Always

19 2 0
                                    

Seperti biasa, Yoora selalu datang sangat awal dgn perasaan bahagia karna kemaren keluarganya berhasil membuat Yoora mengukir senymnya kembali:)

"Hah.... ini sangat segar, setelah semalaman aku menangis" ucap Yoora menghirup udara segar dipagi hari.

"Lu kenapa nangus, takut kecoa?"  Suara cowo dengan cetus membalas ucapan Yoora.

Sontak Yoora melihat keasal suara, benar saja yang Yoora duga itu ternyata kakak kelas yg selalu mengganggu Yoora.

"Apaan sih lu" cetus Yoora
"Eh dek, lu cantik juga kalo diliat dari deket" Rayu Jihoon yg perlahan mendekatkan wajahnya kearah wajah Yoora.

" Bisa ae lu ngalus pagi-pagi" ucao Yoora yang menjauhkan wajah Jihoon, dan tatapan mereka bertemu cukup lama.

"Gue gk ngalus kalek, orang gue masih kenyang makan sarapan tadi" jawab Jihoon kesal.

"Yakalik, kan lu sukanya ngalusin adek kelas" ucap Yoora dgn tertawa sarkas.

"Gue benci lo dek" cetus Jihoon

"Bodo'.." Bales Yoora males.
"Benar-benar cinta" Jihoon menyenggol tangan Yoora.

Yoora memutar vila matanya malas, sedetik kemudian Yoora meninggalkan Jihoon tanoa peduli sedari tadi ia menunggu jawaban dari Yoora.

-------skipp--------

"Hidih, mimpi apaan gue, pagi-pagi dialusin kebo" Yoira memasuki kelasnya yang sepi

"Ra" sapa Hani yang menunggu di depan pintu.

Sontak Yoora menghampirinya asal suara dan seketika memeluk Hani erat.

"Han gue kangen lu" ucap Yoora sambil memeluk sahabatnya dgn sngt erat, bahkan benar-benar erat.

"Eh ra gue gabisa napas:v" bisik Hani dengan nada tertekan.

Skip>>>

"Lu kenapa kemaren? Gue khawatir" ucao soejong membuka suara setelah beberapa lama sangat hening.

"Hmm,, knapa yah.. gue amnesia" jawab Yoora yang sesekali mengangkat kedua alisnya.

"Otak lu ketinggalan di jalan" ucao Hani dgn kesal.

"Hahahah, iya.. lho kok tau sih?" Balas Yoora dengan tertawa sarkas.

Hani dengan Soejong memutar bola matanya malas.

<SKIP>

Author
Yoora menyusuri koridor yang sangat ramai karna memang sedang istirahat.

"Eh anjir, rame bat, badan gue kecil lagi, takutnya gue kelem nanti" ucap Yoora dgn dengusan kesal.

"Yooo.... Ra.... A... A" teriakan seorang laki-laki yang sengat cmpreng bahkan sangat jelas.

"Eh anjir.... Emang Daehwi gak tau situasi" gumam yoora sambil memegangi kedua telinganya.

"Eh apaan sih lu, gue malu tauk" Lanjut Yoora yang tiba-tiba diikuti oleh Daehwi.

"Eh ra..." Ucap Daehwi yang menggandeng tangan Yoora, memang tidak aneh jika mereka begitu dekat karna mereka memang dekat sejak kelas 9 smp.

Ara terdiam dan terus berjalan menyusuri koridor yang sangat ramai.

"Eh wi lepasin" bentak Yoora yang kesal karna Daehwi memegangi tangannya, eh lebih tepat menggandeng tangannya.

Daehwi hanya diam dan terus memancarkan senyumannya.

"Ra.. wi..." Sapa Minghyun yang berdiri teoat di hadapan mereka berdua, sebenarnya Yoora sudah tau jika Minghyun berjalan mendekati mereka berdua, dan itu sebabnya mengapa Yoora tidak mau digandeng daehwi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everyting For You × Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang