My immortal.
Author POV
Seorang gadis kecil menatap takut-takut pada gedung besar didepannya.
Mata birunya yang cemerlang terus menatap ngeri pada beberapa anak yang sedang beraktiitas diluar sana.
"Sweetheart?" Satu suara berat membuatnya menoleh. Lelaki berparas tampan itu menatap si gadis kecil dengan kening berkerut.
Si Gadis kecil mengerjapkan matanya. "Pa, pulang aja yuk?" Lirihnya.
Lelaki yang tak lain adalah ayah dari gadis itu tersenyum lembut. "Tapi sayang? Ini kan hari pertamamu sekolah"
Si Gadis kecil mengangguk ragu. "Tapi.."
"Takut gak punya teman?" Potong Lelaki itu.
Si Gadis langsung mengangguk lalu Kembali menatap ragu keluar kaca mobil.
Gadis kecil ini memang masih ragu untuk memasuki sekolah barunya. Dia harus beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Kedengarannya memang mudah. Tapi, apa bisa dia mendapatkan teman baru?
Lelaki itu tersenyum lembut. "Lily.." Katanya sambil mendekat membukakan seatbelt anaknya. "..nanti kalo udah kenalan, kamu pasti punya banyak teman"
Lily si gadis kecil mendongak melihat senyum lembut ayahnya. "Benelan?" Tanyanya tidak yakin dengan aksen cadelnya.
Ayahnya mengangguk. "Siapa sih yang gak mau berteman dengan anak Papa yang cantik ini?"
Rona merah tiba-tiba muncul dipipi si Gadis kecil, membuat Ayahnya terkekeh pelan.
"Nah sekarang, ayo kita turun" ajak Ayahnya. Lelaki tampan itu segera turun dari mobilnya. Ia mengitari mobil lalu membukakan pintu untuk gadis kecilnya.
"Mari Tuan Putri" canda Ayahnya dengan aksen pengawal kerajaan.
Gadis kecil bernama Lily itu tertawa pelan sedetik kemudian ia kembali menatap horror gedung dibelakang Ayahnya.
Ayahnya mengela nafas. "Sayang. Ayo" katanya seraya mengambil si gadis kecil yang masih saja duduk dijok dalam gendongannya, membuat gadis kecil itu terpekik.
Perlahan lelaki itu menurunkan si gadis kecil dari gendongannya.
Tepat pada saat itu, satu mobil sedan mewah berhenti disamping mobil mereka.
Lily si gadis kecil menoleh melihat seorang bocah lelaki keluar dari dalam mobil. Diikuti dengan seorang wanita cantik dengan putri kecil digendongannya dan seorang pria tampan seperti pangeran negeri dongeng.
"Rean sayang, ingat bekalnya dihabisin!" Kata wanita cantik itu. Sepertinya Mama bocah lelaki itu.
Si bocah lelaki mengangguk sambil tersenyum manis pada kedua orang tuanya. Lalu mengecup pipi mereka masing-masing.
"Papa sama Mama pergi dulu ya. Sekolah yang bener" kata si pria dengan lembut mengusap kepala anaknya.
Sekali lagi si bocah tadi tersenyum manis pada kedua orang tuanya yang hendak pergi.
Lily tersentak saat pandangannya bertemu dengan bocah lelaki tadi. Senyuman manis yang tadi terpampang diwajah bocah itu tiba-tiba menghilang, tergantikan dengan tatapan datar. Sedetik kemudian si bocah membuang pandangannya dari Lily dan berlalu menuju gedung sekolah.
"Lily?" Suara Ayahnya yang berat membuat Lily kembali menatap Ayahnya. "Kenapa berhenti? Ayo" Ajak Ayahnya.
Lily menatap Ayahnya sebentar lalu mengangguk. Dengan lembut, Ayahnya menggandeng tangan kecil Lily menuju sekolah barunya. Perlahan mereka melangkah mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Immortal
Teen FictionHayley Madsen dan Reanno Bima Pattiraga. Siapa sangka mereka sudah saling mencinta sejak lama? Mereka telah dipertemukan takdir untuk menjalin hubungan, namun hanya karena kesalah pahaman dan ego masing-masing, mereka harus terpisah. Mampukah takdir...