3. eyes

4K 375 12
                                    

hai semuaa! maaf baru apdet xixixi, aku aga bingung mau ngerangkai konflik nya gimana. anyways, selamat membaca❣

—gambar sebagai pemanis;

follow ig nya juga lah wkwk, ntar janji ak spoiler disana deh ehe🌚











‘Renjun! Sadarlah! Renjun!’

Pemuda Huang itu mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Pandangan yang ia lihat adalah--Jeno yang sedang memegang tangannya, wajahnya terlihat sangat cemas. "J-Jeno?"

"Renjun!" Jeno memeluk tubuh mate - nya yang terbaring lemah, mata dark brown milik Renjun mengerjap bingung. "Jen? Sebenarnya kita ada dimana--?" Bisik Renjun sambil mengedarkan pandangannya, seingatnya ia terakhir kali terjaga berada di kamarnya Jeno--sekarang dimana dirinya?

"Ini di rumah sakit," Balas Jeno lirih, "Kau tidak sadarkan diri selama 2 hari."

Sontak kedua netra Renjun membulat, benarkah--? Selama itu? "Sungguh?"

"Mana mungkin aku berbohong. Maaf aku mengajakmu berbuat hal yang seharusnya tidak kita lakukan--," Bisik Jeno sendu, ia benar - benar kalut akan keadaan mate - nya tersebut. Seharusnya dirinya sadar, Renjun bukanlah omega, Renjun itu manusia.

"Sshh--, berhenti menyalahkan dirimu sendiri! Aku juga salah dengan mengiyakan ajakanmu, bukan? Kita sama - sama salah," Bisik Renjun sambil membelai kepala alpha - nya. Jeno hanya tersenyum hingga memunculkan bulan sabit di kedua matanya. Tolong ingatkan Renjun untuk bernafas sekarang--Jeno - nya sungguh tampan.

"Oh, kau ingin makan? Biar kusuapi." Jeno meraih satu mangkuk yang berisi bubur, sementara Renjun menggeleng lemah. "Kau harus makan, kalau tambah sakit bagaimana, hm?" Kata Jeno lembut sambil menyodorkan satu sendok yang berisi bubur. Dengan berat hati akhirnya Renjun memakan bubur itu.

                      //my mate!\\

Keadaan Renjun sudah sedikit lebih baik sekarang. Jeno mengantar mate - nya itu menuju ke mobilnya, Renjun hanya bisa menuruti perintah sang alpha. Jeno dengan mesra - nya merangkul pinggang Renjun, seolah -olah Renjun bisa jatuh saat itu juga. Padahal menurutnya dirinya sudah baik - baik saja. Posesif inner Renjun sambil merutuk sebal.

"Aku mendengarmu, baby," Renjun merutuk kesal sekali lagi, ia lupa kalau dirinya dan Jeno itu sudah terikat, tak ada yang harus disembunyikan. "Hm, maafkan aku." Kata Renjun sambil bersandar pada bantalan jok kursi mobil.

Tanpa mereka sadari--ada sepasang mata yang sibuk memperhatikan gerak - gerik mereka. Sedikit terkejut setiap melihat gerakan mesra yang mereka lakukan  Orang itu menyeringai puas sambil mengetik sebuah nama kontak seseorang di ponselnya--

my mate! | norenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang