalian yang harus menanggung nya.
Tapi itu hanya sedikit sesuatu yang harus ku tahan untuk tidak meluapkannya, tujuannya untuk menghargai hubungan ini supaya tetap tegak.
Sekarang ku serahkan padanya entah bagaimana keputusan dirinya terhadapku.
Karena aku menghargainya, ku serahkan hubungan ini sesuai keputusannya.
Jika memang sudah, aku hargai itu, mungkin aku bukan orang yang baik baginya, karena aku juga merasa aku bukanlah orang yang baik, selalu membuatnya merasa tersakiti, dan jangan dia berfikir bahwa ada orang lain diantara kita, karena aku bukan orang yang seperti itu, kemungkinan aku akan sulit untuk menjalin kisah cinta dengan orang lain setelah aku dengan mu menyudahi ini, aku bukan orang yang baik bagi semua perempuan.
Namun jika ini masih bertahan, ayo kita perbaiki hubungan ini sebaik mungkin, saling menghormati, terbuka dan jujur satu sama lain. Namun mungkin engkau lebih memilih pilihan di atas.
Aku minta maaf padamu jika aku selalu menyakitimu, aku minta maaf jika aku bukan orang yang engkau inginkan. Maaf aku tidak bisa menjadi seorang yang engkau impikan, maaf aku telah memasuki hidup mu dan mengubah segalanya sampai mengobrak abrik hatimu selama ini.
YOU ARE READING
Yang Terdalam
Non-Fictionaku mengungkapkan segala perasaan ku kepadamu, menjelaskan bagaimana aku terhadapmu dan bagaimana dirimu terhadapku