X

1.1K 190 14
                                    

"Gyu, kenapa sih lo kayaknya judes banget ama gue?"

"Hah? Nggak tuh."

"Lo kayak ngejauh."

"Nggak~"

"Bohong tuh, gue liat lo sama temen lo ngomong aja aku-kamu, tapi sama gue judes amat."

"Siapa?"

"Pudu! Serah lo ah gendeng gue," kata Yeonjun ngebuat Beomgyu ketawa ngakak.

"Boleh nanya nggak?" kata Beomgyu setelah beberapa saat mereka berdiam.

"Apa?"

"Lo, suka sama temen gue?"

"Hah? Siapa? Dari mana?"

"Huening-"

"Ya nggaklah!"

"Oh."

"Jadi lo cemburu?"

"Ng- nggak- ngapain juga gue cemburu?" kata Beomgyu ngomong dengan kecepatan 20mach.

"Kalo gue sukanya sama-"

"Sama siapa?" kata Beomgyu pay attention sama Yeonjun.

"Mau tau banget?" kata Yeonjun sambil nyengir, lucu banget Beomgyu.

"Tau ah tinta cumi!" kata Beomgyu seakan menyerah, ia menyandarkan dirinya dengan nyaman di mobil yang Yeonjun bawa dengan kecepatan sedang.

Saat Beomgyu sedang asik-asiknya melakukan aksi poutnya, ia merasakan sensasi aneh. Sensasi merinding-merinding soalnya dia kedinginan.

Tangannya udah ngelus satu-sama lain, tapi Yeonjun nggak peka, Beomgyu jadi makin cemberut. Bibirnya udah maju 5 cm.

"Kalo gue-" rahang Yeonjun turun pas dia ngeliat Beomgyu cemberut sambil kedinginan. Pengen khilaf aja dia tuh rasanya.

"Ambil jaket di belakang sana! Bilang kek kalo kedinginan."

"Ya kan gue nggak bawa jaket!"

"Ya makanya bil-"

"Perhatian dikit kek! Sama tetangga sendiri."

"Lang. Yaudah iya uke selalu bener."

"Gue bukan uke!"

"Alah, jadi sama gue juga lo jadi uke."

"Sembarangan ah! Ketapel nih!"

"Emang bisa?"

"Bacot ntar dulu mau make jaket," kata Beomgyu, begitu dia udah mau selesai Yeonjun tiba-tiba rem mendadak bikin jidat mulus-sensitip Beomgyu nabrak dashboard.

Beomgyu hela napas, pengen nangis aja dia tuh kalo bareng Yeonjun, nggak ada perhatian-perhatiannya.

Beomgyu megangin jidatnya, sakit coy ternyata, "e-eh sorry ya, motor gatau diri banget emang, sakit nggak?"

"Lo emang nggak denger suaranya?"

"Suara apaan?" tanya Yeonjun dengan muka polos yang pengen Beomgyu telen aja rasanya.

"Sakit eung," kata Beomgyu udah aba-aba mau nangis.

"So-sorry, mana yang sakit?" tanya Yeonjun sambil ngeraba-raba mukanya Beomgyu, tapi mobil di belakang udah ngeklakson, padahal jalanan sepi.

"Bentar Gyu," katanya sambil minggirin mobilnya, setelah itu dia ngambil tas abu dengan simbol plus didalem loker dashboard.

"Sini liat," katanya sambil nyingkirin tangan Beomgyu hati-hati.

"Oh dear," kata Yeonjun refleks pas ngeliat keningnya Beomgyu merah, terus ada lecet segaris.

"Kok bisa sih?" Beomgyu mau marah pt. 69 tapi ngeliat Yeonjun ngambil obat merah dia langsung-

"HEH NGAPAIN LO!?"

"Ngobatin lo," kata Yeonjun melongo ngeliat Beomgyu.

"Ya jangan pake gituan dih, sakit tau!" kata Beomgyu panik.

"La terus?"

"Balsem nggak ada apa?" ini Yeonjun lagi nahan ketawa.

"Heh mana ada balsem di kotak p3k!" kata Yeonjun sambil ngakak.

"Ya kan balsem juga obat," kata Beomgyu sambil ngembungin pipinya lagi, terus dia sesekali ngusap keningnya, masih sakit bor.

"Pake betadine aja ya biar nggak infeksi."

"Nggak berdarah tau-" kata Beomgyu terus ngadep Yeonjun, tapi Yeonjunnya udah keburu ngedeket terus megangin rahangnya Beomgyu.

"Berdarah ini, tadi lecet sekarang berdarah. Maaf ya, gara-gara gue nggak hati-hati."

'Ok google, how to breath?' -bg

"Aw, jangan di swipe gitu!" kata Beomgyu sambil mukul pelan dadanya Yeonjun.

"Iya sayang, maap."

"Sayang sayang pala lo peang," kata Beomgyu pelan yang unfortunately masih bisa didenger Yeonjun.

"Kalo gue sukanya sama temennya Hueningkai gimana?" kata Yeonjun balik ke tempatnya semula setelah masangin kapas pake hansaplast di dahinya Beomgyu.

Beomgyu ngehang bentar, "temen Hueningkai yang mana, kan banyak?"

Yeonjun make seatbeltnya, terus langsung ngegas, bentar lagi nyampe.

"Elo. Beomgyu Ulnaco Gester, yang gue suka," kata Yeonjun seakan lo aja nggak cukup.

To be continued...

Maaf pendek, vote dulu baru double update.

[1.0] Ulna Radius; yeonbeom/yeongyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang