Sukurlah, jalanan tak terlalu macet siang ini. Jikalau macet, mungkin saja seperti jalanan semut-semut, dan bahkan nyawaku akan habis karena terlambat masuk sekolah. Tak terasa siang ini lumayan panas, hingga fatamorgana banyak mengelilingi pemandanganku dan bayangan benda yang mulai tepat berada ditengah-tengah.
Subhanallah..... So Hot!
***
"Zana!" panggil salah seorang temanku yang duduk santai di bangku taman sekolah sembari melambaikan tangannya.
"Hai! Assalamualaikum." Aku pun berjalan menghampiri Syifa dan duduk di sampingnya.
"Ehem Ehem Wa'alaikumsalam, gelis pisan atuh. Kumaha damang? Sudah siap nyonya dengan tes hafalan Qur'annya? Tungguin tuh didalem ama Ustazah Oki." Ucap Syifa
"Idih...bisa aja lo Syif? Lo kan juga cantik! Alhamdulillah baik, kangen tau lama gak ketemu. Yaudah masuk kuy!" pintaku sambil kugandeng tangan sahabat kuh.
"Cie...cie...dah kangen! Baru aja sebentar gak ketemu? Iya guys gue juga kangen." sahut Syifa yang menepuk pundakku sambil merangkulku.
"Serah!"
***
Aku dan Syifa langsung bergegas menuju serambi masjid. Acara tersebut sebentar lagi akan dimulai, tapi sejak tadi aku belum melihat Aina, si bocah lelet. Tak lama pun, Aina muncul dari peradaban. Namun anehnya ia tak seperti biasanya, Aina membawa raut wajah yang aneh. Ia seperti lesu dan gelisah. Ia juga tak sempat menghampiriku dan Syifa.
Aku sembari tadi hanya memandanginya, mungkin nanti saat yang tepat aku bisa bicara dengannya. Syifa dan aku masih sibuk untuk mengulangi hafalan di serambi masjid.
Aku suka kesunyian, atau bahkan aku sering dibilang misterius. Tapi tidak dengan kedua sahabatku. Ia tetap menerimaku apa adanya, ia bahkan tak mengiraku misterius atau aneh. Aku bisa jujur, kalau sama dua sahabatku ini, aku gak pernah dingin aku juga sering bawel. Mungkin 2 sahabatku memang menilaiku bawel. Aku sangat suka dengan mereka.
Setelah 25 menit berlalu, kami pun selesai menghafal dan lulus. Alhamdulillah, kami berdua tak lupa dengan Aina. Aku langsung menghampirinya yang dari tadi, ku lihat ia hanya duduk dan melamun di depan bangku taman sekolah.
"Aina!" panggil Syifa
Aina tak sedikit pun menoleh kearah kami berdua
"kamu, ada apa sih?" tanyaku
"maaf, teman-teman. Enggak kok, hanya masalah kecil." sahut Aina
"apaan sih?" ceplus Syifa
"iya apaan sih, lo kan sahabat kita?" sambungku
"(tersenyum kecil memandangi aku dan Syifa) Enggak kok, sante aja." pinta Aina
"O yaudah, kalau begitu. kami berdua tuh siap sedia kalu lu punya masalah, Aina." jawabku menasihati
"hehehehehhe. wkwkkwkw" kompak
Sahabatku yang satu ini, jangan diremehin dan jangan dibandingin sama kita walaupun dia lebih lelet dari kita berdua. Zainab Lana Aina
Tapi dia jago banget deh kalo sama yang namnya FISIKA. Yangka gak nyangka itu nyata! Kalau dia jago banget sama yang namanya ngitung-ngitung padahal itukan hampir sama kayak MATEMATIKA! -_
Wuysssssss busezt dah...
Gak leletkan dia kalau soal itu? F I S I K A
Disekolah ini, aku punya dua orang sahabat yaitu Syifa dan Aina. Syifa Nazalna orangnya friendly, alay, sok kepoin orang lagi, tapi dia alim guys dah hafal 12 jus. Subhanallah.
***
Setelah pertemuan tadi, aku langsung menuju perpustakaan. Aku ingin meluangkan waktuku sebentar untuk mencatat hal-hal yang menarik buat ditulis dalam buku catatanku.
Hobiku menulis cerita atau Novel dan membaca novel. Ini mungkin terlihat seperti kutu buku atau apalah itu. Aku memang suka kesunyian maka dari itu, aku sering meluangkan waktuku ke perpus. Paling jika sangat sunyi aku bisa membaca buku setengah halaman.
"siang Zana!" ucap penjaga perpus
"siang" (sembari menundukkan kepala)
Aku langsung menghampiri rak buku yang bertuliskan Buku Fiksi.
Aku memang suka novel yang berbau horor, misterius, dan fiksi. Dan maybe hanya sekarang novel roman. Setelah cukup lama aku pun menemukan buku yang berjudul "Magic of Love"
Kududuk disamping wanita paruh baya. Ya itu salah satu guru disini. Beliau juga sering menghabiskan waktunya untuk membaca. Aku pernah bertanya kepadanya, mengapa anda disini? Tidak seperti guru yang lain yang sudah pulang. Beliau menjawab, "saya suka, membaca sejak kecil. Hobi ini, mungkin membawaku sampai sekarang." jawabnya
"Assalamu’alaikum!" sapaku
"Wa'alaikumsalam, eh kamu nak. Sini! Kamu baca apa." tanya wanita paruh baya itu.
"Hehe, ini bu, anu novel." aku merahasiakan judulnya, sebab malu. Aku yang dari dulu tak pernah menyukai roman. Dan kini aku mulai tertarik membacanya.
"mari, silakan!"
"ya terimakasih. Astagfirullah! " (menepuk jidatnya)
" ada apa nak?" tanya wanita itu
"maaf bu, saya harus pergi. Saya akan meminjam buku ini saja, karena saya sudah janji sama mama kalau hari ini saya akan pulang agak cepat untuk acara keluarga. " ucapku tergesa-gesa
"Ia nak, hati-hati"
"Assalamu’alaikum!"
***
Aku pun berjalan dengan cepat menuju ketempat parkir yang ada di bawah gedung sekolah ini. Untuk mengambil motorku. Saat perjalanan menuju pertigaan lorong sekolah tiba-tiba...
Brukkkk....
"Astagfirullah!"
Semua buku yang aku bawa beserta map dan berkas-berkas kertas berserakan di sepanjang lorong itu. Aku tak tau siapa yang menabrak ku kali itu. Aku baru pertama kali melihat dia, dengan telitinya aku membereskan map dan kertas yang berserakan.
"Sorry, sorry. Aku gak liat lu." ucapnya ketus.
Dia membantuku untuk membereskan kertas itu. Setelah semuanya tertata kembali, aku hanya mengucapkan 2 patah kata kepadanya dan langsung meninggalkannya.
"Afwan, Assalamu’alaikum! Sukron." ucapku
"Wa'alaikumsalam! Eh tunggu." sahutnya sembari terus memandangi Zana
Aku tak mengubris apa perkataannya lagi yang kupikirkan sekarang adalah aku harus cepat kembali ke rumah.
***
Hai guys! Makasih udah baca dan dukungannya. Maaf ini belum dapet geregetnya.
Next part! Akan lebih seru deh, tungguin ya
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and comment!
Cek kesalahan and typo, maaf jika ada penulisan yang tidak sesuai EYD.

KAMU SEDANG MEMBACA
♪be Cause
Teen FictionBiarkan awal pertemuan ini menjadi takdir atas kehendak-Nya. Kupikir hidup ini tak semudah yang kubayangkan. Bertemu someone dan halu yang dalam tuk jadi pendampingnya. Akankan aku dipertemukan dan menjadi pendampingnya, ataukah hanya menjadi tata...