prolog

28 9 6
                                    

Di pinggir danau,sepasang pelajar sedang duduk sambil memandang tenangnya air.
Tidak ada yang membuka suara setelah teman mereka yang lain memisahkan diri dari mereka.

Keadaan sunyi,hanya beberapa kali suara burung terdengar. Sehingga salah satu dari mereka merasa risih dengan keadaan.

"Rez" panggil cewe itu memecah keheningan. Cowo yang merasa terpanggil pun refleks menoleh.

"boleh tanya ga?" Cewe itu bertanya dengan ragu

"Hmm,tanya aja" jawab cowo itu setelah kembali menatap danau

"Kamu ada suka sama cewe ga?" Cewe itu kembali bertanya dengan takut-takut

"Kenapa emangnya?"

"Jawab aja"

"Dulu ada,tapi sekarang dia udah sama yang lain" cowo itu menjawab dengan nada lemah

"Hmm syukur deh" cewe itu menghela napas lega

"Heh?.. " cowo itu kembali menoleh namun dengan ekspresi bingung. "maksud lo?"

"Gapapa,ga usah di pikirin" ia tersenyum manis lalu mengambil dua buah kerikil di dekatnya.

"Rezky,anggap ini batu permohonan.. lo bisa minta apa pun" ujarnya setelah memberi salah satu kerikil tersebut

"Kita sama-sama buat permohonan,lalu kita lempar ke danau sejauh-jauhnya"

"Oke" keduanya menggenggam kerikil itu lalu memejamkan mata meminta sesuatu dan berharap permintaannya dapat terkabulkan.

"Oke,sudah,kita lempar ya,satu dua tiga" mereka pun melempar batu itu bersamaan.

"Rez,lo tau ga tadi gue minta apa?" Tanya cewe itu,masih menatap danau dengan senyum yang mengembang sempurna

"Ngga lah,emang apa?"

"Aku minta.. semogaa.. kamu dapat mengetahui perasaan aku ke kamu" jawabnya dengan suara pelan namun masih dapat terdengar jelas oleh Rezky

"Aku nyusul Fita sama Alan ya" cewe bernama Sherin itu meninggalkan Rezky yang masih terdiam memikirkan apa maksud ucapan nya

SherezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang